Komunitas Anak St Andreas Borong Bertemu Bupati Agas dan Wabub Jaghur

Sebanyak 90 anak dari komunitas anak St Andreas Borong, Kabupaten Manggarai Timur ( Matim), NTT melakukan audiensi dengan Bupati Matim Agas Andreas

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Mulia Donan
Komunitas Anak St Andreas Borong saat bertemu Bupati Agas dan Wabup Jaghur 

POS-KUPANG.COM | BORONG - Sebanyak 90 anak dari komunitas anak St Andreas Borong, Kabupaten Manggarai Timur ( Matim), NTT melakukan audiensi dengan Bupati Matim Agas Andreas, SH.,M.Hum dan Wabub Matim Drs Jaghur Stefanus di kantor Bupati Matim, Kamis, (6/8/2020).

Tujuan kedatangan mereka ke kantor Bupati Matim untuk bertemu langsung Bupati dan Wabub Matim. Sekaligus mempresentasikan hasil kegiatan yang mereka lakukan selama di komunitas ini.

Komunitas Anak St. Adreas Borong tiba di kantor Bupati Matim sekitar pukul 13.30 Wita. Kedatangan mereka didampingi oleh perwakilan orang tua dan pembina, mereka pun disambut dengan penuh gembira oleh Bupati Agas dan Wabup Jaghur.

Bupati Don Resmikan Fasum dan Fasos di UPT Transmigrasi Ikiseo Gezu

Untuk diketahui, perkumpulan dari komunitas ini sebagian besar anak dari para petani dan pedagang di Borong.

Bupati Matim Agas Andreas, SH,M.Hum saat menerima Komunitas Anak St Andreas mengatakan, mereka sangat gembira dan senang menerima anak-anak dari Komunitas Anak St Andreas Borong. Kedatangan mereka hari ini untuk bertemu sekaligus melaporkan diri kepada mereka.

Bansos Presiden Jokowi Kepada Pekerja Gaji Dibawa 5 Juta Harus Tepat Sasaran

"Terimakasih anak-anak sudah mengunjungi kami,"ungkap Bupati Agas.

Bupati Agas juga mengatakan, kabupaten Matim adalah kabupaten layak anak, kabupaten ramah anak dan itu sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda). Maka ini, menjadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi dan menciptakan kondisi supaya anak-anak kita bisa berkembang dengan baik.

Kewajiban ini, katanya, bukan saja datang dari pemerintah, akan tetapi, kewajiban ini juga datang dari orang tua untuk bisa menciptakan situasi yang damai, aman dan bahagia di lingkungan keluarga.

"Mengapa anak-anak perlu dilindungi secara khusus?. Di dunia ini ada dua jenis makhluk ciptaan Tuhan yang harus dilindungi secara khusus yakni, perempuan dan anak-anak,"ungkapnya.

Menurutnya, kedua komponen inilah yang sering mendapatkan perlakukan tindakan kekerasan baik dari suami, orang tua dan guru di sekolah.

"Sekarang kita harus menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman supaya anak-anak kita bisa bahagia. Di Kabupaten Manggarai Timur kami sedang menciptakan konsep sekolah bahagia,"ungkapnya

Penanggung jawab Komunitas Anak St. Andreas Crisnovita Advendria Sitanggang kepada wartawan menjelaskan, kedatangan mereka itu sebenarnya ingin memberitahu kepada Pemda Matim bahwa di kabupaten ini sudah ada komunitas anak.

"Komunitas ini berdiri sejak tahun 2017. Kegiatan yang kami lakukan di komunitas ini membantu anak-anak untuk bisa membaca dan menulis. Selain itu kami melatih anak-anak untuk bisa menari, membacakan puisi dan bernyanyi,"paparnya.

"Jadi kalau ada kegiatan pentas seni anak-anak dari komunitas ini siap untuk tampil,"tambahnya.

Kata Crisnovita, kegiatan yang dilakukan di komunitas ini tidak menggangu aktivitas belajar anak-anak di sekolah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved