BAHAYA, China Uji Tembak Rudal Pembunuh Kapal Induk, Amerika Waspada Ada 2 Kapal Induk di LCS
Pasukan Roket tentara pembebasan rakyat china ( PLA ) baru-baru ini meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk DF-26 dalam latihan
BAHAYA, China Uji Tembak Rudal Pembunuh Kapal Induk, Amerika Ketar Ketir Ada 2 Kapal Induk di LCS
POS KUPANG.COM -- China yang selama ini menggemba gemborkan mampu melumat kapal induk Amerika di lautan ternyata baru melakukan uji coba penembakan rudal DF-26
Rudal jarak menengah ini dibuat untuk menghancurkan target bergerak di laut termasuk kapal induk
Rudak ini digadang mampu menghancurkan dan menenenggelamkan kapal induk
Saat itu, ada dua kapal induk yang sedang beroperasi di Laut China Selatan atau LCS yaitu USS Nimitz dan USS Ronald Reagen
Kedua kapal ini harus waspada, sebab bakal menjadi sasaran pertama bila pecah perang kedua negara

Pasukan Roket tentara pembebasan rakyat china ( PLA ) baru-baru ini meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk DF-26 dalam latihan yang masih berlangsung.
• Jerinx Superman Is Dead Diperiksa Polda Bali Kasus Laporan IDI, Merasa Benar, Kata Sang Istri?
• RAMALAN ZODIAK Hari ini, Jumat 7 Agustus 2020, Gemini Karier di Jalur Benar, Libra Mandiri, Lainnya?
• Sudah Jelas Campakan Jessica Iskandar dan Dekati Gadis,Richard Kyle Sebut Bukan Keinginannya,Jedar?
• Lepas dari Indonesia, Ternyata Timor Leste Langsung Dirampok Sahabat Sendiri yang Bantu Lawan RI
• KABAR DUKA Artis Cantik Tewas Bunuh Diri,Bintang Netflix Daisy Coleman Meninggal Saat Usia 23Tahun
Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.
Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk". Brigade Rudal Pasukan Roket PLA baru-baru ini memulai latihan konfrontasi lintas regional.
Mereka melakukan latihan di gurun, medan yang rumit seperti hutan, simulasi serangan kimia, dan penyamaran kendaraan yang membawa rudal untuk menghindari deteksi satelit, dengan meluncurkan rudal DF-26.
Menurut Global Times mengutip laporan CCTV, latihan tersebut mengasah kemampuan reaksi cepat Pasukan Roket PLA, dan misi semacam ini akan berlanjut dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Pengamat militer China mencatat, ini adalah demonstrasi peluncuran DF-26 yang langka. Pada Januari 2019, peluncuran DF-26 diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.
Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (6/8), latihan terbaru menunjukkan DF-26 telah memperoleh kemampuan yang lebih kuat dalam skenario pertempuran nyata, termasuk manuver lintas regional, dan tidak bergantung pada situs peluncuran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Senior Wu Qian menyebutkan dalam konferensi pers April 2018 lalu, DF-26 telah bergabung dengan Pasukan Roket PLA, dan rudal itu bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Bukan cuma itu, DF-26 mampu melancarkan serangan presisi pada sasaran di darat dan kapal-kapal medium juga besar di laut.