Salam Pos Kupang
Antara Pilkada dan Virus Corona
Setelah melewati babak pendaftaran bakal calon, KPU juga telah mengumumkan nama-nama pasangan calon
POS-KUPANG.COM - Satu demi satu tahapan Pilkada kini terus berlalu. Setelah melewati babak pendaftaran bakal calon, KPU juga telah mengumumkan nama-nama pasangan calon yang akan bertarung dalam hajatan akbar nanti.
Sejauh ini, memang tak ada tahapan yang terlewatkan. Tak ada pula yang tertinggal dalam agenda politik nasional itu. Semuanya berjalan baik sesuai jadwal yang direncanakan.
Dan, tak bisa kita pungkiri kalau saat ini, pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi NTT itu, sedang berjalan menuju puncak.
• Dandim 1625/Ngada Apresiasi Aksi Sosial Anak Buahnya
Tapi satu hal yang patut disampaikan, adalah bersamaan dengan tahapan penyelenggaraan Pilkada itu, virus Corona pun terus mewabah seakan menuju puncak.
Bila dalam Pilkada, tahapannya bergulir bagi setiap calon untuk mendulang suara, maka virus Corona pun hampir sama. Bedanya, adalah virus mematikan ini justru bergulir untuk menelan korban jiwa.
Bila demikian adanya, maka kita tunggu saja hasil akhir nanti, apakah momen pilkada ini berhasil pula mengukir prestasi penularan Covid-19 tertinggi dengan korban terbanyak di dunia atau tidak.
• Kepala LPMP Provinsi NTT Drs H Muh Irfan, MM: Belajar dari Rumah Belum Maksimal
Memang, akhir-akhir ini semakin banyak pihak yang mengingatkan pemerintah agar mengambil keputusan terbaik atas penyelenggaraan pilkada itu. Para pihak juga meminta agar pilkada sebaiknya ditunda atau dihentikan karena bisa berakibat fatal.
Permintaan ini wajar adanya karena momen pilkada itu bisa menjadi titik ledak baru virus Corona di Indonesia.
Sayangnya, sampai saat ini tak ada tanggapan serius pemerintah termasuk dari kalangan penyelenggara.
Yang ditanggapi, adalah pemerintah mengingatkan penyelenggara agar terus mengingatkan semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan.
Seakan melanjutkan keputusan pemerintah, penyelenggara pun mengingatkan semua pihak untuk menomorsatukan protokol kesehatan demi kebaikan bersama.
Itu artinya pemerintah tak mau mengorbankan agenda besar yang telah dibuat jauh-jauh hari. Begitu pun penyelenggara pilkada.
Jadi semuanya berpulang pada diri kita masing-masing. Bila tak ingin tertular virus Corona, maka patuhi protokol kesehatan tersebut.
Bila tak ingin jadi korban virus Corona, maka harus selalu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Itu saja.
Akan tetapi jika nantinya terpapar juga oleh virus ini, maka pemerintah agar menyiapkan solusi yang mumpuni, sehingga masyarakat tak menjadi korban hanya karena pemerintah tak mau mengorbankan agenda besar yang telah direncanakan.
Mudah-mudahan saat ini pemerintah tidak sedang ambigu atas kepentingan Pilkada demi penyelenggaraan roda pemerintahan dan kepentingan kemanusiaan gegara virus Corona. Semoga. *