Lagi, Bapak Tiri di Bour Lembata Setubuhi Dua Anak di Bawah Umur
Entah apa yang merasuki SM (46) hingga tega setubuhi dua anak tiri yang masih di bawah umur
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Entah apa yang merasuki SM (46) hingga tega setubuhi dua anak tiri yang masih di bawah umur. Perilaku tak terpuji ini baru terbongkar belakangan setelah korban yang baru berusia 13 dan 15 tahun itu menceritakan perbuatan bejat ayah tiri mereka kepada keluarga.
Awalnya kedua korban tinggal bersama pelaku dan ibu kandung mereka di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata.
Namun karena sudah tidak merasa nyaman dan takut dengan tindakan asusila yang diperbuat ayah tiri mereka, keduanya enggan pulang kembali ke rumah dan lebih memilih tinggal di rumah opa dan oma mereka sejak Maret 2020 silam.
• Paket Misi Daftar ke KPU Kabupaten Mabar
Keluarga dan korban pun mengadukan tindakan asusila ini pertama kali ke pihak LSM Permata yang selama ini giat mendampingi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak pada Kamis (3/9/2020).
LSM Permata pun langsung mendampingi korban dan keluarga melapor kasus pidana ini ke Mapolres Lembata hari itu juga.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung meringkus pelaku di kediamannya di Desa Bour untuk ditahan.
• Ribuan Warga TTU Hadir dalam Deklarasi Paket Kita Sehati
ML, (37) istri pelaku dan ibu kandung korban, kaget dengan kehadiran polisi yang datang ke rumah mereka hari kamis petang itu.
Dia juga baru tahu kalau suaminya itu telah melakukan persetubuhan terhadap dua orang anaknya yang masih duduk di bangku SMP Kelas 1 dan SD Kelas 6 itu saat polisi datang.
Selama ini dia tidak punya kecurigaan sedikitpun terhadap gelagat pelaku dan korban.
ML mengakui dua orang anaknya itu memang lebih memilih tinggal di rumah Opa dan Oma mereka ketimbang kembali ke rumah. Dia tak tahu alasannya.
Namun korban memang juga takut menceritakan perbuatan bejat sang ayah kepada ibu mereka.
Saat polisi datang, pelaku sempat meminta maaf kepada ML.
Namun, dia menjawab, "Engko minta maaf itu sudah terlambat karena engko tidak ingat saya, engko tidak ingat anak-anak. Engko sudah janji mau jaga mereka," tutur ML dengan wajah memelas saat ditemui Pos Kupang di Sekretariat Permata, Waikomo, Jumat (4/9/2020).
"Saya juga tidak pernah punya pikiran terjadi seperti itu," tambahnya.
Tindakan SM memang sudah di luar batas kewajaran. Seturut pengakuan korban, pelaku sudah melakukan perbuatan bejatnya itu berulang kali sejak akhir tahun 2017.
"Setiap kali lihat bapak itu mereka jengkel dan takut," tambah Maria Loka dari LSM Permata.
ML tinggal bersama dengan pelaku sejak tahun 2015.