TRIBUN WIKI : Merajut Kebersamaan di Punggung Bukit Fatumnasi Molo Utara TTS
Deru kendaraan melintasi jalan Thamrin, menuju Eltari II lalu berkelok menyusuri Jalan Timor Raya menuju Kabupaten Kupang.
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Disana, sudah ada beberapa rombongan yang menempati lokasi pinggiran danau. Angin cukup kencang menerpa wajah dan tubuh. Selendang dan kain bisa tersingkap bila tak mendekap erat. Kesunyian merayap dibaluti tenangnya permukaan air. Deretan pohon memagari pinggiran danau, menyisakan sedikit lahan yang ditumbuhi rumput sebatas tumit kaki. Lahan untuk para pengunjung boleh memaku tenda tempat berteduh.
Sebut saja, keluarga Hengki dan Eben Ndapamerang yang berasal dari Kota Kupang. Mereka membawa keluarganya masing masing berwisata di Danau Oenunu setelah sebelumnya menyusuri rindangnya hutan pinus. "Kami buka tenda disana," ujar Nyonya Henky Ndapamerang sambil menunjuk tenda biru di pinggiran danau bagian barat.

Pesona danau Oenunu di senja itu menyisakan kedamaian hati. Lagu Mery Mery yang menghentak dari sound membuat peserta rombongan bergoyang ria mengikuti irama. Ada kehangatan menerpa saat menyeruput segelas kopi dan teh panas dengan menikmati sepotong roti.
Senja kembali ke peraduanya. Masih ada cahaya kemuning berpendar di atas permukaan danau. Menyisakan sedikit kemilau membias seluas permukaan air. Kemilau itu begitu kuat dan penuh pesona memikat hati pengunjung.
Laju kendaraan melesat jauh meninggalkan Danau Oelnunu Fatumnasi Timor Tengah Selatan, melintasi deretan pohon pinus.

Masih ada warga yang menjajakan jualannya, setumpuk jambu biji, ubi jalar dan jeruk. Malam kian larut, lampu kendaraan menerangi jalanan menuruni bukit alam Fatumnasi. Masih terasa hangat kebahagian itu. Canda ceria, nyanyian dan pelukan erat, merajut kasih persaudaraan keluarga besar Dinas Koperasi dan Nakertrans Provinsi NTT. ( Rosalina Woso )