Mata Najwa
LIVE Trans 7, Mata Najwa Rabu 23 September 2020: Gerabak-gerubuk Urus Pagebluk, Tuntaskan Covid-19
Acara Mata Najwa ini akan disiarkan Trans 7 atau link live streaming Trans 7 mulai jam 20.00 WIB
Ketiga, peningkatan tingkat kesembuhan atau recovery rate.
Keempat, penurunan tingkat kematian atau mortality rate.
Terakhir, penurunan angka kematian atau mortality cases.
“Dari lima ini yang nanti kita terjemahkan ke depan, apa-apa yang kita lakukan dan sekarang sedang jalan,” tuturnya.
Riwayat karier Luhut Pandjaitan
Ditunjuk Presiden Jokowi untuk memimpin penanganan virus corona, Luhut Pandjaitan dalam riwayat kariernya belum pernah mengurusi masalah kesehatan, apalagi dalam level wabah penyakit.
Luhut merupakan seorang yang berpengalaman di bidang militer dan diplomasi.
Di TNI AD, jabatan terakhirnya adalah Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat atau Kodiklat TNI AD.
Berikut ini riwayat karier Luhut Pandjaitan.
* Di militer:
Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971)
Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972)
Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973)
Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974)
Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974)
Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975)
Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja
Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat
Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI
Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985)
Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986)
Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986).
Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987)
Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)
Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)
Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)
Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996–1997)
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998)
* Di pemerintahan:
Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999–2000)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)
Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (2015–2016)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–sekarang).(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Diulas Mata Najwa Apakah Jenderal Luhut Panjaitan 'Kartu AS' Jokowi Tuntaskan Masalah Covid-19