Bupati Sikka Beberkan Keberhasilan di Sikka, Ini Datanya

Bupati Sikka, Robby Idong saat pidato HUT Kemerdekaan RI Ke-75 di Kantor Bupati Sikka membeberkan keberhasilan di sektor kesehatan

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ARIS NINU
Upacara HUT RI Ke-75 di Lapangan Kantor Bupati Sikka 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Bupati Sikka, Robby Idong saat pidato HUT Kemerdekaan RI Ke-75 di Kantor Bupati Sikka, Jumat (14/8/2020) siang membeberkan keberhasilan di sektor kesehatan, kelautan dan pertanian.

Pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Sikka tentang jumlah kasus kematian ibu melahirkan masih terkendali.

Di mana angka kematian bayi menurun pada tahun 2019 sebesar 55 kasus dari tahun 2018 sebesar 80 kasus, Prevalensi Stunting di Kabupaten Sikka pada tahun 2019 sebesar 20,7% menurun dari tahun 2018 sebesar 26,7%.

Bupati Dapawole Tegaskan Batas Wilayah Selatan Sumba Barat Dengan SBD Tetap Dikali Pola Pare

"Untuk saat ini, pemerintah tetap berkomitmen untuk pencegahan dan penanganan kasus DBD di Kabupaten Sikka bahkan menyatakan perang terhadap kasus DBD dan Covid-19 dengan upaya antara lain pembangunan ruang isolasi yang memadai sebanyak 15 unit yang tersebar di Puskesmas, RSUD dr. T C Hillers dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka,pengadaan prasarana penunjang berupa 26 genset yang mendukung operasional ruang isolasi penanganan pasien Covid-19, perluasan gedung Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Sikka, pelayanan karantina tepusat bagi pelaku perjalanan di gedung Sikka Convention Centre dan Rumah Jabatan Bupati, pelayanan Rapid tes dan SWAB tes di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19, pelayanan rapid tes gratis khusus bagi anak sekolah dan mahasiswa," kata Bupati Sikka, Robby Idong dalam naskah pidato HUT RI Ke-75 di Kantor Bupati Sikka, Jumat (14/8/2020) siang.

Pemkot Kupang Terus Benahi Wajah Kota, LLBK, Kelapa Lima dan Koridor 3 Mulai Bulan Depan

Bidang perekonomian, lanjut Bupati Robby, pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dari Rp.14.555.096., pada tahun 2018 meningkat menjadi Rp.15.587.620., pada tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 sebesar 5.22%, pada tahun 2019 naik menjadi 5.23% dengan laju inflasi 1.84%, indeks Gini 0.274%, angka kemiskinan sebesar 13.53%, dan tingkat pengangguran sebesar 2,43%

"Untuk menunjang pelaksanaan dibidang perekonomian Pemerintah Kabupaten Sikka mengupayakan peningkatan Daya Saing Produk Unggulan Daerah, dengan membuka aksesibilitas jalan untuk mempercepat peredaran barang dan hasil produksi pertanian masyarakat melalui, Pembangunan 69 ruas jalan kabupaten, 25 ruas jalan desa, 3 unit jembatan, rehabilitasi 10 ruas jalan kabupaten dan Pembangunan 1 unit kolam labuh. Untuk mendukung kelancaran transportasi barang keluar daerah Kabupaten Sikka telah tersedia pelayanan transportasi kapal Roro dengan Rute Maumere - Surabaya," papar Bupati Robby.

Dalam bidang pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sikka di topang melalui empat pilar yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), pro- growth (pertumbuhan) dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian lingkungan) dan mendorong tumbuhnya investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-business).

Penekanan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan selama ini, lebih kepada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi (kemakmuran); pemerataan kesejahteraan (keadilan sosial); pengentasan kemiskinan dalam rangka memberikan perlindungan usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi para nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta masyarakat pesisir lainnya dengan tetap menjaga terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok sumber daya hayati yang terdapat di dalamnya secara seimbang.

