FAN Gelar Pelatihan Tahap Dua Laboran Tim Pool Test Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Forum Akademia Nusa Tenggara Timur (FAN) menggelar pelatihan tahap dua tim pool test laboratorium kesehatan masyarakat
Pelatihan pertama dilakukan di minggu kedua Bulan Juni 2020 lalu. Kegiatan ini kembali berlangsung di tempat yang sama di Laboratorium Bioteknologi Politani Kupang, dan didukung dengan menggunakan dana publik yang dihimpun oleh Forum Academia NTT untuk penguatan penelitian biomolekuler.
“Untuk hari pertama, pelatihan akan berlangsung dalam dua kelompok, pertama untuk para laboran, dan yang kedua untuk tim inti laboratorium, ya dua-duanya sekali jalan untuk memastikan kesiapan antar unit,” beber Dr. Fima Inabuy.
Pihaknya melihat bahwa para fresh graduate yang terlibat dalam tim laboran untuk menangani pandemi Covid-19 ini mendapatkan pengalaman berharga.
“Dengan terlibat dalam Tim Pool Test di Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Undana, mereka dipersiapkan untuk persiapan studi di jenjang selanjutnya, ini kesempatan mereka juga untuk menentukan fokus,” ujarnya
Persiapan untuk pelatihan ini memakan waktu tiga minggu. Dalam pelatihan ini simulasi kerja di laboratorium akan dilakukan untuk memastikan agar semua anggota tim mempunyai mental yang sama untuk bekerja dalam laboratorium berisiko tinggi.
“Saya ingin memastikan bahwa semua anggota mengerti tentang prinsip dasar bekerja dengan virus, dan dapat melakukan dengan standar riset yang benar,” tambahnya
Selama pembangunan laboratorium biomolekuler ini, detil pembangunan laboratorium disupervisi langsung oleh Tim BPTKL Surabaya.
Ia mengakui bahwa, pihaknya melakukan komunikasi secara intens di bawah supervisi BPTKL Surabaya, setelah kunjungan pertama, BPKTL Surabaya membantu untuk menyiapkan agar laboratorium tersebut agar memiliki standar yang memadai.
Dr. Fima menjelaskan, proses penjaminan mutu sebagai prasyarat sertifikasi laboratorium.
Jika seluruh alat yang dipesan sudah tiba, maka proses tes massal di NTT sudah bisa dilakukan di minggu ketiga Bulan September 2020.
Hal senada disampaikan salah satu anggota Tim Pool Tes Forum Academia NTT Elicid Li.
“Alat memang tiba bertahap sesuai dengan mekanisme anggaran yang ada, kita berharap bisa lebih cepat, tetapi inilah prosedur birokrasi yang tidak terlalu peka pada situasi darurat, dan jika ingin dibenahi tentu harus dimulai dari pusat sebab daerah hanya sebagai pelaksana prosedur,” ungkap Elcid Li,
Menurutnya penguasaan teknologi biomolekuler merupakan salah satu kunci utama di era biosecurity, untuk menjamin keamanan warga baik dalam aspek kesehatan maupun untuk menjamin aspek penghidupannya dalam memasuki era non-traditional warfare.
• Jelang HUT Polwan Ke-72, Polwan di Sikka Jalan Kaki Temui Warga di Rumah
• Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun, Amalan Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1422 H
• Perumda Wair Puan Pasang 2.155 Meteran Gratis Bagi Warga Kurang Mampu
Elcid berharap, bahwa model penangan Covid-19 yang inovatif dari NTT dapat dilakukan dengan leluasa dengan adanya infrastruktur pendukung untuk para peneliti biomolekuler dalam upaya memperkecil dampak pandemi Covid-19 di NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oncy Rebon)