NEWS ANALYSIS Dr Ahmad Atang Pengamat Politik: PDIP Punya Kepentingan
SEBAGAI partai besar, PDIP tentu punya kepentingan terhadap Pilkada sembilan kabupaten di NTT mendatang
POS-KUPANG.COM - SEBAGAI partai besar, PDIP tentu punya kepentingan terhadap Pilkada sembilan kabupaten di NTT mendatang. Secara riil politik, PDIP memiliki kursi yang signifikan pada sembilan kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada sehingga PDIP akan tampil sebagai partai pengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung Desember mendatang.
PDIP dalam melaksanakan fungsi rekruitmen telah memiliki mekanisme baku yang menjadi acuan untuk menetapkan pasangan calon mana yang didukung. Selain mekanisme internal, secara hirarkhis dalam menyaring dan menjaring kandidat, maka pola survei akan menjadi patokan bagi PDIP.
Dengan bersandar pada hasil survei, PDIP memiliki standar awal untuk mengukur peluang kemanangan bagi pasangan salon yang didukung.
• Protes Soal Tambang, Tiga Warga Kabupaten Ngada Dipanggil Polisi
Oleh karena itu, PDIP akan menggunakan pola terbuka dan tertutup dalam menetapkan pasangan calon. Pola tertutup, dimana PDIP akan memprioritaskan kader sendiri. Sedangkan pola terbuka, PDIP akan membuka ruang untuk kader di luar PDIP. Pola ini cenderung diambil PDIP untuk mendukung calon incumbent dengan model koalisi.
Setiap partai politik, termasuk PDIP pasti mempunyai target untuk menang, maka peluang pasangan calon yang diusung PDIP terbuka untuk menang tergantung modal sosial, pola kerja, jaringan kerja dan dukungan finansial. Namun demikian, tantangan yang dihadapi PDIP juga tidak ringan.
Sebagai partai pemenang pemilu secara nasional maupun lokal NTT dan partai yang berkuasa saat ini, maka setiap kebijakan politik pemerintahan akan memberikan dampak politik bagi masyarakat. Maka, dukungan masyarakat terhadap paslon PDIP sangat dipengaruhi juga oleh persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
• Frengky Optimistis Kantongi SK DPP PDIP
Secara nasional, PDIP telah mengumuman pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada serentak Desember mendatang. Namun, belum semua daerah ditetapkan pasangan calon yang didukung, termasuk di NTT.
Keterlambatan penetapan pasangan calon di NTT patut diduga karena terjadi tarik menarik kepentingan di internal PDIP antara pusat dan daerah. Format koalisi yang dibangun belum final dan figur yang akan diusung antara kader dan non kader.
Jika melihat rentang waktu yang ada, maka ketidakpastian ini akan berdampak kesiapan pasangan calon untuk mengkonsolidasikan kerja-kerja politik dalam mengejar target kemenangan. (cr6)