Kematian Aktvisi
Mirip Kasus Kematian Munir, Kini Terulang, Aktivis AN Jadi Korban Diracuni di Pesawat, Begini Nasib
Ingat Kasus Munir yang Diracuni di Pesawat? Kini Terulang, Aktivis AN Jadi Korban, Nasibnya Malang
POS-KUPANG.COM - Kasus kematian yang menimpa aktivis Munir belum juga kelar, kali ini peristiwa serupa menimpa seorang aktivis lain.
Kematian Munir di pesawat pada 7 September 2004 silam karena diracun.
Kasus kematian Munir ini pun menghebohkan publik dan meninggalkan misteri.
Peristiwa malang itu kini kembali terulang. Salah satu aktivis Rusia Alexei Navalny (AN) menjadi korban.
Desakan untuk penyidikan kasus pun diajuhkan tim hukum Alexei Navalny.
Aktivis Alaxei Navalny kini menjadi perhatian. Tim medis yang menangani membeberkan kondisinya.
Aktivis Munir Said Thalib dan Alexei Navalny (Kolase foto Wikipedia/AFP)
Melansir dari Tribunnews.com, aktivis yang mengatur evakuasi medis untuk Alexei Navalny menyebut kondisi pemimpin oposisi Rusia itu “sangat mengkhawatirkan”.
Ketika tiba di Berlin, pihak rumah sakit segera memulai tes diagnostik untuk memastikan kondisi Alexei Navalny, Sabtu (22/8/2020).
Mengutip Al Jazeera, LSM Jerman Cinema for Peace menyewa ambulans udara untuk menerbangkan Alexei Navalny dari kota Omsk, Siberia ke Berlin.
Pesawat itu mendarat pukul 08.47 waktu setempat di sayap militer bandara Tegel Berlin.
“Kondisi kesehatannya sangat mengkhawatirkan,” kata pendiri Cinema for Peace Jaka Bizilj kepada wartawan di luar rumah sakit.
“Kami mendapat pesan yang sangat jelas dari para dokter, bahwa jika tak ada pendaratan darurat di Omsk, Alexei Navalny akan meninggal," tambahnya.
Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny diracuni di pesawat. (NBC News)
Diyakini Racun dari yang Diminum