GAWAT,China Sangat Ingin Caplok Natuna,Amerika Langsung Setuju Indonesia Beli Pesawat TempurCanggih

Tak geran nelayan-nelayan Vietnam dan China sangat berani menerobos wilayah Indonesia untuk mencuri ikan di ZEE Indonesia ini

Editor: Alfred Dama
tni.mil.id
TNI AL bakal ketambahan mesin tempur baru 

GAWAT, China Sangat Ingin Caplok Natuna, Amerika Langsung Setuju Indonesia Beli Pesawat Tempur Canggi 

POS KUPANG.COM -- Laut Natusa yang luas membentak dari daratan China hingga ke bibir pantai sejumlah negara di ASEAN yang mencapai ribuan Km

Namun, hanya di sekitar Natuna saja yang dianggap paling kaya dengan berbagai jenis ikan dan minyak serta gas

Tak geran nelayan-nelayan Vietnam dan China sangat berani menerobos wilayah Indonesia untuk mencuri ikan di ZEE Indonesia ini

Dan, China juga dikabarkan sangat menginginkan Natuna mengingat kekayaan yang luar biasa tersebut

Pada bulan Juli 2020 lalu, Departemen Luar Negeri AS mengizinkan Indonesia untuk membeli delapan Boeing V-22 Osprey dengan biaya 2 miliar US Dollar (Rp29,5 triliun).

Harga itu bahkan sudah termasuk suku cadang.

Menteri Susi Pudjiastuti mengenakan life vest sebelum terbang dengan pesawat MV-22 Osprey dari Bandara Halim
Menteri Susi Pudjiastuti mengenakan life vest sebelum terbang dengan pesawat MV-22 Osprey dari Bandara Halim (Sumber gambar: Penerangan Lanud Halim Perdanakusuma.)

Boeing V-22 Osprey sendiri adalah pesawat terbang militer tiltrotor sayap tinggi dengan kemampuan vertical takeoff and landing dan short takeoff and landing. 

Pesawat ini didesain dengan menggabungkan kelebihan fungsionalitas dari helikopter konvensional dengan performa jarak jauh dari pesawat terbang turboprop

Seksinya Awkarin Foto di Depan Cermin, Tampilan dalam Balutan Bra Ini Malah Dipuji Netizen

Puput Nastiti Devi Belum Akur dengan Anak-anak Ahok, Tak Follow Instagram Putra putri Ahok

Tak Mau Sendirian Masuk Penjara, Vicky Prasetyo Lapor Balik Angel Lelga, Bisa Penjara 4 Tahun

Akan tetapi sebenarnya pemerintah Indonesia tidak menginginkannya dengan cepat.

Namun semua itu berubah karena Pulau Natuna

Dilansir dari forbes.com pada Sabtu (22/8/2020), Pulau Natuna merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terletak di Laut China Selatan.

Dan jadi salah satu wilayah yang ingin dicaplok oleh China.

Tak heran, kini Natuna menjadi salah satu  sumber ketegangan yang terus berlanjut di kawasan ini.

Kepulauan Natuna adalah negara kepulauan dari 272 pulau kecil, yang pusatnya terletak 730 mil di utara Jakarta.

Kurang dari 100.000 orang tinggal di pulau-pulau itu. Hampir semuanya bekerja baik untuk pemerintah atau sebagai nelayan kecil.

Pesawat V-22 Osprey terlihat saat latihan militer di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Pangkalan Angkatan Udara AS Yokota di Fussa, pinggiran Tokyo, Jepang, 21 Mei 2020.
Pesawat V-22 Osprey terlihat saat latihan militer di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Pangkalan Angkatan Udara AS Yokota di Fussa, pinggiran Tokyo, Jepang, 21 Mei 2020. (Reuters)

Warga Natuna miskin, tetapi perairannya kaya akan gas alam dan, tentu saja, penuh dengan ikan.

Itulah sebabnya China cemburu pada pulau ini dan sangat menginginkannya.

Pernah pada  bulan Januari lalu, armada penangkap ikan China muncul di Kepulauan Natuna, hanya sehari setelah Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi gugusan pulau tersebut.

Armada China pun kembali pada bulan berikutnya.

Indonesia terkadang menanggapi serangan China dengan mengerahkan pesawat patroli, jet tempur, dan kapal angkatan laut ke Laut China Selatan.

Tapi ada masalah.

Pangkalan Indonesia di wilayah tersebut tidak terlalu besar.

Di sana ada landasan pacu 8.400 kaki secara teori dapat menampung jet tempur seperti F-16 dan Su-30.

Ada lagi pangkalan angkatan laut di Tanjung Pinang, 300 mil barat daya Ranai, yang dapat menopang kapal angkatan laut dengan panjang hingga 100 kaki.

Sementara sebagian besar pelabuhan angkatan laut dan pangkalan udara terbesar di Indonesia berjarak ratusan mil dari Natuna.

