Pemprov NTT Target 40 Hektar Lahan Untuk Tanaman Jagung pada 2021

Pemprov NTT menargetkan akan memanfaatkan 40 hektar lahan untuk tanaman jagung pada tahun 2021

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pemprov NTT Target 40 Hektar Lahan Untuk Tanaman Jagung pada 2021
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan NTT Lucky F. Koli bersama Karo Humas Setda NTT Ardu Jelamu Marius saat memberi keterangan pers pada Senin (31/8/2020).

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT) menargetkan akan memanfaatkan 40 hektar lahan untuk tanaman jagung pada tahun 2021. Hingga saat ini, dalam Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS), pemerintah sedang memaksimalkan musim tanam kedua pada April hingga September 2020 dengan memanfaatkan 10 hektar lahan untuk menanam jagung.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lucky F Koli, pemerintah berupaya maksimal untuk melakukan intervensi pada sektor hulu sehingga produktivitas petani semakin meningkat. Hal ini merupakan respon terhadap instruksi Gubernur untuk meningkatkan kehidupan ekonomi petani.

Pungli di Dua Lembaga Vertikal di NTT Sistematis

"Kita akan maksimalkan musim tanam kedua dari April sampai dengan September untuk menanam 10 ribu hektar tanaman jagung untuk dukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS)," ujar Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Lucky F Koli saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Senin (31/8) siang.

Hal ini, kata Lucky, untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan mengubah kultur petani yang kurang optimal memanfaatkan musim tanam kedua sehingga dapat meningkat produktivitas petani.

Lagi, Kota Kupang Bertambah Satu Orang Positif Covid-19, Jadi 4 Orang Dirawat

Menurut Lucky, lahan yang sudah diolah sampai saat ini sebesar 1.400-an hektar yang tersebar di 16 Kabupaten di NTT.

Lucky mengatakan, saat ini sedang dilakukan konsolidasi dengan para Bupati di seluruh NTT khususnya di wilayah Sumba untuk mempersiapkan lahan-lahan serta menentukan petani yang terlibat dalam program tersebut..

Dinas pertanian menargetkan penetapan petani dan lahan untuk program tersebut sudah ditetapkan minimal pada bulan desember 2020. Setelahnya, tim teknis akan turun untuk melihat ketersediaan lahan tersebut.

Lebih lanjut mantan Kepala Bappelitbangda NTT itu menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT serius dalam mendesain program dan merangsang masyarakat agar tetap berada di lahan pertanian.

Hal ini dilakukan dengan mengoptimalisasikan sumber daya yang dimiliki. Benih termasuk pupuk dan sarana produksi harus sudah berada di tangan petani paling lambat bulan Maret tahun depan.

"Pemerintah Provinsi akan lebih banyak berada di hulu. Supaya masyarakat petani bisa mempersiapkan produksi, sarana produksi, pupuk, benih dan alat-alat pertanian,"katanya.

Ia menjelaskan, mulai pekan depan semua traktir dan alsintan akan distribusikan ke daerah. Sebanyak 60 unit Traktor akan didistribusikan ke daerah yakni 10 unit ke Sumba, 18 unit ke Flores dan sebagian sisanya ke Pulau Timor dan pulau-pulau lainnya.

Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Jelamu Ardu Marius dalam kesempatan tersebut mengungkapkan pola bertani masyarakat NTT yang masih tradisional akan diintervensi oleh Pemerintah Provinsi dengan mekanisasi dan program-program strategis. Terutama untuk wilayah-wilayah prioritas yang penduduk miskinnya masih tinggi.

"Kita tahu sektor pertanian ini merupakan salah satu sektor yang terus bertumbuh positif serta memiliki sumbangsih besar untuk pertumbuhan ekonomi di masa-masa sulit seperti sekarang ini akibat pandemi covid-19. Gubernur dan Wakil Gubernur sangat serius memajukan Pertanian sebagai supply chain atau rantai pasok utama untuk sektor pariwisata dalam menjadikan para petani NTT sejahtera," jelas Marius. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved