Politani Negeri Kupang
VIDEO Ketua Prodi Agribisis Perikanan Bilang Mahasiswanya Wow, Apa Lagi Maksudnya?
Ketua Prodi Agribisnis Perikanan, Joi Surbakti mengatakan, mahasiswa Prodi Agribinis Perikanan Politani Negeri Kupang Wow, Apa Maksudnya?
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Dua unit laboratorium di Jurusan Perikanan dan Kelautan itu yakni lab manajemen dan produksi budidaya perikanan dan lab lingkungan peraiaran merangkul semua aktifitas praktikum kemahasiswaan.
Selain itu, mereka juga memiliki lab lapangan yang ada di wilayah Baumata milik Politani Kupang.
"Sesuai arahan pimpinan, kami dipercaya untuk mengelolanya, dan kami akan mengembagkan unit bisnis perikana. Diharapkan dosen bisa merancang pengabdian masyarakat di sana sehingga berbarengan dengan outup yang dihasilkan sarana parsarana yang muncul karena kegiatan itu dapat bisa didayagunakan untuk kegiatan kemahasiswaan," kata Alexander S Tanody.
Dijelaskannya, lab lapangan di Baumata itu ada sejumlah kolam ikan yang dalam pengembangan. Bahkan pengembangan ke depan ada kawasan budidaya terpadu yang ada di depan kampus Tanaman Pangan Hortikultura akan mulai dikembangkan secara konstruksi dalam tahun ini.
"Rencananya tahun depan sudah terintegrasi semua sehingga mulai dari bagaimana penyerapan sarana budidaya, peminjaan, pemeliharaan , pengendalian hama dan penyakit, contoh budidaya yang baik bisa langsung dipraktekkan disana," kata Alexander S Tanody yang menambahkan hal itu bukan saja digunakan oleh mahasiswa tapi bisa untuk percontohan budidya perikanan yang baik untuk bidang air tawar.
Menurut Alexander S Tanody dengan adanya kegiatan prakering itu bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum. Dan dengan sarana budidaya itu akan bisa disuplay benih yang baik untuk disebar ke masyarakat sebagai wujud pengabdian politani ke masyarakat.
Menurut Alexander S Tanody dengan adanya kegiatan prakering itu bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum.
Dan dengan sarana budidaya itu akan bisa disuplay benih yang baik untuk disebar ke masyarakat sebagai wujud pengabdian politani ke masyarakat.
"Diharapkan bisa dibagikan gratis seperti itu dan untuk suplay kepentingan komersial kita bisa jadikan salah satu unit bisnis di politani yang diharapkan bisa menjadi tambahan income dan bisa digunakan untuk pengembangan institusi kita," kata Alexander S Tanody.
Bagaimana kondisi dua lab yang ada, Alexander S Tanody mengatakan, untuk standar minimal sudah memungkinkan meski secara ideal belum sampai ke tahap itu. Namun secara berkala kelengkapan sarana prasarana lab akan diusulkan secara berkala.
“Sehingga kita harapkan waktu tertentu kondisi ideal bisa tercapai. Kita juga melakukan peremajaan fasilitas yang ada untuk bisa usulkan ke institusi juga bagaimana meningkatkan sdm teknisi dan pendamping agar ada program reguler bagi dosen dan teknisi untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan informasi terbaru sesuai skill mereka sehingga kita tidak ketinggalkan dalam ilmu pengetahuan,” kata Alexander S Tanody.
Kepada mahasiswa, Alexander S Tanody berpesan agar pesan bahwa kehadiran jurusan perikanan dan kelautan landasan utamanya dikaitkan dengan ketersediaan potensi kelautan dan perikanan di Provinsi NTT.
“Bahwa saat ini baru 30 persen lahan-lahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya bisnis perikanan yang dimanfaatkan dan masih 70 persen yang tersisa. Berdasarkan assesmen kami butuh sumber daya yang handal dalam rangka memafaatkan potensi ini untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di NTT.
“Oleh karena itu saya sebagai ketua jurusan saya sangat mengharapkan mahasiswa yang masuk di jurusan ini akan diarahkan guna bisa melihat peluang usaha yang tersedia secara alamiah di NTT. Untuk itu arah pengembanagan kami dalam pembelajaran, bagaimana kondisi lokal ini bisa ditonjolkan,” kata Alexander S Tanody.
Dan saat ini ada 22 kab/ kota yang semuanya punya potensi perikanan dan lahan budidaya yang cukup luas dan ini yang harus dipahami oleh mahasiswa yang sumbernya sebagian besar dari desa di 22 kab/kota itu.
“Harapannya mahasiswa dapat kenali dengan baik potensi ini setelah lulus mungkin sebagian akan menjadi ASN tapi kami berharap sebagian besar dari mereka bisa kembali mengelola potensi yang ada di sekitar desa mereka sehingga bisa bermanfaat untuk kesejahteraan sekaligus memajukan kesejateraan dan pembangunan masyarakat di NTT,” kata Alexander S Tanody.
Menurut Alexander Tanody, hingga kini ada 10 dosen dan salah satunya sedang mengambil S3 di luar negeri dan akan kembali dalam waktu dekat. Sedangkan beberapa dosen lain dalam proses perencanaan program doktoral.
“Sebagai ketua jurusan pada prinsipnya saya dorong semua dosen dan staf untuk pengembangan diri,melanjutkan studi dan mendapatkan pengalaman praktis di masyarakat. Karena sebagai pendidikan vokasi saya harapkan semua dosen bukan hanya membagi pengalaman teroritis ke mahasiwa tapi juga membagikan pengalaman praktis yang didapat di masyarakat NTT itu dapat diejlaskan dengan baik ke mahasiwa agar mahasiswa lebih bisa memahami kondisi ril masyarakat,” kata Alexander Tanody.
Diakui Alexander Tanody, secara kuantitas staf dosen jurusan perikanan dan keluatan masih kurang secara rasio maka masih perlu ditingkatkan bukan saja rasio tapi bagaimana melayani mahasiswa dengan kompetensi keilmuan yang memadai.
“Namun ini tidak menjadi kendala karena ada banyak dosen di lingkungan politani dan mitra yang kami minta untuk ikut mendukung proses pembelajaran di jurusan perikanan dn kelautan,” kata Alexander Tanody.
Dalam kodnisi covid19, Alexander Tanody berharap para dosen bisa beradaptasi dengan kondisi itu dan melakukan pembelajaransecara flesibel, kombinasi ofline dan online.
“Dan bagaimana para dosen bisa menerjemahkan ilmu pengetahuan seusia dengan mata kuliah yang diajarkan dan mahasiwa bisa memaafaatkan semua media yang ada. Sehingga meski Covid-19 tapi tak mengurangi pencopaian kompetensi mahasiswa,” kata.
Untuk pembelajaran ofline, demikian Alexander Tanody, pembelajaran di jurusan perikanan dan kelautan sesuai arahan pimpinan.
Untuk pratikum diharapkan kondisi covid ini dengan seijin pimpinan dan gugus tugas bahwa mahasiwa dibolehkan masuk kampus dengan mentaati protokol covid 19 baik dari sisi jumah maupun perlengkapan perlindungan.
“Semua tergantung kebijakan dan perkembanagan situasi saat ini. Untuk antisipasi, dosen merancang modul praktikum yang lebih bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan saat ini. Apakah menggunakan video demo akan kita kombinasikan,” kata Alexander Tanody.
Untuk kegiatan ofline terkait praktek, Alexander Tanody mengatakan, jumlah mahasiswa tidak bleh lebih dari 20 orang, gunakan masker, handsanitizer. Dan begitu selesai kegiatan langsung meninggalkan kampus dan menjaga agar tak ada mahasiswa yang berkerumum di kampus.
Alexander Tanody berharap masyarakat dan generasi muda bisa memanfaatkan jurusan perikanan dan kelautan untuk tempat pembelajaran.
Sebagai bentuk pelayanan, perguruan tinggi, jurusan periknaan dan kelautan menyiapkan sdm di bidang perikanan dan kelautan saat ini fokus bagaimana pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan secara berkelanjutan dengan teknologi ramah lingkunagan dalam rangka menghasilkan produ sumber daya perikanan dan kelautan yang layak secara kesehatan dan kualitas perikanan.
“Oleh karena itu kami terbuka menerima semua anak-anak muda yang ingin menimba ilmu di jurusan kami. Saya ajak tribuners yang ingin berkerjasama dengan kami di teknologi budidaya dan agribisnis periknaan dan kelautan kita bisa membangun kerjasama agar bidang perikanan dan kelautan di daerah ini bisa kita dorong bersama,” kata Alexander Tanody.
Alexander Tanody mengatakan, pihaknya selalu terbuka menerima usul saran guna pengembangan instusi baik saran dari media, tribuners pemerhati pendidikan dan dunia usaha serta industry.
“Karena tanpa tribuners yang berprofesi di berbagai bidang maka kami yakin pengembangan bidang perikanan dan kelautan di Politani Negeri Kupang tidak bisa berjalan dengan baik,” kata Alexander Tanody. (poskupangwiki.com, novemy leo)