Kematian Aktvisi

Mirip Kasus Kematian Munir, Kini Terulang, Aktivis AN Jadi Korban Diracuni di Pesawat, Begini Nasib

Ingat Kasus Munir yang Diracuni di Pesawat? Kini Terulang, Aktivis AN Jadi Korban, Nasibnya Malang

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Suciwati, istri mendiang Munir, menunjukkan kuartet bergambar wajah suaminya saat mengunjungi pameran "Kuartet Pembunuhan Politik Internasional" karya wartawan dan fotografer Belanda, Arjan Onderdenwijngaard, di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (9/12/2011). 

Lebih jauh, para pendukung Alexei Navalny percaya bahwa teh yang diminumnya mengandung racun.

Mereka mengklaim Kremlin berada di balik penyakitnya dan keterlambatan dalam evakuasi ke rumah sakit top Jerman.

"Setelah menyelesaikan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan keluarga, para dokter akan mengomentari penyakit tersebut dan langkah-langkah perawatan lebih lanjut,” umgkap rumah sakit Charite, di ibu kota Berlin, dalam sebuah pernyataan.

“Pemeriksaan akan memakan waktu lama," tambahnya.

Bantahan Kremlin atas Tuduhan Politisasi

Lebih jauh, Kremlin membantah tuduhan penolakan evakuasi medis Alexei Navalny itu bersifat politisasi.

Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan itu murni keputusan medis.

Untuk diketahui, oposisi Rusia yang paling menonjol, Navalny kerap berkampanye untuk menantang Putin dalam pemilihan presiden 2018 tetapi dirinya justru dilarang mencalonkan diri.

Sejak itu, Alexei Navalny mempromosikan kandidat oposisi dalam pemilihan daerah, menantang anggota partai yang berkuasa, Rusia Bersatu.

tribunnews
Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny diracuni di pesawat. (BBC)

Dikenal dengan Kampanye Antikorupsi Navalny

Untuk diketahui, Alexei Navalny, yang dikenal karena kampanye antikorupsinya terhadap pejabat tinggi dan kritik terang-terangan terhadap Presiden Vladimir Putin.

Di masa lalu, Alexei Navalny pernah mengalami serangan fisik.

Tahun lalu, Alexei Navalny  dilarikan ke rumah sakit dari penjara di mana dia menjalani hukuman menyusul penangkapan administratif, dengan apa yang dikatakan timnya sebagai 'dugaan keracunan'.

Dokter mengatakan dia mengalami serangan alergi yang parah dan memulangkannya kembali ke penjara keesokan harinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved