Berita Kriminal
MENYEDIHKAN : Wartawan ini Tewas dengan 17 Tusukan di Tubuhnya, SIMAK Penjelasan Polisi
Seorang wartawan tewas dengan 17 tusukan, pada Kamis (20/8/2020) dini hari. Kejadian wartawan tewas 17 tusukan tersebut terjadi di kawasan Mamuju Ten
"Semula saya menduga anak saya dibegal, begitu saya melihat motornya ada, dompetnya ada, ini bukan begal ini pasti pembunuhan," jelasnya.
Ketidakpercayaan Suwandi atas dugaan bunuh diri juga diamini ibu Yodi Prabowo, Turinah.
Meski sempat dikaitkan dengan tes HIV-nya, terbukti Yodi negatif atas penyakit itu.
Ibu Yodi juga mengatakan putranya meninggal sebelum mengetahui hasil pemeriksaannya di dokter spesialis kulit dan kelamin, RSCM Jakarta Pusat itu.
Namun menurut polisi ada penyakit lain yang diidap editor Metro TV ini.
Ditanya Najwa Shihab tentang kebiasaan yang janggal, Turinah dan Suwandi mengatakan Yodi lebih giat beribadah sebelum meninggal.
"Sholatnya rajin, ngajinya rajin, tidak menunjukkan orang itu depresi. Saya nggak terima anak saya dibilang depresi," jelas Suwandi.
Namun Turinah mengaku Yodi sering mengikutinya ketika di rumah, di hari-hari sebelum ditemukan tewas.
"Kok saya ke dapur masak gitu dia ikutin, liatin. Terus saya bilang kan 'Mau makan?' itu 'Enggak ma nanti aja gampang'. Terus saya ke atas juga diikutin, kaya ada yang mau diomongin," katanya.
"Cuma nggak kelihatan kaya bingung atau gimana, cuma ngikutin aja," lanjutnya.
Turinah bercerita, Yodi sempat bermain dengan dan bercanda gurau dengan adik-adiknya pada Selasa itu.
Suwandi menambahkan bahwa anaknya ketika itu pergi bekerja seperti biasanya.
"Saya tanya kepada orang Metro TV juga, gimana sih waktu Selasa anak saya kerja apa di sana?"
"Di hari Selasa itu anak saya ngedit program Prime Time News, terus dia ngedit berita tentang Joko Tjandra"
"terus dia ngedit juga Top News, yang terakhir Metro Sport. Mestinya kalau orang depresi, dia tidak bisa fokus bekerja," katanya.