Kisah Ananda, Siswa Asal NTT Yang Terpilih Jadi Model Uang Edisi Khusus HUT RI ke-75
sudah bangun pagi-pagi sekali, tidak seperti biasanya saat pandemi Covid-19 dan sekolah menerapkan kebijakan Sekolah Jarak Jauh
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Kisah Ananda, Siswa Asal NTT Yang Terpilih Jadi Model Uang Edisi Khusus HUT RI ke-75
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Senyumnya sumringah meski tanpa banyak bicara. Seperti kebanyakan anak seusianya, Ananda (8) tampak bersemangat dan aktif ketika ditemui di kediamannya, Selasa (18/8) sore.
"Saya senang, bahagia," katanya sambil tersenyum menunjukkan barisan gigi kelincinya ketika ditanya POS-KUPANG.COM.
Selasa, Nanda sudah bangun pagi-pagi sekali, tidak seperti biasanya saat pandemi Covid-19 dan sekolah menerapkan kebijakan Sekolah Jarak Jauh atau Sekolah dari Rumah.
Setelah bangun, putri ketiga pasangan Moris Saubaki (38) dan Telly Saubaki (42) kembali menanyakan kepada ibunya perihal kapan uang kertas itu mereka terima.
"Pagi pagi sekali sudah bangun. Nanda tanya kapan uang itu bisa dilihat," cerita Telly tentang putrinya.
Nanda rupanya tidak sabar ingin melihat dan memegang rupa uang pecahan Rp 75 ribu yang baru diluncurkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia secara virtual pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Senin, 17 Agustus 2020 kemarin.
Pada satu sisi uang yang dicetak khusus untuk peringatan HUT RI ke-75 tersebut terpampang fotonya. Nanda yang mengenakan pakaian adat Rote itu bersanding dengan delapan anak lainnya yang mewakili wilayah Indonesia Barat, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Ia tampak tersenyum lepas.
Sehari sebelumnya, rumah mereka di RT 32/RW.10 Kelurahan Fatululi Kecamatan Oebobo Kota Kupang dipenuhi keluarga dan kerabat. Mereka ikut melihat acara peluncuran uang pecahan Rp 75 ribu dari layar televisi. Betapa terkejutnya, saat peluncuran, wajah Ananda ada dalam uang pecahan tersebut.
"Surprise sekali, senang sekaligus bangga," ungkap Telly.
Bersama keluarga, mereka langsung menggelar acara syukur. Usai syukur, mereka sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan dengan aneka lomba untuk anak anak di lingkungan tersebut.
"Dengan keluarga kita ucap syukur dan terima kasih, ini kita tidak sangka sangka. Setelah dapat info itu, keluarga datang dan kita sama sama ucap syukur, " kata Telly.
Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak Kantor Bank Indonesia perwakilan NTT terkait masuknya Nanda sebagai model uang yang dicetak terbatas 75 juta lembar saja tersebut.
"Ini seperti kejutan hadiah. Karena fotonya itu sudah lama, setahun lalu," kata Telly.
Demikian pula pada Agustus setahun silam, saat awal ketika tim Perum Peruri melakukan pemotretan Ananda, tidak juga disampaikan perihal maksud pemotretan itu. Saat itu, Ananda memang terpilih untuk sesi pemotretan sebagaimana pemberitahuan dari pihak Bank Indonesia Perwakilan NTT.
"Waktu itu, awalnya kirim foto Ananda pakai pakaian adat untuk kebutuhan Bank Indonesia. Saat itu pakai pakaian adat Amarasi. Ternyata Nanda dipilih, jadi disampaikan untuk siap sesi foto khusus," kisah Telly.
Nanda yang terpilih dari jutaan anak NTT itu ternyata telah sering mengenakan pakaian adat pada acara acara di lingkungan gereja dan sekolah. Namun rupanya tidak cita cita untuk menjadi model.
"Nanda cita cita mau jadi pendeta," ungkap Ananda ketika digoda POS-KUPANG.COM untuk menjadi model.
Ananda, kata Telly, sering mengatakan akan mendoakan mamanya jika sakit. "Kalau jadi pendeta, Nanda bisa doakan mama kalo sakit," ulang Telly.
Saat ini, mereka telah mendaftar untuk mendapatkan uang pecahan Rp 75 ribu edisi khusus itu. Berdasarkan keterangan pihak Bank Indonesia Perwakilan NTT, mereka dijadwalkan untuk menukarkan kupon pada 26 Agustus mendatang.
"Kalau dapat uangnya, rencananya kita mau buatkan pigura. Ini kenang kenangan juga sebagai sejarah buat keluarga kita. Ada anggota keluarga kita yang terpilih jadi model uang," pungkas Telly.
Uang kertas Rp 75.000 yang diluncurkan itu didominasi oleh warna merah, putih, dan hijau. Desain uang kertas jtu secara filosofis memiliki makna mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan dan menyongsong masa depan gemilang.
Pada desain halaman muka digambarkan peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilengkapi dengan berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia, seperti jembatan, MRT dan tol trans jawa.
Sementara desain halaman belakang mata uang memiliki makna memperteguh kemerdekaan. Desainnya menggambarkan sembilan anak berpakaian adat mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia sebagai wujud SDM unggul.
• Inche Sayuna Kutuk Tindakan Represif Aparat Terhadap Warga Besipae TTS
• Maia Estianty Banjir Pujian Saat Singgung Safeea Anak Mulan Jameela & Ahmad Dhani: Seperti Malaikat!
• Ramalan Zodiak CINTA Rabu 19 Agustus 2020, Asmara Cancer Bercampur Mimpi, Scorpio Rasakan Ketulusan
Di halaman belakang pula tergambar satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI yang memiliki makna menyongsong masa depan gemilang di era digital.
Ada pula peta Indonesia emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis indonesia dalam kancah global. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )