Linus Tepis Keraguan Warga Semau Terima Dukungan Gabung Kota Kupang

Masyarakat Pulau Semau mendukung penggabungan Pulau Semau menjadi wilayah administratif Kota Kupang

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kepala BPP NTT Linus Lusi 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Masyarakat Pulau Semau mendukung penggabungan Pulau Semau menjadi wilayah administratif Kota Kupang. Pernyataan dukungan disampaikan secara tertulis oleh perwakilan masyarakat sembilan desa Pulau Semau kepada Tim Percepatan Pengalihan Status Semau Masuk Kota Kupang ( TP2SMK2).

Penyerahan dukungan oleh perwakilan masyarakat Desa Bokunusan Agus Bert Ngefak dan perwakilan masyarakat Desa Uitiuhtuan Samuel Upa kepada Ketua TP2SMK2 Pace Palo berlangsung di Cottage Liman, Desa Uitiuhtuan Kecamatan Semau Selatan Kabupaten Kupang, Minggu (2/8/2020). Acara dihadiri Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT Linus Lusi.

Pace meminta komitmen dan dukungan penuh serta kerjasama masyarakat dalam rangka perjuangan untuk mewujudkan Semau masuk Kota Kupang. Ia berjanji menindaklanjuti dan memperjuangkan bersama stakeholder dan elemen terkait untuk mewujudkannya.

Mengenang Ajip Rosidi Sang Pujangga: Prioritas Bangun Perpustakaan

Dalam pertemuan itu, tokoh masyarakat Semau Salmun Bislissin menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan merupakan wujud kerinduan masyarakat Semau agar segera bergabung (beralih) ke Kota Kupang.

Menurutnya, kerinduan tersebut telah tumbuh sejak tahun 2013, namun hingga kini belum terealisasikan. Secara budaya dan historis, lanjut Salmun, bahkan sejak kerajaan Kupang, Semau erat kaitannya dan tak bisa dilepaspisahkan dari Kerajaan Kupang.

"Kalau bahasa orang kampung, ya sebenarnya mereka mau kembali ke kampung halaman," ujarnya.

Penertiban Kendaraan Jangan Cuma Sesaat

Salmun mengatakan, pengalihan Semau ke Kota Kupang merupakan semangat untuk menyejahterakan masyarakat Semau secara langsung.

"Semau masuk Kota (Kupang), kabupaten (Kupang) tidak rugi, dan kota (Kupang) juga tidak tambah kaya. Tetapi masyarakat yang akan beruntung dan maju," tandasnya.

Terungkap dalam dialog, masyarakat menyampaikan bahwa mereka mendukung namun kondisi di lapangan ada pihak yang memberikan pengaruh untuk tidak mendukung. Dukungan yang telah diberikan juga akhirnya dicoret kembali karena ketakutan mereka kepada Pemerintah Kabupaten Kupang.

"Di sini kepala desa takut bupati, tapi sebenarnya mereka mendukung. Buat apa ko panggil itu kepala desa, bina dong dulu," ujar salah satu warga, Dani Kila, saat dialog.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT Linus Lusi meminta masyarakat 14 desa di Pulau Semau untuk tidak menaruh keraguan terhadap perjuangan tersebut.

Ia menjamin bahwa ada regulasi yang telah koordinasikan oleh Badan Pengelola Perbatasan dengan pemerintah terkait status desa jika Semau masuk menjadi wilayah administratif Kota Kupang.

"Apa yang diragukan? Bagi kepala desa apa yang diragukan? 14 desa jangan ragu, jangan cemas dan khawatir, kita sudah koordinasi, ada regulasinya," ujar Linus.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil riset (penelitian) yang dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, sebanyak 68 persen masyarakat Semau ingin bergabung ke Kota Kupang.

Tak hanya itu, bahkan hasil penelitian dan Seminar Kajian Pengalihan Wilayah Administrasi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan dari Kabupaten Kupang ke Kota Kupang telah merekomendasikan agar secepatnya diproses peralihan status Semau untuk menjadi bagian Kota Kupang.

Linus juga mengungkapkan bahwa melalui serangkaian pendekatan dan lobi melalui berbagai pihak kepada berbagai tokoh dan elemen, diperoleh dukungan agar Semau segera menjadi bagian Kota Kupang.

Ia mengatakan, selain tokoh masyarakat dan adat, melalui Rektor Undana Fred Benu, pihaknya juga telah membangun komunikasi dengan Bupati Kupang Korinus Masneno. Dan berdasarkan keterangan Fred Benu, Bupati Korinus tidak berkeberatan.

"Kita, pemerintah provinsi mau menghapus air mata masyarakat, jadi secepatnya harus dikonkritkan. Secepatnya bertemu bupati. Kalau Tuhan sudah buka pintu siapa lagu yang mau tahan," ucap Linus.

Seusai pertemuan, Ketua TP2SMK2 Pace Palo mengaku gembira. Pasalnya, selain perwakilan masyarakat dua desa yang menyerahkan dukungan saat pertemuan, perwakilan masyarakat dari tujuh desa lainnya juga telah menyerahkan dukungan usai pertemuan. "Semua sudah sekitar sembilan desa, lagi lima," ujar Pace.

Sembilan desa tersebut jelas Pace, terdiri dari Desa Batuinan, Desa Bokonusan, Desa Uiasa, Desa Uitao, Desa Otan, Desa Letbaun dan Desa Huilelot di Kecamatan Semau serta Desa Uitiuhana (Oetefu Kecil) dan Uitiuhtuan (Oetefu Besar) di Kecamatan Semau Selatan. Sementara itu, Desa Hansisi, Desa Onansila, Desa Akle, Desa Naikean dan Desa Uiboa belum menyerahkan dukungan.

Menurutnya, TP2SMK2 segera menindaklanjuti dukungan tersebut dengan melakukan pertemuan dengan Walikota Kupang Jefri Riwu Kore, Bupati Kupang Korinus Masneno dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada pekan ini.

"Jujur, ketong (kita) rasa terpacu dan semangat, karena selama ini apa yang ketong cita-citakan semua dapat berhasil sehingga mudah mudahan tahun depan semua dapat terwujud," ujar Pace dalam dialek Kupang.

Ia mengatakan, konsolidasi akan dilakukan dalam pekan ini termasuk mohon pamit kepada Pemerintah Kabupaten Kupang. "Kita akan serahkan aspirasi ini dan sekaligus mohon pamit dengan adanya aspirasi ini," tambah Pace.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tokoh masyarakat, aspirasi tersebut tidak diserahkan oleh kepala desa ataupun perwakilan Pemerintah desa. Tokoh masyarakat telah meminta persetujuan masyarakat yang dibuktikan dengan tanda tangan warga dalam surat dukungan yang diberikan kepada tim.

"Ini kita tokoh masyarakat yang serahkan mewakili masyarakat karena kepala desa tidak hadir," ujarnya.

Roadshow

TP2SMK2 bersama Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT melakukan Roadshow ke Pulau Semau, Minggu (2/8). Roadshow dalam rangka bertemu perwakilan masyarakat dari seluruh wilayah Semau yang meliputi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan.

Dalam pertemuan yang berlangsung sejak pukul 12.30 Wita hingga pukul 14.00 Wita, hadir puluhan perwakilan masyarakat Semau. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan perdana antara tim TP2SMK2 dengan perwakilan masyarakat Semau yang dilaksanakan di wilayah Semau.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Fraksi Nasdem, Erens Leka bertindak sebagai moderator yang memandu jalannya pertemuan. Sementatra, sosialisasi terkait upaya pengalihan wilayah Semau ke Kota Kupang disampaikan oleh tokoh masyarakat yang merupakan penasehat TP2SMK2 Salmun Bislissin.

Kepala Badan Pengelola perbatasan Provinsi NTT Linus Lusi menyampaikan hasil Seminar Kajian Pengalihan Wilayah Administrasi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan dari Kabupaten Kupang ke Kota Kupang, sementara peneliti dan sejarawan menyampaikan terkait sejarah Kota Kupang dalam kaitannya dengan nenek moyang orang Semau.

Pada saat pertemuan, perwakilan masyarakat dari dua desa juga menyerahkan tanda tangan dukungan masyarakat terhadap perjuangan aspirasi Semau masuk menjadi wilayah Kota Kupang kepada Ketua TP2SMK2, Pace Palo.

Hair dalam kesempatan tersebut, Camat Semau Jony Ukat dan Camat Semau Selatan serta tokoh masyarakat Semau baik yang berdomisili di Kupang maupun di Semau.
Hingga kini, wilayah (Pulau) Semau yang meliputi dia Kecamatan, yakni Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan merupakan bagian dari Kabupaten Kupang. Kecamatan Semau terdiri dari delapan desa sementara Kecamatan Semau Selatan terdiri dari enam Desa.

Sebelumnya, TP2SMK2 disambut meriah saat tiba di Pelabuhan Hansisi, Kecamatan Semau sekitar pukul 09.30 Wita. Rombongan diterima secara adat.

Tokoh adat Desa Bokonusa, Yess Koli menyampaikan sambutan dan sapaan adat kepada rombongan. Yess Koli mengalungkan selendang dalam tata cara adat Semau kepada Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, Linus Lusi sebagai tanda penerimaan dan ucapan selamat datang.

Linus menyampaikan bahwa kedatangan Badan Pengelolaan Perbatasan Provinsi NTT atas inisiatif dan undangan Tim Percepatan atau TP2SMK2.

Pihaknya berkoordinasi dengan tim TP2SMK2 melaksanakan roadshow untuk menyampaikan hasil Seminar Kajian Pengalihan Wilayah Administrasi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan dari Kabupaten Kupang ke Kota Kupang yang digelar Badan Pengelola Perbatasan dan Undana Kupang di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 8 Juli 2020.

Seminar Kajian Pengalihan Wilayah Administrasi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan dari Kabupaten Kupang ke Kota Kupang. "Kami datang membawa kabar gembira bagi warga Semau. Kami menyampaikan hasil seminar kemarin yang merekomendasikan Semau masuk Kota Kupang," ujar Linus.

Ia mengatakan, sebanyak 13 ribu lebih masyarakat Semau mempunyai satu tekad untuk berjuang agar Semau masuk menjadi bagian dari wilayah administratif Kota Kupang.

"Kami dari seberang lautan mau menyampaikan isi hati Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Badan Perbatasan yang diundang secara khusus oleh tokoh masyarakat Semau, biar proses semau masuk kota kupang bisa segera terwujud," kata Linus.

Ia meminta masyarakat Semau untuk menyatukan tekad dan keyakinan untuk bersama berjuang mewujudkan cita cita luhur tersebut.

"Yakin dan percaya, dibawah kepemimpinan bapak gubernur Viktor Laiskodat, Bapak Bupati Korinus Masneno dan Walikota Jefri Riwu Kore, air mata masyarakat kita mau tarik kembali dan Semau segera masuk Kota Kupang," tegas Linus yang disambut sorak dan tepuk tangan warga. (hh)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved