Konflik Turki-Yunani Kini Berubah Sangat Serius, Negosiasi Jerman Temuan Pengakuan Mengejutkan

Uni Eropa dapat dengan cepat menghadapi konflik baru merebak di wilayah mereka seiring dengan konflik Turki-Yunani belum reda sampai saat ini.

Editor: Alfred Dama
(ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas)
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri upacara memperingati Hari Kemenangan ke 96 di mauseleum Mustafa Kemal Attaturk di Ankara, Turki, Kamis (30/8/2018). 

Konflik Turki-Yunani Kini Berubah Sangat Serius, Jerman Ajak Negosiasi, Pengakuan Mengejutkan 2 Negara ini  

POS KUPANG.COM -- Konflik wilayah sengketa di Laut Mediterania antara Turki dan Yunani awalnya dianggap sepela oleh negara lain

Namun, kini keadaan menjadi sangat serius. Kedua negara sudah sama-sama menyiapkan pasukan untuk menggempur kubu lawan

Uni Eropa dapat dengan cepat menghadapi konflik baru merebak di wilayah mereka seiring dengan konflik Turki-Yunani belum reda sampai saat ini.

Mengutip Express, Menteri Luar Negeri Jerman, negara yang menengahi keduanya, mengatakan satu kegagalan bisa membawa perang di Eropa.

Heiko Maas telah mengajukan negosiasi ke Athena atau Ankara dan menjembatani mereka, tapi sepertinya usahanya tidak membuahkan hasil banyak.

Dalam konferensi pers di Yunani Selasa kemarin, Maas mengatakan: "situasi di Mediterania Timur bagaikan bermain dengan api.

"Percikan kecil, betapapun kecilnya, bisa sebabkan masalah besar.

Lionel Messi Berpeluang ke Italia Diungkap Juan Cuadrado , Susul Cristiano Ronaldo Gabung Juventus

Permohonan Jenrinx SID Ditolak Kejaksaan, Suami Nora Alexandra Bakal Masuk Penjara

PANAS, Perang Di depan Mata, China Tembakan Dua Rudal Jelajah ke LCS , Peringatan Untuk Amerika

Saksikan Gading Marten dan Wijin Bertemu dalam Satu Acara, Gisella Anastasia Alamai hal ini

"Tentunya tidak ada yang mau hal itu terjadi, terutama konfrontasi militer antara partner NATO dan tetangganya. Situasinya berisiko sangat tinggi.

"Siapapun yang bergerak lebih cepat ke pertikaian pada suatu waktu dapat runtuh dan hancur.

"Itu adalah perkembangan yang ingin kita hindari.

"Tidak ada yang ingin menyelesaikan konflik ini secara militer, yang memang akan sebabkan kegilaan tapi keinginan untuk berdialog terbuka lebar."

Sementara itu Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu bersikeras jika Ankara siap melanjutkan pembicaraan dengan Yunani.

Namun mereka meminta akhir dari pendekatan Athena yang terlalu 'maksimal'.

Kedua belah pihak telah menyatakan mereka siap melakukan apapun untuk mempertahankan kedaulatan negara mereka masing-masing.

Mereka juga telah umumkan mereka akan lakukan latihan di laut Mediterania.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved