Kata Luhut Pandjaitan Di Pertamina, Yang Tak Laksanakan Perintah Presiden, Sebaiknya Diganti!
“Jadi zaman seperti ini Covid-19 kita manfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan reformasi di semua bidang. Artinya, wajib disiplin."
Di midstream, tambahnya, melalui sub holding PT Kilang Pertamina Internasional, baru-baru ini juga telah mengelola proyek kilang dengan skala yang lebih masif untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan energi yang lebih bersih dengan cara yang bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Pertamina juga sedang fokus pada pengelolaan Mega Project Kilang yang terdiri dari program revitalisasi kilang eksisting, Residual Fuel Catalytic Cracking, RFCC Cilacap, dan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC).
Perusahaan BUMN ini pun sedang menjalankan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Cilacap, Dumai, dan Balongan. Ada pula proyek Gross Root Refinery (GRR) atau kilang baru yang masih open opportunity untuk membuka kerja sama global.
“Di pasar global, produk Pertamina sudah mampu menjawab kebutuhan pasar, seperti pelumas, bahan bakar minyak (BBM), dan Petrokimia. Produk pelumas Pertamina pun telah mampu menembus pasar di 17 negara dan kita juga memiliki satu unit produksi di Thailand dengan kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun,” kata Fajriyah.
• Pembelajaran Saat Pandemi Covid-19, SDI Liliba Komunikasi Lewat RAPI, Begini Caranya!
• Satgas Pamtas RI-RDTL Bina Pramuka Gudep SMKN 1 Atambua
Perkuat posisi di pasar global
Tak hanya itu, Pertamina melalui PT Pertamina Lubricants terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan pelumas kelas dunia.
Sejak 2015, PT Pertamina Lubricants sudah gencar mencari peluang overseas dan melakukan penetrasi pasar luar negeri agar jangkauan pelumas Pertamina, baik produk otomotif maupun industri dapat dikenal dan hadir di tengah masyarakat serta industri dunia.
Fajriyah mengatakan, dengan mengantongi berbagai sertifikasi dan approval dari pabrikan mesin dunia seperti original equipment manufacturer (OEM) dan mesin industri atau alat berat, PT Pertamina Lubricants juga telah melakukan ekspansi ke-17 negara di dunia. Ini dilakukan guna membangun kerja sama distributorship dan penyediaan (supply) brand pelumas lokal dengan perusahaan setempat.
“Selain itu, untuk membangun imej perusahaan pelumas kelas dunia, PT Pertamina Lubricants turut menggandeng produsen supercar dunia, yakni Automobili Lamborghini sebagai technical partner untuk mengembangkan produk pelumas Pertamina. Kerja sama sebagai technical partner ini akan terjalin sampai 2021 mendatang,” ujar Fajriyah.
Sementara itu, jaringan bisnis Pertamina di bidang pengisian bahan bakar pesawat, kata Fajriyah, telah merambah negara-negara Eropa, Australia, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Tengah dengan konsumen yang beragam, mulai dari pesawat umum, pesawat Kepresidenan, pesawat VVIP, pesawat charter, dan pesawat delivery.
Sedangkan untuk Petrokimia, Pertamina juga sedang fokus mengembangkan produk untuk menembus pasar ekspor ke Malaysia, India, China, dan Eropa.
“Produk utama Petrokimia yang telah terjual saat ini adalah Green Coke Slack Wax, EXDO-4. Pada 2019 lalu, Pertamina juga telah berhasil memulai ekspor ke Algeria sebanyak 4.000 barel produk SF-05, yakni berupa smooth fluid cairan kimia untuk pengeboran.
Semua prestasi yang ditoreh Pertamina ini, kata Fajriyah, merupakan bukti komitmen Pertamina sebagai perusahaan pembawa bendera negara ke kancah internasional yang siap menghadapi tantangan industri energi global. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Luhut Ke Petinggi Pertamina Hei Kalian Jangan Main-Main : https://money.kompas.com/read/2020/08/14/202548426/luhut-ke-petinggi-pertamina-hei-kalian-jangan-main-main