Calon Perangkat Desa Ini Diajak Bertemu "Orang Kabupaten", Diminta Bawa Uang dan Hewan

Pasalnya untuk bertemu orang kabupaten tersebut, Septi diminta membawa sejumlah uang, hewan dan dua selimut (tenun).

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Komisi 1 DPRD TTS sedang menerima pengaduan masyarakat terkait hasil seleksi perangkat desa yang dinilai janggal 

Calon Perangkat Desa Ini Diajak Bertemu "Orang Kabupaten", Diminta Bawa Uang dan Hewan

POS-KUPANG. COM | SOE - Aroma busuk proses seleksi perangkat desa kembali tercium dari Desa Oeleon. Septi Nuban (23), peserta seleksi perangkat desa mengaku, sempat diajak oknum anggota panitia seleksi perangkat desa tingkat Desa Oeleon berinisial YB untuk bertemu seseorang di Kabupaten guna membantunya lolos seleksi perangkat desa. Namun ajakan tersebut ditolak Septi.

Pasalnya untuk bertemu orang kabupaten tersebut, Septi diminta membawa sejumlah uang, hewan dan dua selimut (tenun).

"YB datang ke rumah saya lalu ajak saya ketemu orang kabupaten di Soe. Dia suruh bawa dengan uang, hewan dan dua selimut untuk bantu lolos seleksi perangkat desa tapi saya tolak. Saya berpikir kalau model begitu sama saja saya beli jabatan," ungkap Septi dalam tatap muka bersama komisi 1 DPRD TTS, Senin (3/8/2020) sore.

Saat melihat hasil seleksi perangkat desa, Septi langsung menangis.

Pasalnya, Septi berada diperingkat delapan dari 11 peserta. Ia mengaku, tak puas dengan hasil yang diumumkan.

"Saya yakin nilai saya seharusnya lebih baik dari itu," ujarnya.

Selain Di Desa Oeleon, aroma tak sedap seleksi perangkat desa juga tercium di Desa Bone, Kecamatan Amanuban Tengah.

Aprianus Benu, peserta yang namanya tidak terdaftar dalam berita acara pendaftaran peserta seleksi perangkat desa justru oleh panitia seleksi diperkenankan untuk mengikuti seleksi perangkat desa.

Anehnya lagi, dalam hasil seleksi perangkat desa yang diumumkan Dinas PMD, nama Apris berada diurutan ke dua.

" Ini aneh Pak, orang tidak terdaftar sebagai peserta seleksi namun panitia kasih ijin ikut seleksi. Ini ada apa," tanya Alexsander Djami dan Marista Nau Tani yang ditemui di gedung DPRD Kabupaten TTS.

Tak sampai disitu, Marista Nau Tani yang yang mengikuti ujian praktek komputer justru pada pengumuman yang diumumkan Dinas PMD nilai praktek komputer tidak ada.

"Saya bisa buktikan lewat daftar hadir dan membawa saksi yang membuktikan kalau saya ikut seleksi ujian praktek komputer. Ini kenapa nilai ujian komputer saya tidak ada," ujarnya.

Lain lagu, peserta seleksi atas nama Yudi Lenama yang melamar sebagai kaur keuangan Desa Bone, justru dalam pengumuman yang diumumkan Dinas PMD berada di urutan 1 formasi jabatan Dusun 1.

"Ini aneh, orang lamar di lain, justru mereka kasih lulus di lain," terang keduanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved