News
Hebat, Mahasiswa Undana Inovasi Ciptakan Alkes Tangani Corona di NTT, RSUD Johannes Sudah Gunakan
Salah satunya alat steril masker N-95 yang sampai saat ini digunakan oleh RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oncy Rebon
POS KUPANG, COM, KUPANG - "Selama masa pandemi covid-19 ini, kontribusi kami dari Universitas Nusa Cendana Kupang, secara khusus Fakultas Sains Dan Teknik Undana sudah ada. Kami terjun langsung dalam teknologi yang membantu para medis dalam penanganan pasien covid-19."
Kata mahasiswa Fakultas Sains dan
Teknik, Prodi Teknik Mesin Universitas Nusa Cendana Kupang, Novra Hendra Manafe, saat dihubungi, Rabu (5/8).
Dia dimintai komentarnya tentang inovasi yang sudah dilakukan dalam membantu pemerintah menangani kasus covid-19 di NTT.
Menurut Hendra, ada beberapa alat yang disumbangkan.
Salah satunya alat steril masker N-95 yang sampai saat ini digunakan oleh RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang dan Rumah Sakit TC Hillers Maumere.
Waktu itu, menurut Hendra, alat steril masker N-95 disumbangkan ke RS TC Hillers Mumere karena saat itu daerah itu dalam zona mereh.
Ketersediaan masker N-95 terbatas, sehingga masker yang sudah ada, digunakan kembali dengan bantuan alat steril yang diberikan.
Alat steril masker N-95 ini, ujarnya, mampu mensterilkan masker itu sebanyak lima kali penggunaan.
"Karena kami melihat bahwa biasanya kita gunakan masker N-95 hanya satu kali menggunakan. Oleh sebab itu kami buat alat ini agar masker yang digunakan hanya satu kali, bisa sterilkan kembali dan digunakan ulang sebanyak lima kali," ujarnya.
"Selama masa pandemi covid-19 ini, kami juga bekerjasama dengan kantor IGRSC yang bergerak di bidang sosial. Dan kami bersama-sama dengan kantor dinas kesehatan membuat mobil swab yang belum berjalan. Hal ini karena ada beberapa faktor yang belum terpenuhi sehingga pembuatannya belum sempat selesai," ujarnya.
Dia mengatakan, sebelumnya mereka juga membuat bilik swab yang sifatnya statis yang akan ditempatkan langsung di rumah sakit.
Hendra menyampaikan, terkait dengan bilik swab ini, saat ini mereka belum menemukan rumah sakit yang sangat membutuhkan atau rumah sakit yang betul-betul zona merah dalam menangani pasien covi 19 terbanyak.
Dan alat ini masih disimpan di kantor. Apabila sudah menemukan rumah sakit yang benar-benar membutuhkan, baru akan disumbangkan ke sana.
"Kami dari Universitas Undana, akan terus berkarya membuat alat untuk membantu banyak orang. Namun hal itu tergantung ketersediaan material. Selama ini kami membuat alat-alat ini dengan material yang ada di Kota Kupang. Yang mudah didapat dan dari harganya juga tidak terlalu mahal. Maksudnya adalah, apabila kedepan diperbanyak, gampang dibuat karena bahan-bahannya mudah didapat," tambahnya.