Immala Kupang Wajib Jaga Netralitas dan Independensi di Pilkada Malaka
Ikatan Mahasiswa Malaka ( Immala) Kupang untuk masa bakti 2020/2021 secara resmi dilantik
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BETUN--- Badan Pengurus Harian ( BPH) Ikatan Mahasiswa Malaka ( Immala) Kupang untuk masa bakti 2020/2021 secara resmi dilantik untuk menjalani roda organisasi kemahasiswaan tingkat lokal ini.
Melalui organisasi ini diharapkan para mahasiswa bisa menempa diri menjadi calon pemimpin masa depan bangsa dan daerah Malaka tercinta. Lebih dari itu, anggota Immala diharapkan turut menjaga netralitas dan independensi pada Pilkada mendatang.
Dalam rilis berita Immala Kupang yang dikirim ke Pos-Kupang di Betun, Senin (10/8) disebutkan, pelaksanaan dilaksanakan di pantai Motadikin pada Minggu (9/8) petang.
• Tukang Urut Tunanetra Pasutri Beli Rumah Ratusan Juta Cash, Ini Kisah Viral di Facebook
Hadir saat itu, pendiri Immala Kupang, Klaudius Kapu, Sesepuh yang juga orang tua Malaka, Pius Klau Muti, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka yang diwakili oleh Dr. Johanes Bernando Seran, S.H, M.Hum juga para alumni Immala Kupang.
Ketua Umum Immala Kupang, Yohanes P.A. Manek dalam pidatonya menegaskan, mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam membela masyarakat secara umum tanpa terkecuali.
• Sponsor Utama Persebaya Surabaya Gelontor 20 Ribu Masker ke Bajul Ijo dan Bonek
Ditambahkannya, tahun ini Kabupaten Malaka dihadapkan dengan tahun politik dimana Kabupaten Malaka akan menentukan seorang pemimpin terbaik Malaka untuk membangun Rai Malaka lima tahun kedepan.
"Saya ajak seluruh elemen mahasiswa khususnya anggota Immala Kupang untuk menjaga netralitas dan independensi tanpa harus mendukung salah satu figur," tegasnya.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik merupakan sebuah keseharusan dalam mewujudkan demokrasi yang bermartabat. Tetapi perbedaan itu jangan sampai membuat Immala hanyut dalam dinamika dan akhirnya memecahkan tali persaudaraan yang dirajut selama ini.
"Saya ajak mari kita wujudkan pilkada yang bersih, dan bermartabat dengan ikut berpartisipasi dalam memomentum ini dengan menggunakan hak pilih dengan baik," pinta Mahasiswa Unwira Kupang itu.
Sementara Johanes Bernando Seran, mengatakan, menjadi mahasiswa yang terlibat aktif dalam sebuah organisasi itu hanya ada dua tujuan menjadi orang baik dan cerdas.
Cerdas itu artinya, belajar mengetahui banyak dari sedikit. Kalau pintar belajar mengetahui sedikit dari banyak. Mahasiswa harus memiliki buku sebagai pedoman belajar, membaca, diskusi, berpidato dan lain-lain.
"Makanya saya datang bawa satu buku tentang "larut tapi tidak hanyut". Kita boleh terlarut dalam suatu dinamika tapi jangan terhanyut. Orang menyampaikan sesuatu apa adanya. Tetapi dia juga mendengar kan sesuatu sesuai dengan porsinya," pesan Bernando.
Bernando menggambarkan sosok mahasiswa seperti pohon palem yang tumbuh di atas batu karang, Padang pasir, air yang tergenang dan panasnya terik matahari serta hujan yang lebat tetapi tidak akan mati.
"Pesan saya kepada mahasiswa Immala Kupang, belajar dengan sebaik-baiknya. Jangan terlibat dalam politik praktis apalagi menggadaikan organisasi hanya untuk sebuah kepentingan semata dan mengesampingkan Marwah dari organisasi sendiri. Mahasiswa harus selalu menjaga netralitas ditengah momentum pilkada," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)