Breaking News

Audiensi BPIP RI bersama Gubernur Viktor Laiskodat, Bahas Pancasila Hingga Kelor dan Garam

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) RI melakukan audiensi bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Ruang Kerja Gubernur

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Dok Humas Setda NTT
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima audiensi dari Wakil Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI di Ruang Kerja Gubernur pada Senin (31/8/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) RI melakukan audiensi bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Ruang Kerja Gubernur pada Senin (31/8/2020). Kesempatan tersebut, tim BPIP dipimpin wakil ketua BPIP RI, Haryono.

Kepada BPIP, Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat menyampaikan, NTT merupakan provinsi yang memiliki keragaman budaya. Selain itu, NTT terbentuk dan terdiri dari banyak suku.

Karena itu, menurutnya, setiap warga harus bisa merefleksikan dan mencintai keragaman yang dimiliki. Selain itu, harus juga bisa menyatukan perbedaan dalam setiap interaksi sosial.

LMND Kutuk Kriminalisasi Wartawan di NTT

"Kita di NTT ini sangat banyak sukunya. Bahkan dalam satu pulau sendiri ada banyak jenis bahasa. Saat ini kita di birokrasi juga setiap ASN diwajibkan setiap hari selasa dan jumat memakai sarung tenun dari berbagai suku yang ada. Hal tersebut tidak terlepas dari rasa cinta budaya kita di NTT," beber Viktor sebagaimana rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Humas Setda NTT.

Pendidikan Pancasila, kata Viktor, diharapkan harus bisa membentuk dan mencetak generasi anak didik yang berkarakter dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sosial sejak di bangku pendidikan.

Merasa Difitnah dan Pencemaran Nama Baik, Devi Ndolu dan Ronaldo Asuri Datangi Polres Malaka

Pendidikan Pancasila juga, menurutnya, mampu harus memberikan dorongan untuk mencintai keragaman dan perbedaan budaya dari seluruh pelosok tanah air.

"Pendidikan Pancasila sendiri perlu memiliki desain agar bukan hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga membentuk karakter," ungkapnya.

Sekolah-sekolah, menurutnya, harus bisa memberikan pemahaman pada siswa mengenai nilai-nilai Pancasila termasuk juga memahami lebih dalam tentang kebhinekaan kita. Untuk itu karakter yang harus ditanam sejak dini adalah karakter untuk mencintai perbedaan dan saling menghormati.

Wakil Kepala BPIP Hariyono menegaskan, keragaman suku dan budaya Indonesia sebagai kekayaan. Ia mengatakan, hal itu merupakan sebuah kebanggaan yang harus dimiliki seluruh warga negara.

"Banyaknya suku dan budaya itu adalah kekayaan kita yang juga menjadi ciri khas. Orang mengenal Indonesia berarti mengenal suatu bangsa yang penuh dengan keragaman dan kita harus bangga dengan hal itu," ujar Hariyono.

Dalam audiens tersebut, Gubernur NTT bersama Wakil Kepala BPIP Hariyono juga membahas mengenai pengembangan kelor dan juga garam di Provinsi NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved