Ini Empat Hal yang Harus Dilakukan Para Penyandang Diabetes untuk Mengontrol Gula Darah
Diabetes melitus (DM) merupakan ibu dari penyakit, pengelolaan yang tidak benar akan menimbulkan komplikasi yang berdampak pada semua or
POS KUPANG.COM-- -- Diabetes melitus (DM) merupakan ibu dari penyakit, pengelolaan yang tidak benar akan menimbulkan komplikasi yang berdampak pada semua organ penting.
Namun, di tengah pandemi ini situasi penanganan diabetes memang berbeda.
"Dulu penyandang DM bisa leluasa berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi dan memeriksakan diri. Sekarang ada beberapa pembatasan," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI dr Widyastuti saat talkshow secara online dengan tema Diabetes Di Tengah Pandemi Covid 19: Ancaman atau Bukan?, Rabu (5/8/2020).
Ia mengatakan, DM merupakan salah satu penyakit komorbid (penyakit penyerta) yang akan memeperberat kondisi saat terinfeksi Covid-19.
Di Jakarta lebih dari 22.000 pasien terkonfirmasi Covid-19 dan komorbid utamanya adalah diabetes. Banyak yang akhirnya harus mendapat perawatan di rumah sakit.
• Kesehatan Penderita Diabetes Berisiko 4 Kali Lipat Lebih Parah saat Terinfeksi Virus Corona
"Penyakit diabetes harus dikelola, dijaga kadar gula darahnya. Pendekatan teknologi menjadi kata kunci dalam pandemi, sehingga edukasi pengelolaan diabetes tidak harus dilakukan secara kontak fisik," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia menjelaskan,
Dinkes DKI sudah melakukan beberapa hal untuk mengedukasi masyarakat mencapai target gula darah yang normal.
Di masa pandemi ada beberapa modifikasi misalnya pemberian obat di Puskesmas atau RS diberikan untuk sebulan.
"Kalau ada keluhan kesehatan bisa datang. Kelas-kelas edukasi tentang pola makan dan mengubah hidup lebih sehat dilakukan secara virtual," ujarnya.
Untuk memudahkan penjadwalan berobat di Puskesmas bisa melakukan pendaftaran online sehingga tidak perlu menunggu lama.
Dr. Roy Panusunan Sibarani Sp.PD-KEMD, FES mengatakan, dua tantangan terbesar dalam pandemi: pasien kesulitan dapat obat, dan pasien stres.
"Kuncinya bagaimana kita menjaga tubuh, dan menghadapi ancaman dengan mempersiapkan diri. Kontrollah gula darah dengan baik. Virus beradaptasi, manusia harus bisa beradaptasi jauh lebih baik daripada virus," kata dr Roy.
Osy salah satu penyandang diabetes mengatakan, sebelum ada Covid-19 saja, mengontrol gula darah sudah sulit.
"Gula darah sangat mudah naik tiba-tiba saat stres. Dengan adanya Covid-19, tingkat stres dan kecemasan makin tinggi, gula darah makin sulit dikontrol," katanya.