ILC TV One Buat Polling Bertema Ideologi PKI Masih Hidup? Hasilnya Mengejutkan 84,7 Persen Sebut Iya

"Dear pencinta ILC: diskusi kita Selasa pukul 20.00 WIB berjudul "Ideologi PKI masih hidup?" Selamat menyaksikan. #ILCIdeologiPKI," cuit Karni Illyas.

Editor: Frans Krowin
Tribun Pontianak
Karni Illyas di ILC TV One 

ILC TV One Buat Polling Bertema Ideologi PKI Masih Hidup? Hasilnya Mengejutkan 84,7 Persen Sebut Iya

POS-KUPANG.COM -  Pada Selasa, 29 September 2020, Tema ILC TV One berjudul Idiologi PKI Masih Hidup? Dari judul itu, hasil polling di Twitter memperlihatkan respon publik yang mengejutkan!

Pengumuman tema ILC TV One tersebut, disampaikan melalui akun Twitter Karni Illyas yang sudah terverifikasi.

 

"Dear pencinta ILC: diskusi kita Selasa, pukul 20.00 WIB, berjudul "Ideologi PKI masih hidup?" Selamat menyaksikan. #ILCIdeologiPKI," cuit Karni Illyas.

Sebelum tema tersebut diumumkan, akun Twitter Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One sempat membuat polling.

Polling ILC TV One memuat kalimat tanya, Benarkah Ideologi PKI Masih Ada?.

Hasilnya, sebanyak 84,7 persen pengguna Twitter menjawab masih ada.

Kemudian 9,4 persen menjawab tidak ada.

Lalu, 5,9 persen menjawab terserah.

Nah, bagaimanakah jalannya diskusi ILC TV One edisi Selasa 29 Septemer 2020?

Tonton Live Streaming ILC TV One melalui link di bawah ini:

Link 1

Link 2

*Disclaimer: Link Live Streaming ILC TV One hanya informasi untuk pembaca.  TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran.

Dewi Perssik Murka Dituding Pansos Saat Foto Bersama Lesty Kejora dan Rizky Billar: Hati Lu Bersihin

SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming ILC TV One Karni Ilyas Bahas Apakah Ideologi PKI Masih Hidup?

Gatot Nurmantyo ungkap alasan dicopot sebagai Panglima TNI

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi pusat perhatian, setelah membongkar alasan pencopotan dirinya dari posisi Panglima TNI, beberapa tahun lalu.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaitkan pergantian dirinya dari jabatan Panglima TNI pada 2017 lalu dengan pemutaran film G30S/PKI.

tribunnews
Gatot Nurmantyo ketika menjabat Panglima TNI. (Tribunnews)

Gatot mengatakan, saat menjadi Panglima TNI, dirinya memerintahkan anggotanya untuk menggelar menonton bersama film G30S PKI.

Namun, seperti ditayangkan dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, dan Suara Islam, Gatot menyebut ada seorang politikus PDI Perjuangan mengingatkannya untuk menghentikan perintah nobar film G30S/PKI.

Ancaman dicopot dari jabatannya pun disampaikan politisi PDI Perjuangan itu, jika tetap menggelar nobar film G30SPKI.

"Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," ujar Gatot.

"Pada saat itu saya punya sahabat, dari salah satu partai, saya sebut saja dari PDIP menyampaikan Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti," jelas purnawirawan TNI AD ini.

Gatot tetap pada perintahnya untuk tetap memerintahkan jajaran TNI untuk menggekar nobar film G30S PKI.

"Saya bilang terima kasih. Tapi itu saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," ucapnya.

Gatot kemudian digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017 lalu dalam upacara pelantikan di Istana Negara.

Gatot Nurmantyo digantikan Hadi Tjahjanto kurang lebih 4 bulan sebelum memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.

Mengendus Kebangkitan PKI

Sebelum berbicara mengenai hal ini, Gatot Nurmantuo mengawalinya dengan kekhawatiran akan bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru.

Dan itu terendus semenjak tahun 2008.

Saat itu, Gatot mendapatkan berbagai informasi tentang adanya gerakan tersebut.

"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," kata Gatot Nurmantyo.

Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan.

"Setelah saya mendapat informasi-informasi, sehingga saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war.

Karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka. Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi bisa dirasakan," jelasnya.

Gatot menyebut, terjadi penyusupan gerakan komunisme di Indonesia.

Ia mencium itu dari sejumlah fenomena yang terjadi sejak 2008.

"Sejak tahun 2008 seluruh sekolah segala tingkatan pelajaran sejarah tenang G30S PKI ditiadakan.

Ini sesuatu hal yang sangat berbahaya karena kalau yang paling junior adalah kelas enam SD, maka mereka yang duduk di universitas saat ini mereka tidak pernah mengenyam pelajaran tersebut," ujarnya.

Gatot kemudian membuat semacam 'proxy war', dimana ia kerap mengisi kuliah umum dan menyelipkan bahaya kebangkitan komunisme kepada para generasi muda.

"Sehingga pada tahun 2017, bahwa generasi muda 90 persen lebih tidak percaya adanya PKI.

Maka dengan data-data yang ada, pertama kali pada 10 maret 2015, saya masih jabatan Pangkostrad saya beranikan memberikan Kuliah Umum tentang proxy war di Universitas Indonesia (UI).

Dan sampai dengan saya panglima TNI sudah 59 kali saya melaksanakan kuliah umum."

Gatot melihat adanya upaya-upaya pelemahan mental pemuda bangsa.

Sehingga, ia memutuskan untuk menyerukan untuk menonton film Pemberontakan G-30S PKI ketika ia menjabat sebagai panglima TNI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," ungkapnya.

Di Balik Keganasan PKI, Sosok Ini Yang Membongkar Dalang Peristiwa Kelam Gerakan 30 September 1965

Putri Jenderal Ahmad Yani Ini Masih Trauma Ketika Mengenang Ayahnya Disiksa Dalam Peristiwa G30S/PKI

Tanggapan Istana

Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebut Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kebablasan mengaitkan pergantian jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film G30S PKI.

Sebelumnya dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, Gatot Nurmantyo menyebut diancam dicopot dari jabatan Panglima TNI karena menyerukan nonton bareng film G 30 S/PKI.

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30 S/ PKI dengan pencopotan beliau," kata Donny kepada wartawan, Rabu, (23/9/2020).

Menurut dia, lengsernya Gatot dari pucuk pimpinan TNI karena akan memasuki massa pensiun.

Sudah tradisi di TNI atau Polri pergantian jabatan dilakukan menjelang masa pensiun.

"Karena kita tahu semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," katanya.

Dianggap Manuver Politik

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Jazilul Fawaid mengatakan, pengangkatan dan pemberhentian seorang panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.

Saat Gatot Nurmantyo hendak diganti, saat itu Presiden telah melayangkan surat ke DPR untuk meminta persetujuan pengangkatan panglima baru, Presiden pun memberikan sejumlah alasan.

Namun, semuanya bersifat normatif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.

"Sebenarnya yang paling tahu alasannya itu Pak Jokowi," ucapnya dalam diskusi daring bertajuk 'Mantan Panglima, Maumu Apa?', Minggu (27/9/2020).

Kendati demikian politikus PKB itu menduga bahwa Gatot Nurmantyo tengah melakukan manuver politik lewat pernyataannya.

Manuver itu diduga berkaitan erat dengan rencananya pada Pilpres 2024 mendatang.

"Pernyataan Pak Gatot Nurmantyo itu menjadi rame justru bukan karena pernyataannya, karena ada makna explicit-nya, kalau saya diganti gara-gara pemutaran film G30S/PKI, maka presiden itu tidak suka kebijakan saya terkait pemutaran film," ujarnya.

"Saya juga husnudzon bahwa Pak Gatot Nurmantyo ini juga pengen jadi presiden, nggak ada masalah, karena beliau kan mantan panglima," imbuh Jazilul.

Namun, Wakil Ketua MPR itu mengingatkan, peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah yang tak boleh dilupakan.

Tujuannya, agar peristiwa serupa tidak terjadi atas nama aliran apapun pada masa yang akan datang. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.com: https://kaltim.tribunnews.com/2020/09/28/tema-ilc-tv-one-selasa-29-september-2020-idiologi-pki-masih-hidup-hasil-polling-twitter-mengejutkan?page=all

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved