Istri Muda Minta Pisah Ranjang, 2 Hari Berlutut di Samping Truk Suami Kagetkan Warga
Kasus suami bunuh istri baru terbongkar setelah Ibadurahman curiga begitu melihat Arini yang tetap berlutut di samping truk milik M tersebut.
Seringkali Uan melihat ibunya menuliskan kata-kata sedih di status WhatsAppnya.
Ia terakhir kali bertemu ibunya setahun yang lalu. Selama tinggal bersama suaminya di Bener Meriah, Arini memang tak pernah pulang ke Medan.
Kabar kematian Arini didapat keluaga dari telepon majikan ibunya.
Uan tak sendiri menjemput jasad ibunya, tapi diantar nenek, paman, dan anggota keluarga lain.
“Jenazah mama akan disalatkan di sini, setelah itu baru dibawa ke Medan untuk dikebumikan,” terang Uan.
Arini merantau dari Medan pada 2016, setelah suami dan ayah Uan meninggal dunia.
Paman Arini yang mendampingi Uan mengaku, sejak awal tak setuju keponakannya itu menikah dengan tersangka.
Uan berharap pelaku pembunuhan ibu kandungnya mendapat hukuman setimpal.
Tersebab Utang Piutang
Sehari setelah penemuan mayat Arini, polisi mendapatkan motif M tega membunuh istri mudanya yang dinikahi pada 2018 silam.
Hasil penyidikan, Sat Reskrim Polres Bener Meriah memastikan Arini dibunuh M pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya melalui Kasat Reskrim Iptu Rifki Muslim SH menjelaskan, penyidik telah menetapkan M sebagai tersangka pembunuhan Arini.
Menurut Rifki, korban meminta pisah ranjang dengan suaminya. Tapi, ia juga meminta M mengembalikan uang Rp 37 juta dan 2 unit hape yang dipinjamnya.
Sebagai jaminan, Arini menahan kunci truk yang terparkir di halaman rumah. Keduanya sempat tarik menarik dan di sinilah pemicu keduanya ribut besar.
Sementara kunci truk dikuasai Arini, salah satu sudara M menelepon istri tuanya, MN (44) dan anaknya DP (20) untuk datang menjemput.

Kedua orang ini yang Samsudin lihat pada Senin malam bertamu ke rumah Arini.
Mereka bertiga kemudian pulang dari sana. Rupanya, Arini mengejar dari belakang karena merasa permasalahan dengan M belum selesai.