Obat Corona Tinggal Tunggu Izin Edar
Universitas Airlangga ( Unair) Surabaya mengklaim telah menyelesaikan uji klinis tahap ketiga atau tahap akhir obat penawar Covid-19
Mantan Danpaspampres itu memastikan, proses produksi massal obat corona ini tidak akan menemui kendala. Semua proses uji klinis telah selesai dilaksanakan.
"Makanya kami sudah langsung akan berbicara rencana produksi. Siapa membuat apa, yang akan membeli bahan baku bagaimana, kemudian anggaran dari pemerintahnya seperti apa," kata Andika.
Sementara itu Ketua Komisi I DPR RI Meutya Meutya Hafid mengapresiasi hasil uji klinis obat anti Covid-19 tersebut. Ia mengaku terharu melihat hasil karya anak bangsa yang berpotensi menjadi obat anti Covid-19 pertama di dunia.
"Pertama kami terharu melihat hasil karya anak bangsa yang Insya Allah menjadi salah satu obat Covid temuan pertama di dunia. Hari ini teman-teman sudah meluangkan waktu pikiran tenaga meski banyak kritik maupun support," kata Meutya.
Ia mengatakan obat anti Covid-19 hasil karya anak bangsa tersebut perlu didukung dan diberi kesempatan dalam upaya penanganan Covid-19.
"Ini karya anak bangsa yang selain kita apresiasi perlu kita dukung, dan beri kesempatan," kata Meutya.
Meutya juga berharap pemerintah segera menindaklanjuti laporan akhir hasil uji klinis obat anticovid-19 hasil kerja sama TNI AD, Universitas Airlangga (UNAIR), dan BIN itu.
Menurut Meutya, rakyat Indonesia tidak mungkin terus menerus bersembunyi dari covid-19 yang telah menjadi pandemi di hampir di seluruh negara di dunia.
"Jadi harapan kami setelah laporan uji klinis fase ketiga masuk pemerintah dapat dengan cepat untuk menindaklanjuti karena kita mungkin terus menerus bersembunyi dari covid. Kita harus terus melawan bersama-sama dengan cara-cara yabg tentu dengan protokol kesehatan termasuk dengan temuan obat baru yang insya Allah bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Meutya. (tribun netwprk/git/dod)