Unggul Dokter Ahli, RSD Aeramo di Nagekeo 'Banjir' Rujukan dari Kabupaten Tetangga
Gebrakan perubahan dalam kepemimpinan pasangan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja kian terasa hasilnya
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Ia merasa optimis jika naik kelas maka alokasi dana transfer dari pusat (DAK) dan berbagai bentuk perhatian lainnya akan meningkat signifikan.
Ia memerincikan RSD Aeramo saat ini didukung 11 dokter umum, 29 bidan dan 83 perawat di samping ASN yang bertugas memperkuat dari sisi ketatausahaan.
Sementara dokter ahli berjumlah 10 orang, yang terdiri dari spesialis anestesi, patologi klinik, mata, bedah, kandungan, penyakit dalam, anak, mulut dan jiwa.
Jumlah tersebut belumlah cukup dan memacu untuk bekerja ekstra.
Dokter gigi yang melepas jabatan fungsional karena mengemban tugas baru sebagai pejabat struktural selevel kepala bidang itu mengaku terbiasa dengan gaya kepemimpinan bupati yang selalu mengejar-ngejar target.
Ia bahkan merasa perlu sekali untuk selalu dilecuti dengan gaya kerja atasannya itu yang tidak suka jika staf menyerah dan putus asa pada kondisi keterbatasan.
Karena kebanjiran rujukan dari luar, maka RSD Aeramo akhir-akhir ini sering kewalahan obat-obatan dan bahan makanan.
Sementara penyesuaian penganggaran masih membutuhkan waktu, akibatnya harus ditutup dengan pinjaman sementara dari sana-sini dan hal itu bukan hal baru baginya.
Namun demikian, tantangan masih akan terus ada. Kebutuhan yang ada di depan mata adalah soal kenyamanan dan kecukupan pasokan listrik.
Kebakaran yang sudah terjadi lebih dari sekali menjadi peringatan keras agar instalasi listrik segera dibenahi secara total.
Ia mengatakan perkiraan anggaran untuk pekerjaan ini sekurang-kurangnya sebesar 2,6 Miliar. Diharapkan agar dapat segera dibiayai dari pos Dana Insentif Daerah Tambahan yang diperoleh berkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam Penanganan Pandemi Covid-19.
Lepas dari itu pula, sebagian anggaran tersebut juga kiranya bisa dialokasikan untuk membangun pagar tembok keliling yang saat ini diupayakan dengan batang kayu reog dan kawat seadanya
Perjuangan drg. Reni nampaknya masih jauh panjang ke depan. Tidak hanya naik ke Kelas C, Bupati Nagekeo meminta Tim Kajian Fakultas Kedokteran UGM untuk memproyeksikan RSD Aeramo sampai ke Kelas B dengan ketersediaan tempat tidur sebanyak 300 unit.
Namun, menurutnya masyarakat Nagekeo wajar berbesar hati karena saat inipun Nagekeo sudah memiliki spesialis yang seyogyanya hanya ada pada rumah sakit kelas B tersebut, yakni dokter ahli penyakit mulut dan dokter ahli jiwa.
"Kita luar biasa berbangga sudah memiliki dua dokter ahli yang seharusnya hanya ada di rumah sakit kelas B, lho,"tegasnya.