Ester Tantang Sumpah Makan Tanah, Penertiban Kawasan Besipae TTS
Isak tangis mewarnai pembongkaran pagar dan rumah warga di kawasan Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan
POS-KUPANG.COM | SOE - Isak tangis mewarnai pembongkaran pagar dan rumah warga di kawasan Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( Kabupaten TTS), Selasa (4/8/2020).
Warga Besipae, termasuk ibu-ibu dan anak-anak nekat menghalangi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penertiban, di pintu masuk mess ranch Besipae.
Terjadi aksi saling dorong. Beberapa ibu yang sudah tersulut emosi, mengambil bambu lalu menyerang petugas. Sejumlah anak perempuan melempari anggota Satpol PP dengan tanah. Beberapa anak perempuan jatuh pingsan, diduga akibat kelelahan.
• Hari ini, Tim Covid-19 Kembali Kirim 9 Spesimen Swab Ke RSUD Yohanes Kupang
Warga Besiapa Ester Selan menantang petugas Satpol PP untuk melakukan sumpah makan tanah untuk membuktikan siapa pemilik lahan Besipae.
"Coba kalau berani makan tanah. Kita lihat siapa yang dimakan tanah. Ini tanah leluhur kami, kami akan perjuangkan," tantang Ester.
Meski mendapat perlawanan, penertiban tetap dilakukan anggota Satpol PP. Pembongkaran pagar dan rumah warga mengawali pelaksanaan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT di Besipae.
Pemprov NTT memulai aktivitas pemerintahan dan pengolahan lahan Besipae untuk budidaya pakan ternak (lentoro teramba) dan kelor (marungge).
Sosialisasi program pemerintah dilaksanakan Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Dr Zet Sony Libing dan Kakanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi NTT Yulius Talok kepada 37 kepala keluarga (KK) yang bermukim di wilayah Besipae.
• Pemkot Kupang Gelar Nikah Massal: Mempelai Tuna Netra Curi Perhatian
Turut hadir Wakil Ketua DPRD NTT Petrus Christian Mboeik, anggota DPRD NTT di antaranya, Obed Naitboho, Johanes Lakapu dan Reny Marlina Un Banunaek. Selain itu, Asisten II Sekda TTS Yohanes Lakapu dan Kapolres TTS, AKBP Ariasandy, SIK.
Pada kesempatan itu, Sony Libing menyampaikan pesan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Menurut Sony, Gubernur Viktor tidak memiliki keinginan untuk menyusahkan atau menyakitkan hati warga Besipae.
Pemprov NTT berencana untuk mensejahterakan masyarakat Besipae dengan melakukan program pengembangan pakan ternak dan kelor. Di tahap awal, pemerintah akan menanam lentoro teramba seluas 200 hektar dan kelor seluas 200 hektar.
"Pemprov NTT tidak memiliki niat sedikit pun untuk menyusahkan masyarakat. Program yang ditaruh di Besipae semata-mata untuk mensejahterakan masyarakat Besipae," kata Sony.
Sony mengatakan, Gubernur Viktor menegaskan mulai hari ini program tersebut mulai dilaksanakan di wilayah Besipae. Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian akan mulai berkantor di Besipae. Oleh sebab itu, pagar dan sebuah rumah darurat yang dibangun di jalan masuk Ranch Besipae akan dibongkar.
Selain itu, lanjut Sony, Gubernur Viktor juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan program pengembangan pakan ternak dan kelor melibatkan masyarakat Besipae.
"Pak Gubernur berpesan agar masyarakat harus dilibatkan dalam pelaksanaan program di Besipae. Masyarakat nantinya akan diberi upah Rp 50 ribu per hari," ucap Sony.
Sony mengatakan, pemprov berencana memberikan lahan kepada masyarakat yang saat ini bermukim di kawasan Besipae. Kampung-kampung yang berada di kawasan Besipae akan diberikan pelepas hak sehingga bisa mengurus sertifikat tanah.