Warga di Ende Geger Lihat Kades Tergantung di Pohon, Tangis Keluarga Pecah!

Warga Desa Mbobhenga Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende geger mendapati Kepala Desa ( Kades) mereka AK tergantung di pohon

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Warga saat menurunkan jenazah AK dari ambulans di Desain Mbobhenga Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, Jumat (28/8/2020). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Warga Desa Mbobhenga Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende geger mendapati Kepala Desa ( Kades) mereka AK tergantung di pohon, Jumat (28/8/2020).

Warga mendapati AK sekitar pukul 14.00 Wita, tampak tergantung di sebuah pohon di belakang Kantor Desa Mbobhenga. AK terlihat mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan warga kepada pihak Polsek Nangapanda.

Terminal Bandara Hasan Aroeboesman Ende Akan Dibangun Dua Lantai

Dibawah komando Ipda Rio Sukmayoni, personil Polsek Nangapanda sekitar pukul 15. 00 Wita tiba di lokasi kejadiaan.

"Kita dapat informasi dari warga, katanya ada jenazah di belakang kantor desa, langsung kita bergerak ke TKP dan lakukan visum di tempat," ungkapnya.

Ipda Rio Sukmayoni menjelaskan, AK tampak tergantung di sebuah pohon di belakang Kantor Desa Mbobhenga.

Julie Laiskodat Berikan Kuliah Umum Bagi Mahasiswa Baru Stiper FB di Ngada

Lanjutnya, tidak ada tali di tubuh AK maupun pohon. AK tergantung di pohon dengan cabang pohon mengapiti lehernya.

Ipda Rio Sukmayoni mengatakan AK ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya, hasil visum dari pihak medis Puskesmas Nangapanda, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

Pantauan POS-KUPANG.COM, jenazah AK dibawa menggunakan mobil ambulans ke rumah duka sekitar dua kilo meter dari lokasi kejadian.

Sementara di rumah duka, tampak didirikan tenda di halaman rumah dan warga mulai berdatangan.

Sekitar pukul 19.00 Wita mobil ambulans tiba di rumah duka, tangis keluarga pun pecah.

Mereka berlarian datang memeluk jenazah AK yang dibungkus tikar, ketika beberapa pria dewasa menggotong jenazah ke dalam rumah.

Ipda Rio Sukmayoni di rumah duka, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, tidak ada tuntutan dari pihak kelurga terkait kejadian yang menimpa AK.

Menurutnya AK diduga melakukan tindakan yang merenggut nyawanya sendiri atas kemauan AK sendiri. "Tidak ada tuntunan keluarga ikhlas terima," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved