Esthon Foenay Sebut "Nenek" Saat Resmikan Operasional Sumur Bor Oepura

Tokoh Masyarakat, Esthon Foenay turut hadir dalam peresmian operasionalisasi sumur bor Oepura

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore resmikan Sumur Bor Oepura, Senin (10/8/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tokoh Masyarakat, Esthon Foenay turut hadir dalam peresmian operasionalisasi sumur bor Oepura, Senin (10/8/2020).

Esthon menyebutkan hari ini adalah sejarah bagi dinamika perkembangan kota Kupang. Salah satu tolok ukur utama dalam kapasitas dan kapabilitas di kota Kupang ukurannya adalah kontinunitas penyediaan air minum.

"Makanan boleh kurang, orang tidak mengeluh, tapi kalau air kurang nenek bilang itu berbahaya. Hari ini sejarah bagi kota kupang, tujuh hari lagi peringati hari kemerdekaan proklamasi hari Republik Indonesia," tuturnya.

Dukung Kebijakan Pemerintah terkait Pandemi, KSEI Percepat Realisasi eASY

Ia mengatakan sejarah hari ini satu proklamasi dimana pemerintah kota kupang membaca hal yang sangat sensitif yaitu kebutuhan masyarakat terhadap air minum bersih.

Namun lokasi sumur bor tidak memberikan dampak signifikan kepada sawah, untuk itu perbaikan lingkungan juga harus lebih baik dan penataan lokasi lebih strategis.

Karena bila ditata dengan baik maka akan menjadi objek wisata baru.

Veteran Seroja di Malaka Tabur Bunga di Laut Pantai Selatan

Atas nama masyarakat di sekitar wilayah kelurahan Oepura, ia mengucapkan terima kasih atas kebersamaan untuk meresmikan pola layanan air bersih yang sangat sentra dan vital bagi masyarakat Kota kupang.

"Hari ini sejarah karena satu sentra prioritas pembangunan adalah kebutuhan air bersih di kota Kupang," ujarnya.

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, mengatakan khususnya di pola yang sumber airnya luar biasa, ada kreatifitas luar biasa dari Direktur Pdam Kota Kupang, jhon yang memberikan peluang untuk membantu masyarakat yang selama imi terperangkap dalam kekurangan air.

Dikatakannya Kota Kupang adalah kota yang dimana air bersihnya tidak jalan 24 jam. Dua operator ada di kota kupang menjadi salah satu kendala.

Ia berharap bisa dapat menyatukan dua institusi untuk menjadi kekuatan yang luar biasa.

"Kita juga tidak mau mengambil aset mereka tanpa melalui prosedur hukum yang jelas dan menimbulkan dampak negatif satu dengan yang lain. Kita mau membina kebersamaan agar kesepakatan yang terjalin bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

Kata Jefri kebutuhan air bersih menjadi pemicu untuk terus menggali. Direktur Pdam Kota Kupang dan jajaran punya kualitas teruji untuk bisa membantu Pemerintah Kota Kupang.

"Diharapkan untuk bisq mencari titik-titik air meskipun kecil-kecil, tapi bisa jadi besar dan membantu saudara-saudara kita. Kita Boleh berbangga karena bantuan Presiden Rp 189 miliar untuk pembangunan tahap pertama pipa air bersih di kali dendeng yang dikerjakan selama satu tahun. Namun karena Covid-19, programnya yang tadinya mau dikaji kembali tetap dibangun menjadi dua masa anggaran selama dua tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan dimulai dengan prenecanaan tahap kedua dan juga air sagu," tuturnya.

Lanjutnya, bila berjalan dengan baik maka jadi kebanggaan untuk semuanya, terutama kepada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved