Berita Nasional

BERITA GEMBIRA: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Peserta BPJS Kesehatan, Vaksin Massal Awal 2021, INFO

yang juga merupakan Menteri BUMN itu mengatakan, vaksin Covid-19 nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat dalam dua tipe, yaitu gratis dan berb

Editor: Ferry Ndoen
AP/ Ted S. Warren
Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 percobaan terjadi untuk mengembangkan vaksin COVID-19. 

Jika kerja sama itu berjalan sesuai rencana, maka pada akhir tahun ini vaksin Covid-19 akan mulai disuntikkan kepada 15 juta orang.

Menurut Erick, dari kerja sama dengan China dan Uni Emirat Arab, dihasilkan vaksin sebanyak 30 juta pada akhir tahun 2020. Dengan jumlah tersebut, maka sebanyak 15 juta orang bisa mendapatkan vaksinasi, dengan asumsi setiap orang akan disuntik 2
kali.

"Per orang butuh dua kali suntik, jadi 30 juta dosis untuk 15 juta orang, ini diberikan dalam jeda waktu 2 minggu," jelasnya.

Terkait kerja sama dengan China dan UEA itu, Erick juga sudah mengirim tim untuk memantau uji klinis fase III di UEA. "Kerja sama yang dilakukan Kimia Farma dengan G42 dari UEA, yang memang G42 ini sudah melakukan uji klinis sendiri di UEA dari 45 suku bangsa di sana. Kami putuskan ada tim ke UAE untuk jadi reviewer," kata Erick.

Bahkan, Kepala BPOM Penny Lukito juga sudah ke UEA memantau langsung uji klinis III itu.

Tujuannya untuk mengecek apakah sistem uji klinis ini bisa sinkron dengan di Indonesia.

"Saya dapat laporan berjalan baik dan sepertinya BPOM kita bisa menerimauji klinis UAE," tutur dia.

China kembali lakukan pengujian vaksin Virus Corona dan segera diproduksi 100 juta dosis. September 2020 vaksin itu rencananya akan diluncurkan ke publik. Demikian dikatakan seorang juru bicara dari China National Biotec Group. Gambar menunjukkan seorang medis yang menyiapkan pengobatan Covid-19
China kembali lakukan pengujian vaksin Virus Corona dan segera diproduksi 100 juta dosis. September 2020 vaksin itu rencananya akan diluncurkan ke publik. Demikian dikatakan seorang juru bicara dari China National Biotec Group. Gambar menunjukkan seorang medis yang menyiapkan pengobatan Covid-19 (Shutterstock/dailymail)

Petugas Uji Klinis Vaksin Covid-19 mengenakan APD saat akan melakukan proses penyuntikan vaksin kepada relawan di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020). Penyuntikan vaksin Covid-19 buatan China tersebut serentak dilakukan kepada 100 orang relawan di lima lokasi berbeda di Kota Bandung, yakni di Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit. Penyuntikan vaksin dilakukan setelah para relawan menjalani pemeriksaan spesimen usap pada kunjungan pertama dan hasilnya menunjukkan tidak terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Bisa Dipakai untuk Usia 59 Tahun
Dalam rapat yang sama Erick Thohir juga mengumumkan kabar terbaru pengembangan vaksin corona Sinovac.

Erick menyebut, vaksin Sinovac sudah bisa dilakukan di rentang usia 59 tahun ke atas. Dalam proses uji coba, vaksin corona Sinovac hanya bisa disuntikkan ke relawan yang berada di usia 18-59 tahun.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga menyebut vaksin corona baru aman untuk pengguna yang berusia 17-59 tahun.

"Dari konfirmasi terakhir, tadinya vaksin ini berlaku untuk usia 18-59 tahun, tapi terakhir, usia di atas 59
sudah bisa terima vaksin ini. dan terus dikembangkan ke vaksin yang lebih muda, 18
tahun ke bawah," ujar Erick.

PT Bio Farma akan menerima 50 juta dosis bulk (konsentrat) vaksin corona dari Sinovac dimulai November 2020 hingga Maret 2021.

Bulk yang dikirim perusahaan asal China ituberbentuk ready to fill (RTF). Pengiriman bulk vaksin corona ini akan dilakukan secara bertahap, dengan setiap bulannya masing-masing dikirim sebanyak 10 juta dosis.

Saat ini, relawan uji klinis vaksin virus corona Sinovac fase 3 yang dilakukan di Bandung sudah berjalan hampir dua pekan terakhir.

Pemerintah menargetkan uji coba rampung di awal tahun.(tribun network/dit/dod)

Ilustrasi vaksin Covid-19. Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund menjadi vaksin virus corona pertama yang bisa segera digunakan massal.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund menjadi vaksin virus corona pertama yang bisa segera digunakan massal. (Fresh Daily)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Vaksin Covid-19 Gratis untuk Peserta BPJS Kesehatan, Vaksin Massal Dilakukan Awal 2021, https://jabar.tribunnews.com/2020/08/28/vaksin-covid-19-gratis-untuk-peserta-bpjs-kesehatan-vaksin-massal-dilakukan-awal-2021?page=all.

Editor: Ravianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved