KKB Papua

Makin Beringas, KKB Papua Lakukan Balas Dendam, Tembaki Helikopter TNI

Gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata / KKB Papua semakin beringas. Mereke menembaki helikopter milik TNI.

Editor: Bebet I Hidayat
Facebook TPNPB/ANTARA FOTO
Makin Beringas, KKB Papua Lakukan Balas Dendam, Tembaki Helikopter TNI 

POS-KUPANG.COM | PAPUA - Gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata / KKB Papua semakin beringas. Mereke menembaki helikopter milik TNI.

Pasca tewasnya Hengky Wuamang, KKB Papua mulai melakukan balas dendam.

Mereka melontarkan tembakan terhadap helikopter milik TNI yang hendak mengangkut pasukan gabungan TNI-Polri pascapenggrebekan markas separatis di wilayah Kali Kopi pada Minggu (16/8/2020) lalu.

KABAR GEMBIRA PNS Dapat Uang Pulsa Rp 200 Ribu Per Bulan, Honorer Protes!

Dalam penggrebekan markas KKB tersebut, pasukan TNI-Polri berhasil menewaskan salah satu pentolan separatis, Hengky Wuamang.

Setelah terjadi penembakan, helikopter milik TNI yang awalnya hendak membawa pasukan gabungan TNI-Polri dari wilayah Kali Kopi akhirnya membatalkan misinya.

Para prajurit dan anggota polisi yang sebelumnya menggrebek markas KKB akhirnya berhasil sampai di Timika setelah berjalan kaki selama dua hari.

Melansir dari Antara, Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP IGG Era Adhinata menyebut KKB Papua sempat menembaki helikopter pengangkut TNI-Polri.

Helikopter tersebut ditembaki KKB Papua dari area ketinggian saat akan mengevakuasi TNI-Polri di lokasi penggerebekan.

Akibatnya, helikopter tersebut tidak sempat kembali ke Kali Kopi dan sejumlah personel TNI-Polri yang tidak sempat dievakuasi terpaksa harus berjalan kaki selama dua hari baru sampai di Timika.

Era Adhinata juga menyebut KKB Papua wilayah Timika yang bermarkas di Kali Kopi dan dalam struktur organisasi TPNPB-OPM masuk dalam Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III diketahui memiliki lebih dari 10 pucuk senjata api.

"Kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Mereka punya lebih dari 10 pucuk.

Apalagi mereka didukung oleh kekuatan tambahan dari kelompok bersenjata yang lain seperti KKB Papua Lekagak Telenggen dan lain-lain yang sementara ini kita ketahui masih berada di wilayah Tembagapura" kata Era Adhinata di Timika, Kamis (20/8/2020).

Adapun senjata api dan amunisi yang dipunyai oleh KKB Papua diketahui selain merupakan hasil rampasan, sebagian juga didatangkan dari luar negeri seperti dari Filipina, senpi dan amunisi yang dipakai saat kerusuhan bernuansa SARA di Ambon, Maluku pada era 2000-an dan sebagian lagi didapatkan dari oknum anggota.

BLT Rp 600 Ribu Cair Mulai Besok, Cek Nama Terdaftar atau Tidak Penerima Subsidi Gaji, CEK REKENING!

"Kami pernah mengamankan oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat penjualan amunisi untuk dipasok ke kelompok KKB Papua.

Dari segi bisnis tentu menggiurkan karena harga satu butir amunisi sekitar Rp 200 ribu.

Saya bersama Dandim Mimika sudah berkomitmen siapapun oknum anggota yang terindikasi terlibat menjual senpi dan amunisi akan kita tindak tegas. Itu sudah kita buktikan" kata Era Adhinata.

Ya KKB Papua diketahui mendapatkan dana untuk membeli perbekalan senpi dan amunisi tersebut dengan cara mendulang butiran emas di sepanjang Kali Kabur, yang menjadi area pembuangan pasir sisa konsentrat atau limbah tailing PT Freeport Indonesia mulai dari wilayah Tembagapura hingga ke dataran rendah Mimika.

Selain itu, KKB Papua juga mendapatkan pasokan dana dari para pendukung dan simpatisannya.

TNI-Polri Serbu 3 Markas KKB Papua Sekaligus

tribunnews
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw (tengah) bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Hasaribab (kiri) dan Kabinda Papua Mayjen Abdul Haris Napoleon, sedang menunjukan foto HW yang telah tewas saat disergap aparata gabungan di Mimika, pada Minggu (16/8/2020), Jayapura, Papua, Senin (17/8/2020) (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Sebelumnya, TNI-Polri telah melakukan penyerbuan ke markas KKB Papua yang biasa beroperasi di kawasan Kali Kopi, Kabupaten Mimika.

Tak tanggung-tanggung, TNI-Polri langsung menyerbu tiga lokasi yang menjadi markas KKB Papua di sana.

Dalam penyerbuan yang dilakukan pada Minggu (16/8/2020) itu, TNI-Polri berhasil menembak mati satu pentolan KKB Papua yang selama ini berperan jadi "penyelenggara perang".

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menjelaskan, kronologinya berawal pada Kamis (13/8/2020) tim gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan ke markas KKB Papua Kali Kopi.

Untuk melakukan aksi tersebut, pasukan dibagi menjadi tiga kelompok untuk tiga sasaran, Kali Kopi, Kali Kopi Baru dan markas baru di Amoko.

Tim gabungan kemudian melakukan penyisiran di sekitar Kali Kopi dan menemukan lokasi persembunyian pentolan KKB Papua, Hengki Wuamang.

Hengki Wuamang berhasil ditembak mati oleh TNI-Polri saat itu.

Petugas kemudian mengamankan barang bukti di lokasi yakni satu pucuk senjata api laras pendek jericho, satu pucuk laras pendek rakitan, satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, 376 butir munisi, uang tunai Rp 22 juta, tiga buah bendera bintang kejora.

"Kemarin (16/8/2020) pada pukul 06.00 WIT di Kali Kopi, Tim Gabungan melakukan penindakan terhadap anggota KKB Papua di Makodap 3 Timika.

KEWALAHAN Layani Nafsu Besar Istri, Suami Pilih Cerai Walau Belum Setahun Nikah, Sehari Minta 9 Kali

Hasilnya ada satu orang pimpinan KKB Hengki Wuamang meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (17/8/2020).

Menurut Paulus, Hengki Wuamang merupakan sosok penting yang merencanakan sejumlah aksi di kawasan Tembagapura yang merupakan areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), sejak 2017.

"HW merupakan salah satu Waimung atau penyelenggara perang yang ingin melawan negara, jadi (HW) adalah aktornya, perancang dan juga sebagai pelaku," kata dia.

Keberadaan Hengki Wuamang sebagai salah satu pimpinan KKB Papua Kali Kopi yang masuk dalam wilayah Kodap III Timika telah berlangsung sejak 2018, atau semenjak Toni Kwalik yang merupakan panglimanya meninggal dunia.

"Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap 3 pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB Papua di Kali Kopi sebelum ada pergantian pimpinan yang baru.

HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua untuk melakukan aksi di areal PTFI," kata Paulus.

Berikut kronologinya dilansir dari Kompas dalam artikel 'Satu Pimpinan KKB di Timika Tewas Ditembak Aparat Gabungan':

1. Serbu 3 sasaran

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menjelaskan, kronologinya berawal pada Kamis (13/8/2020) tim gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan ke markas KKB Papua Kali Kopi.

Untuk melakukan aksi tersebut, pasukan dibagi menjadi tiga kelompok untuk tiga sasaran, Kali Kopi, Kali Kopi Baru dan markas baru di Amoko.

2. Tembak pentolan KKB Papua

Tim gabungan kemudian melakukan penyisiran di sekitar Kali Kopi dan menemukan lokasi persembunyian pentolan KKB Papua, Hengki Wuamang.

Hengki Wuamang berhasil ditembak mati oleh TNI-Polri saat itu.

Petugas kemudian mengamankan barang bukti di lokasi yakni satu pucuk senjata api laras pendek jericho, satu pucuk laras pendek rakitan, satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, 376 butir munisi, uang tunai Rp 22 juta, tiga buah bendera bintang kejora.

"Kemarin (16/8/2020) pada pukul 06.00 WIT di Kali Kopi, Tim Gabungan melakukan penindakan terhadap anggota KKB Papua di Makodap 3 Timika.

Hasilnya ada satu orang pimpinan KKB Hengki Wuamang meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (17/8/2020).

Kode Reedem FF Free Fire Terbaru Agustus 2020, Buruan Klaim Plague Maniac Mask / Skin Shotgun GRATIS

3. Hengki Wuamang sebagai penyelenggara perang

Menurut Paulus, Hengki Wuamang merupakan sosok penting yang merencanakan sejumlah aksi di kawasan Tembagapura yang merupakan areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), sejak 2017.

"HW merupakan salah satu Waimung atau penyelenggara perang yang ingin melawan negara, jadi (HW) adalah aktornya, perancang dan juga sebagai pelaku," kata dia.

4. Memimpin KKB Papua sejak 2018

Keberadaan Hengki Wuamang sebagai salah satu pimpinan KKB Papua Kali Kopi yang masuk dalam wilayah Kodap III Timika telah berlangsung sejak 2018, atau semenjak Toni Kwalik yang merupakan panglimanya meninggal dunia.

"Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap 3 pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB Papua di Kali Kopi sebelum ada pergantian pimpinan yang baru.

HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua untuk melakukan aksi di areal PTFI," kata Paulus.(*)

Ketemu Ariel NOAH, Luna Maya Jadi Salting! Janji Gak Bakalan Ngacir

KABAR GEMBIRA PNS Dapat Uang Pulsa Rp 200 Ribu Per Bulan, Honorer Protes!

BLT Rp 600 Ribu Cair Mulai Besok, Cek Nama Terdaftar atau Tidak Penerima Subsidi Gaji, CEK REKENING!

4 Sosok Penguasa Pantai Selatan, 1 Wanita Cantik Jelita sebagai Penguasa, Lebih dari Nyai Roro Kidul

Kode Reedem FF Free Fire Terbaru Agustus 2020, Buruan Klaim Plague Maniac Mask / Skin Shotgun GRATIS

 Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembalasan KKB Papua Kali Kopi Setelah Markas Digerebek, TNI-Polri Harus Jalan Kaki 2 Hari ke Timika

 
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved