Freddy Wahon: Website KPU Harus Jadi Media Informasi dan Sosialisasi
Website KPU dan Bawaslu seharusnya tampil sebagai media informasi dan sosialisasi kepada publik
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Website KPU dan Bawaslu seharusnya tampil sebagai media informasi dan sosialisasi kepada publik. Maka dari itu, pengelola website harus lebih memposisikan diri sebagai public relation, bukan sebagai jurnalis.
Hal ini disampaikan Fredrikus Wilhelmus Wahon, saat menjadi narasumber dalam kelas menulis yang digagas KPUD Kabupaten Lembata, pada Rabu (23/9/2020).
Sebagaimana disaksikan, kelas menulis KPUD Lembata diikuti oleh seluruh staf KPUD dan melibatkan tiga orang staf Humas Bawaslu Kabupaten Lembata.
• Di Kabupaten Lembata Bansos Beras Mulai Disalurkan
Lima orang Komisioner, dan Sekretaris KPUD Lembata ikut hadir dalam kegiatan dimaksud. Jurnalis senior yang akrab disapa Freddy Wahon tampil menjadi narasumber.
"Teman-teman tidak dilatih menjadi wartawan, tetapi teman-teman nantinya harus memposisikan diri sebagai publik relation, tulisan-tulisan yang bakal terbit di website milik lembaga nanti, harus menggambarkan posisi lembaga," jelas Freddy.
• Wakong Sebut Laporan Penyelewengan ADD Balauring Janggal dan Politis
Kesulitan dalam menulis adalah bagaimana mulai menulis. Karena itu, menurutnya di samping memperkaya pengetahuan dengan membaca, juga dibutuhkan keberanian untuk mulai menuangkan ide dalam tulisan.
Dikatakannya, berbeda dengan menulis pada media mainstream, tulisan-tulisan yang terbit pada website lembaga, tidak terpaku pada kaidah menulis jurnalisme.
Kendati demikan, lanjutnya lagi, paling tidak informasi-informasi yang disajikan dalam website KPU dan Website Bawaslu, mengandung unsur 5 W 1 H, atau setidak-tidaknya memuat tiga sampai empat unsur dari 5 W 1 H.
"Informasi melalui website lembaga nanti, adalah alat komunikasi Lembaga dengan publik. Jadi tulisan harus bisa dimengerti oleh pembaca, karena itu, pilihan kata atau diksi wajib diperhatikan. Jangan gunakan bahasa yang sulit dimengerti" ujar Pemimpin Redaksi Media Online Aksinews ini.
Sementara itu, Sekretaris KPU Lembata, Jerremia Ellia Luase pada kesempatan yang sama, kepada semua peserta kelas menulis mengatakan, kelas menulis yang digagas KPUD Lembata dalam rangka mempersiapkan sumber daya untuk mengelola dan menulis pada website milik KPUD Lembata, yang rencananya akan dirilis pada awal oktober 2020 mendatang.
Tetapi menariknya, kata Luase, kendati melibatkan narasumber di luar KPU, kelas menulis yang digelar tidak berdampak pada biaya.
"Walau kita libatkan stakeholder di luar KPU tetapi kegiatan ini tidak berdampak pada biaya. jadi ini karena hubungan baik lembaga dengan kawan-kawan jurnalis. Dan saya berharap semua kita serius ikut materi yang disampaikan, supaya nanti bisa tulis di website KPU," kata Jerry.
Sebagai informasi, kegiatan belajar menulis bersama dalam kelas menulis yang digagas KPU Lembata ini telah dilaksanakan dua kali. Kelas menulis sebelumnya berlangsung, Selasa (16/9/2020).
Dua mantan Jurnalis yang kini menjabat komisioner KPU Lembata, Elias Kaluli Making dan Petrus Payong Pati tampil sebagai narasumber, dengan menyampaikan materi dasar-dasar jurnalis.
Kegiatan yang sama akan dilanjutkan kembali pada pekan depan, dan rencananya akan menghadirkan, seorang jurnalis dan penulis senior, Pastor Stef Tupen Witin, SVD sebagai narasumber. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)