"Hasil dari implementasi berbagai program, kegiatan pelayanan masyarakat di sektor perikanan selama tahun 2019 tercermin dari meningkatnya produksi perikanan tangkap tahun 2019 sebesar 18.784 ton jika dibandingkan dengan produksi tahun 2018 sebesar 18.212,44 ton atau mengalami kenaikan 3,14%. Pendapatan nelayan rata-rata tahun 2019 sebesar Rp. 13.921.000 jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp. 12.517.000, atau mengalami kenaikan 11,21%. Jumlah komoditi antar pulau pada tahun 2019 sebesar 893,57 ton. Konsumsi ikan masyarakat kabupaten sikka tahun 2019 rata-rata sebesar 56,39 Kg/Kapita/Tahun atau diatas rata-rata target nasional 54 Kg/Kapita/Tahun (artinya dari segi kebutuhan protein ikani mencukupi untuk penduduk Kabupaten Sikka tahun 2019 sebanyak 317.292 jiwa). Sumbangan terhadap PDRB dari sektor perikanan mencapai 11,70%. Komoditi perikanan merupakan komoditi ekspor baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam tahun 2019, kita berhasil mengekspor 893.573,20 kg dari 18 jenis ikan," ujar Bupati Robby.

Pada bidang pertanian khususnya di sektor tanaman pangan, kata Bupati Robby, pencapaian produksi tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 11.909,4 ton atau 8,22% dibandingkan dengan tahun 2018.

Hal ini menunjukkan bahwa intervensi Pemerintah melalui kegiatan intensifikasi tanaman pangan memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi.

Sementara pada Sektor Tanaman Hortikultura, pengembangan tanaman hortikultura aneka sayur sebagai alternatif komoditas baru sejak pertengahan tahun 2019 sampai saat ini menunjukkan trend peningkatan yang menggembirakan. Pemberdayaan petani melalui kegiatan Sekolah Lapang (SL) budidaya aneka sayur (tomat, cabai, bawang merah, bawang putih, kentang, wortel dan aneka sayur lainnya) berpengaruh positif terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya tanaman dimaksud. Minat petani untuk mengembangkan komoditas ini menunjukkan trend peningkatan di beberapa kecamatan yaitu Nita, Koting, Lela, Waigete, Doreng dan Mapitara. Di kecamatan Nita, Koting dan Lela, data lapangan sampai awal tahun 2020 menunjukkan luas areal pengembangan komoditas aneka sayur, terutama tanaman tomat dan cabai serta aneka sayur lainnya mencapai 43 ha dengan pendapatan netto rata - rata berkisar Rp. 45 Juta,- sampai Rp. 75 Juta,- per hektar per periode tanam (3 bulan).

"Kabupaten Sikka khususnya dan Propinsi NTT pada umumnya memiliki iklim tropis. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Sikka telah berkomitmen untuk melakukan Pengembangan Tanaman Hortikultura dengan sistem Irigasi Tetes.

Sistem Irigasi Tetes yang menggunakan teknologi SMS dan Wi-fi ini telah dikembangkan oleh anak tana "Yance Maring" Pemuda lajang asal kloangpopot yang masih berusia 27 Tahun. Yance Maring telah memberikan solusi yang tepat untuk Tanaman Horti di Kabupaten Sikka bahkan di NTT yang dengan sedikit air namun hasil panen yang diperoleh sangat tinggi. Sistem Irigasi tetes ini telah mendapat apresiasi dan dukungan dari Gubernur NTT yang akan mengalokasikan dana APBD Provinsi Tahun 2021 sebesar Rp. 7 miliar rupiah untuk pengembangan Hortikultura di Kabupaten Sikka seluas 100 ha.

Kondisi ini mendorong peningkatan luas areal tanam komoditas ini bagi petani lainnya dan bahkan dibudidayakan pada musim kemarau dengan memanfaatkan sumber daya air yang tersedia, maka sangatlah pantas program tanam di musim kemarau terus akan digerakan," ungkap Bupati Robby. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved