Belajar dari Rumah

Soal dan Jawaban TVRI 15 September 2020 Kelas 4-6 SD: Mengenal Suku dan Budaya di Indonesia

Untuk kalian yang belajar dari rumah, TVRI kembali menayangkan program Belajar dari Rumah pekan ke-23 dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Editor: Benny Dasman
video.com
Materi Belajar dari Rumah TVRI SD 

 POS KUPANG, COM -  Tahun ajaran baru 2020/2021 kembali hadir hari kedua di pekan ke 10 Selasa (15/9/2020).

Untuk kalian yang belajar dari rumah, TVRI kembali menayangkan program Belajar dari Rumah pekan ke-23 dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Program belajar dari rumah meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, serta SMA/SMK dan sederajat.

Khusus untuk siswa SD Kelas 1 2 dan 3 mempelajari Materi Geometri dan Mengenal Bidang Datar.

Sementara untuk siswa SD Kelas 4 5 dan 6 membahas materi Suku dan Budaya Indonesia.

elain mendengarkan paparan materi yang dijelaskan, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan.

Adapun rangkuman pertanyaan dari materi yang dibahas sebagai berikut:

SD Kelas 1-3

Soal

1. Berilah 2 contoh benda yang permukaannya berbentuk:

 a. Lingkaran

b. Segiempat

c. Segitiga

2. Adik-adik, dalam segmen kedua ini kita akan mengenal bidang datar melalui benda-benda di sekitar kita, termasuk dari kue-kue. Ajak ayah dan ibu untuk mencari dan mengenali benda-benda tersebut

Buatlah guntingan kertas (boleh dari kertas bekas kemasan/koran bekas) dengan bentuk:

a. Lingkaran

b. Segiempat

c. Segitiga

3. Jelaskan perbedaan antara lingkaran dan oval!

Jawaban

 1. a. Contoh benda yang permukaannya berbentuk lingkaran diantaranya:

- jam dinding

- Piring

b. Contoh benda yang permukaannya berbentuk segiempat diantaranya:

- Buku tulis

- Pintu

c. Contoh benda yang permukaannya berbentuk segitiga diantaranya:

- Penggaris segitiga

- Potongan roti

2. Untuk menjawab soal ini, membuat guntingan kertas (boleh dari kertas bekas kemasan/koran bekas) dengan bentuk Lingkaran, segiempat hingga segitiga, kalian dapat mengguntingnya sendiri di rumah ya.

3. Perbedaan antara lingkaran dan oval diantaranya:

- Lingkaran berbentuk bulat penuh, jika ditarik garis pada diameternya maka semua sisi akan sama panjang.

- Sementara oval tidak berbentuk bulat penuh, melainkan agak lonjong ke atas dan ke bawah, jika satu ditarik garis dari tengah, maka sisi lain bisa lebih panjang atau lebih pendek.

*Disclaimer: Kunci jawaban soal ini hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak dari rumah.

SD Kelas 4-6

Soal

1. Ceritakan dengan bahasamu sendiri, bagaimana sejarah terbentuknya Kerajaan Sriwijaya?

2. Apa yang kamu ketahui tentang Suku Asmat saat ini? Apakah mereka masih sangat lekat dengan kebudayaannya yang unik ataukah sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman? Jelaskan pendapatmu!

3. Indonesia adalah negara yang beragam suku bangsa, apa yang harus kamu lakukan agar keberagaman ini dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa?

Jawaban

1. Sejarah terbentuknya Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke - 7 dibuktikan dengan adanya prasasti kedukan bukit di Palembang (682).

Kerajaan sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera. Nama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta berupa "Sri" yang artinya bercahaya dan "Wijaya" berarti kemenangan.

Sehingga dapat diartikan sebagai kemenangan yang bercahaya atau gemilang. Kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan Candi Muara Takus (Provinsi Riau).

Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai raja pertama.

Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.

Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682.

Kerajaan Sriwijaya berjaya pada abad 9 - 10 Masehi dengan menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya telah menguasai hampir seluruh kerajaan Asia Tenggara, diantaranya: jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.