Sebenarnya itu cukup sebagai infrastruktur militer utama. Tapi terkadang Indonesia perlu senjata lainnya.

Seperti Boeing V-22 Osprey.

Tak satu pun dari helikopter Indonesia yang dapat menandingi V-22 yang memiliki kecepatan jelajah 300 mil per jam dan radius misi 400 mil dengan muatan penuh dua lusin pasukan.

Kemampuan itu tentu saja membutuhkan biaya.

China Menciut di Hadapan Indonesia, Ajakan Berunding Terkait Laut China Selatan Ditolak Mentah-mentah, Begini Tanggapan Beijing...

Indonesia telah menegaskan posisinya terkait Laut China Selatan.

Yakni, menolak klaim China dengan mengatakan hal tersebut jelas tidak memiliki dasar hukum internasional.

Melansir The Jakarta Post, Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengirim surat protes seperti itu.

Meskipun zona ekonomi eksklusif (EEZ) di Laut Natuna Utara terletak berdekatan dengan perairan yang sangat disengketakan.

Dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Selasa (26/5/2020), Indonesia menunjukkan "batas sembilan garis" yang dikeluarkan oleh Beijing tidak memiliki dasar hukum internasional dan bertentangan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS 1982).

Indonesia juga menandaskan bahwa peta nine dash line, yang dirambah di zona ekonomi beberapa negara Asia Tenggara, adalah fiktif dan tidak memberikan kedaulatan China atas wilayah tersebut.

TERUNGKAP! Ini Alasan Natuna Memilih Bergabung dengan Indonesia, Meski Lokasinya Dekat Malaysia
TERUNGKAP! Ini Alasan Natuna Memilih Bergabung dengan Indonesia, Meski Lokasinya Dekat Malaysia (Grid.ID)

Sementara itu, Beijing juga merespon Indonesia dengan mengirim surat diplomatik yang menunjukkan bahwa tidak ada sengketa wilayah antara China dan Indonesia di Laut China Selatan.

Mengutip Channel News Asia (CNA), catatan yang dikirim pada 2 Juni juga menuliskan:

“Namun, China dan Indonesia memiliki klaim yang tumpang tindih tentang hak dan kepentingan maritim di beberapa bagian Laut China Selatan.

"Tiongkok bersedia menyelesaikan klaim yang tumpang tindih melalui negosiasi dan konsultasi dengan Indonesia, dan bekerja sama dengan Indonesia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan."

Berbicara pada konferensi pers pada 4 Juni, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan posisi Indonesia di Laut China Selatan sangat jelas dan konsisten.

Dia mengatakan, Indonesia ingin menegaskan kembali posisi yang konsisten, dalam menanggapi klaim China di PBB bahwa ia memiliki hak bersejarah di Laut China Selatan yang dapat mempengaruhi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE).

"Catatan diplomatik kami untuk PBB pada 26 Mei menegaskan kembali keberatan kami antara lain dengan apa yang disebut garis sembilan garis putus-putus atau yang disebut hak bersejarah," kata Retno mengutip CNA.

Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan kepada CNA:

"Saya pikir Indonesia cukup percaya diri dalam menyatakan posisinya di PBB ..."

"Ini adalah cara damai untuk mengungkapkan keprihatinan, ini adalah cara diplomatik dari posisi Indonesia."

Dia menambahkan, "Kedua, Indonesia perlu memberi tahu Tiongkok bahwa sikap Indonesia konsisten."

Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 5 Minggu, Ada yang Tidak Merasakan Gejala di Perut

"Dan untuk menunjukkan konsistensinya, ia berurusan dengan masalah ini di berbagai tingkatan, di tingkat unilateral, di tingkat bilateral, di tingkat regional, dan juga di tingkat global," kata sang sarjana dari Universitas Padjajaran di kota Bandung tersebut.

Dia juga percaya bahwa Indonesia memperkuat posisinya.

“Saya pikir sudah waktunya bagi China untuk melihat seberapa serius Indonesia dengan posisinya."

Baca Juga: Bikin Orang-orang Heran, Bagaimana Bisa Ikan Raksasa 2,4 Meter Asal Sungai Amazon yang Hampir Punah Ini Ditemukan Mati di Danau Malaysia?

"Itu telah dilakukan dengan mengintegrasikan pelabuhan dan bandara di Natuna, dan telah mendesain ulang pelabuhannya di sana,” tambah Rezasyah.

 Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul: Kaya Akan Gas Alam dan Dipenuhi Ikan, China Sangat Ingin Caplok Natuna, Bikin Amerika Langsung Izinkan Indonesia Beli 8 Pesawat Tempur Ini, 'Bisa Bantu Militer Indonesia' https://intisari.grid.id/read/032301371/kayaakan-gas-alam-dan-dipenuhi-ikan-china-sangat-ingin-caplok-natuna-bikin-amerika-langsung-izinkan-indonesia-beli-8-pesawat-tempur-ini-bisa-bantu-militer-indon?page=all

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved