Kick Off Sensus Penduduk 2020, Petugas Datangi Rumah Mulai 1 September 2020
Pemerintah resmi melakukan Kick Off Sensus Penduduk (SP) 2020 di Jakarta, Senin (31/8/2020)
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah resmi melakukan Kick Off Sensus Penduduk (SP) 2020 di Jakarta, Senin (31/8/2020). Gaungnya pun dilakukan serentak di seluruh provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Bertempat di Aula Lantai 2 Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Kick Off SP 2020 NTT resmi dibuka. Mulai 1 September 2020 esok, petugas SP 2020 akan berkunjung dari rumah ke rumah untuk melakukan sensus penduduk. SP 2020 lanjutan ini akan dilakukan secara offline hingga 30 September 2020.
Kepala BPS NTT Darwis Sitorus mengungkapkan, pelaksanaan SP2020 ini merupakan bagian lanjutan dari SP Online yang telah dilakukan sejak 15 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020.
• Musisi Muda Lembata Deval Leonardo Meninggal Dunia
Menurut Data BPS NTT, sebanyak 18,19 persen dari total penduduk di NTT telah mengikuti SP Online. Jumlah tersebut mencakup 16,06 persen atau 213.000 keluarga yang terlibat dalam SP Online kali lalu.
Dalam pelaksanaan SP Online yang lalu, terdapat beberapa kabupaten/kota dengan pencapaian sensus melebihi target, yakni Kabupaten TTU, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Rote, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kota Kupang.
• Kejari TTU Tetapkan Kades dan Bendahara Desa Manusasi Sebagai Tersangka
Pelaksanaan SP2020 lanjutan yang berlangsung selama bulan September 2020 nanti akan dilakukan oleh para petugas yang telah dipersiapkan dengan baik. Para petugas telah menjalani rapid tes sebelum terjun ke lapangan untuk melakukan sensus penduduk.
Bahkan, para petugas sensus dibekali dengan alat perlindungan diri berupa masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer. Para petugas yang turun ke lapangan untuk melakukan pencatatan data penduduk selalu memakai rompi bertuliskan Petugas Sensus di bagian belakang rompi, memakai tas dengan logo BPS dan Sensus Penduduk 2020, serta memakai tanda pengenal yang bertuliskan nama petugas.
Data adalah kunci pembangunan di masa depan, sehingga Darwis berharap adanya peran serta semua penduduk untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia. Ia berharap para petugas yang telah dilatih tersebut dapat didampingi oleh Ketua RT yang menjadi ujung tombak dari pemeriksaan dan verifikasi setiap penduduk di wilayah terkecil. "Para petugas sensus akan datang ke rumah penduduk. Terimalah kedatangan mereka dan berikan jawaban yang jujur dan benar. Data sensus penduduk akan bermanfaat bagi perencanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk," pinta Darwis.
Tak lupa pula pada kesempatan tersebut, Darwis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, diantaranya masyarakat NTT, pemerintah baik provinsi/kabupaten/kota, instansi vertikal, BUMN/BUMD, serta Rektor PTN/PTS yang telah berpartisipasi dan menbantu mengawal pelaksanaan Sensus Penduduk Online. "Kami ingin mengimbau semua komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan SP 2020 lanjutan. Kita sepakat berkomitmen agar jangan sampai ada satu pun penduduk di Indonesia khususnya NTT yang tidak tercatat. Itu harapan besar kita bahwa kegiatan pencatatan penduduk dalam SP 2020 semuanya tercatat," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi NTT Abraham Maulaka mengungkapkan, pelaksaan sensus penduduk merupakan momentum strategis karena bertepatan dengan dengungan pelaksanaan Satu Data Indonesia. Oleh karena itu, SP 2020 dan keberadaan Satu Data Indonesia memiliki peran yang harus dimainkan oleh stakeholders. Dalam aspek tata kelola, ada sejumlah elemen yang berperan dalam konteks penyiapan Satu Data Indonesia, Produsen Data, dan Wali Data. Bahkan, Abraham menilai pers sangat bermanfaat pula dalam mengelola peran informasi dan komunikasi tentang SP 2020.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTT melalui Sekretaris Daerah yang diwakilkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Setda NTT Samuel Rebo menegaskan, Data merupakan hal penting yang harus diperhatikan di NTT. Kehadiran BPS melakukan pencatatan data penduduk meski diterpa Covid-19 patut diapresiasi dengan tinggi oleh pemerintah. Oleh karena itu, dukungan harus terus diberikan kepada BPS karena akan melanjutkan pencatatan secara offline.
Tingkat kesulitan yang dinilai Samuel cukup menantang adalah kehadiran petugas BPS di rumah penduduk ditengah situasi pandemi Covid-19. Ia menyadari masyarakat akan memberikan penolakan karena ketakutan dengan kehadiran orang baru di rumah. Namun, ia menyakinkan masyarakat bahwa petugas sensus penduduk yang akan turun dari rumah ke rumah telah melakukan tes rapid tes. Mereka bahkan dibekali dengan alat pelindung diri. "Jadi, kami imbau masyarakat NTT tidak perlu ragu-ragu menerima kehadiran para petugas sensus ke wilayah kita masing-masing. Kita harus sadari bahwa data sensus sangat diperlukan oleh kita semua," pinta Samuel.
Ia juga berharap kerja sama dengan rekan Pers untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat agar petugas tidak mengalami kesulitan saat turun ke lapangan. "Pemerintah provinsi akan membangun komunikasi agar segala upaya bisa dilakukan untuk mendukung tercapainya sensus target 100 persen. Semua perangkat daerah akan melakukan dengan cara masing-masing mendukung sensus ini," tandasnya sembari membuka Kick Off SP 2020 NTT secara resmi.
Usai sambutan, Darwis pun memakaikan atribut sensus secara simbolis kepada dua petugas sensus yang hadir dalam acara tersebut. Acara Kick Off SP 2020 NTT yang dihadiri oleh pihak Dinas Kesehatan NTT dan BKKBN NTT ini juga dimeriahkan dengan penampilan Stand Up Comedy, iringan lagu, dan Video Tiktok mendukung SP 2020 NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)