Marahnya Rahayu Terkait Unggahan Politikus Demokrat Panca, Paha Calon Wakil Walikota Tangsel Mulus
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tampak geram terkait cuitan pelecehan seksual yang diunggah Panca
Lebih lanjut, Tsamara menuturkan, peristiwa ini merupakan contoh nyata jika otak pelaku pelecehan yang bermasalah, bukan korban pelecehannya.
"Mbak Sara sedang nyalon jadi pejabat publik, yang dibahas malah ketubuhannya?," terang Tsamara Amany.
Atas kritik pedas Tsamara Amany, Rahayu lantas buka suara terkait cuitan Panca itu.
Wakil dari Muhamad di Pilkada Tangerang Selatan mengungkapkan kasus pelecehan tak ada hubungannya dengan afiliasi politik apapun. Siapapun bisa jadi korban dan pelaku.
“Pelecehan tdk ada hubungannya dgn afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan,” tulisnya di akun Twitternya, Sabtu (5/9/2020).
Calon yang diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, PSI, dan Hanura ini juga menyebut pelaku pelecehan seksual adalah mereka yang punya jiwa kerdil dan pengecut.
“Atau krn saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mrk yg berjiwa kerdil & pengecut,” tegasnya.
Akibat dugaan pelecehan yang dialamatkan kepadanya, Rahayu Saraswati lantas mendapatkan banyak dukungan pengguna media sosial untuk melawan pelecehan seksual.
Pernyataan Rahayu Maju Pilkada
Melihat realitas politik yang terjadi, seharusnya perdebatan tidak lagi berkutat pada dinasti politik atau mempersoalkan keturunan siapa yang sedang mencalonkan diri dalam sebuah kompetisi politik.
• Sikap Arogan dan Congkak Masih Ditunjukkan jaksa Pinangki Sirna Malasari. Beri Pesan Tertentu
pandangan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat berbicara dalam diskusi virtual bertajuk "Politik Dinasti untuk Siapa?" yang digelar DPD Vox Point Indonesia Banten, Rabu (19/8/2020).
"Saya bisa memberikan perspektif yang sangat subjektif. Pertama, tentang bagaimana politik dinasti ini bukan hal baru. Di negara-negara lain ini sudah mendarah daging bukan hal asing lagi. Dari mulai keluarga Kennedy, lalu Hillary Clinton di Amerika, yang populer di kalangan milenial itu Justin Trudeau (Kanada), lalu ada Shinzo Abe di Jepang," ungkap Saraswati menyebut sejumlah nama pemimpin dunia yang berasal dari dinasti politik.
Dalam konteks Pilkada Serentak 2020 yang akan datang, menurutnya lebih penting bagi rakyat untuk menyelidiki dengan teliti rekam jejak si kandidat dan menilai apa motivasinya mencalonkan diri menjadi pemimpin.
"Mohon dilihat dari calon yang diajukan, rekam jejaknya seperti apa? Terus mereka ini maju motifnya apa?" ujar keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ini.
• DPD Partai Demokrat Launching Pembukaan Pendaftaran Pilkada Serentak
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengakui Pilkada Tangsel ini menarik perhatian publik karena ketiga paslon sama-sama ada unsur dinasti politiknya.