Sriwijaya ini menjadi pengendali rute perdagangan lokal yang menggunakan bea cukai kepadaa setiap kapal yang lewat. Hal ini karena Sriwijaya menjadi penguasa atas Selat Sunda dan Malaka

Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok dan India.

Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.

Raja Rajendra Chola, penguasa Kerajaan Cholamandala berhasil merebut bandar-bandar kota Sriwijaya.

Peperangan ini disebabkan karena Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Cholamandala bersaing pada bidang perdagangan dan pelayaran.

Dengan begitu, tujuan dari serangan Kerajaan Cholamandala tidak untuk menjajah melainkan untuk meruntuhkan armada Sriwijaya.

Hal ini disebabkan ekonomi Kerajaan Sriwijaya semakin melemah karena para pedagang yang biasanya berdagang di Kerajaan Sriwijaya terus berkurang.

Tidak cuma itu, kekuatan militer Sriwijaya juga semakin melemah sehingga banyak daerah bawahannya yang melepaskan diri. Akhirnya, Kerajaan Sriwijaya runtuh pada abad ke - 13.

Setelah keruntuhannya, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawan Prancis George Codès dari École française d'Extrême-Orient.

2. Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat adalah daerah pegunungan di bagian selatan Papua (Irian). Suku bangsa Asmat terdiri dari Asmat Hilir dah Asmat Hulu.

Asmat Hilir bertempat tinggal di dataran rendah yang luas sepanjang pantai yang tertutup hutan rimbun, rawa dan sagu.

Sedangkan suku Asmat Hulu bertempat tinggal di daerah berbukit-bukit dengan padang rumput yang luas.

Suku bangsa Asmat menggunakan bahasa lokal yaitu bahasa Asmat.

Mereka telah memiliki perkembangan dalam hal pembangunan, akan tetapi mereka masih mempertahankan dan melestarikan kebudayaannya, karena bagi mereka itu merupakan warisan budaya yang tidak ternilai.

Bahkan secara sosial budaya mereka masih manusia asmat sejati yang hidup dari meramu.

Hanya pola-pola meramunya saja yang semula hanya pola-pola sederhana, tradisional dan naturalis, kini ada juga pola-pola yang lebih modern, canggih dan teknis.

3. Indonesia sebagai negara yang beragam suku bangsa, kita sebagai masyarakat untuk menjaga keberagaman ini dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa harus saling menghormati, tidak saling mencaci budayanya masing-masing agar selalu hidup rukun dan terteram serta damai.

Kita juga harus menghargai dan bersikap toleransi dari perbedaan yang ada serta menjunjung tinggi rasa Bhineka Tunggal Ika.

Selengkapnya berikut jadwal TVRI dan Materi Belajar di Rumah TVRI pekan ke-23 dilansir dari laman Kemdikbud.go.id Selasa (15/9/2020) sebagai berikut:

08.00 - 08.30 WIB: PAUD

Sains Menyenangkan

08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3

Geometri dan Mengenal Bidang Datar

09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6

Suku dan Budaya di Indonesia

09.30-10.00 WIB: SMP

Persamaan Kuadrat

10:00 - 10.05 WIB Let's Learn English

Pelajaran 18:Dia Selalu Melakukannya

10.05-10.30 WIB: SMA/SMK

Program Linier: Menentukan Daerah Himpunan Penyelesaian dari Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel

10.30-11.00 WIB: Keluarga Indonesia

Hubungan Reflektif (RR)

21.30 - 23.30 WIB: Film

Sarmin (RR)

LINK live streaming TVRI Belajar di Rumah:

1. Vidio Klik Link>>>

2. MeTube Klik Link>>>

3. TVRI Klik Link>>>

4. UseeTV Klik Link>>>

5. TVRI (2) Klik Link>>>

6. TV Bersama Klik Link>>>

Artikel Ini Telah Ditayang di: https://pontianak.tribunnews.com/2020/09/15/soal-dan-jawaban-tvri-15-september-20 20-kelas-1-3-sd-soal-jawaban-tvri-15-september-2020-4-6-sd?page=4

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved