Marzuki Alie Sorot Baju Adat Tidung Yang Disebut Mirip Pakaian China hingga Yunarto Wijaya Bereaksi
Marzuki Alie rupanya tergelitik untuk ikut berkomentar setelah akun Twitter @mazzini_gsp memposting sebuah berita online yang mengangkat berita tentan
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Seiring diedarkannya rupiah khusus, desainnya pun menjadi sorotan.
Teranyar, desain tiga angka 0 yang dicetak lebih kecil dari angka 75 dalam tulisan "75.000" banyak dikaitkan dengan redenominasi.
Dikaitkannya isu redenominasi dengan uang rupiah khusus disebabkan oleh rencana pemerintah memperkecil nominal uang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum lama ini mengusulkan 19 Rancangan Undang-Undang (RUU) yang menjadi bidang tugas Kementerian Keuangan untuk ditetapkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah 2020-2024.
Salah satu yang dimasukkan dalam Prolegnas 2020-2024 adalah perubahan nominal rupiah alias redenominasi.
Rencana tertuang dalam PMK No.77/PMK.01/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024.
Nantinya, rupiah bakal disederhakan, misal Rp 1.000 jadi Rp 1, Rp 10.000 jadi Rp 10, dan seterusnya. Pengecilan nominal bertujuan untuk mempermudah laporan dan pencatatan keuangan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, pengedaran dan pencetakan uang Peringatan Kemerdekaan RI pecahan Rp 75.000 tidak bertujuan untuk redenominasi.
Dia bilang, redenominasi akan dilakukan pada saat ekonomi berada dalam kondisi yang stabil, bukan saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Ini tidak masuk (redenominasi), ini (redenominasi) tentu ada satu tim lagi. Ada step-nya, berbeda tujuannya," kata Rosmaya dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan ke-75 Tahun RI secara virtual, Selasa (18/8/2020).
Rosmaya menyatakan, pengeluaran dan pengedaran uang peringatan kemerdekaan merupakan bagian dari pencetakan uang tahun anggaran tahun 2020, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Perencanaannya telah dimulai sejak 2018, dengan mendasarkan pada ketentuan dan tata kelola pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang.
"Ini betul-betul memperolehnya dengan cara tukar (uang lama ke uang baru). Dan angka nol kecil itu bukan berarti redenominasi, tidak. Redenominasi ada tersendiri, Menghilangkan 3 angka, tentu dengan nilai dan tetap. Itu lain lagi ceritanya," jelas Rosmaya.
Onny menambahkan, angka nol yang dicetak kecil bertujuan untuk mempertegas peringatan kemerdekaan ke-75 tahun RI.
"Itu maksudnya ditekankan ke ulang tahun, ulang tahun Indonesia ke 75 tahun. Kalau redenominasi, sendiri lagi. Begitu, ya," papar Onny.