Corona
Hadi Pranoto Klaim Temukan Obat Covid-19 pada Anji, Pasien Corona Wisma Atlet Sembuh Apa Kata Pakar?
Tidak sedikit orang Indonesia atau pihak tertentu yang mengeluarkan pernyataan terkait obat atau herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19.
Ia menyebut, Coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah perkembangan dari jenis virus corona yang telah ada sebelumnya.
Corona sudah ada tahun 1940. Ada beberapa jenis virus corona yang telah mewabah sebelum Covid-19, yakni SARS dan MERS-Cov.
"Covid-19 sebenarnya perjalanan panjang dari perang semenanjung Korea pada 1940an. Itu sebenarnya tidak banyak perbedaan. Hanya dosisnya saja berbeda."
Ia juga membuat pernyataan, sulit menemukan vaksin untuk jenis covid-19 yang saat ini ada.
Sebab, jenis virus yang saat ini beredar mempunyai perbedaan dengan virus sebelumnya.
Adapun jika vaksin yang diciptakan tidak tepat, justru bisa berisiko tinggi bagi kehidupan orang yang menggunakannya.
"Tidak mungkin kita bikin vaksin. Itu mstahil. Makanya seluruh dunia saat ini tidak bisa menemukan vaksin secara keseluruhan. Sebab dosis covid-19 yang saat ini suah tinggi."
"Jika disuntikkan vaksin dengan zat adiktif sekarang, maka justru akan merusak organ tubuh manusia itu sendiri. Dan akan menjadi penyakit baru di tubuh orang tersebut."
Ia juga berkomentar tentang adanya vaksin yang kini sudah masuk ke Indonesia dan sedang dilakukan pengujian lebih lanjut.
"Vaksin yang kemarin jadi pembicaraan itu kan belum diuji coba secara mendetail, kemampuan dan keakuratan vaksin itu dalam membunuh covid-19."
"Makanya, pada proses ini seluruh ilmuan belum berani memutuskan atau menetapkan bahwa ini adalah vaksin covid-19. Karena setiap hari perkembangbiakan covid-19 ini terus berkelanjutan. Sampai Jumat (31/7/2020) kemarin sudah terdeteksi 1153 jenis Covid-19 semenjak awal."
Riset puluhan tahun
Hadi memastikan, cara kerja herbal temuannya dengan vaksin sangat berbeda.
Adapun, fungsi herbal nantinya bisa menjadi semacam piranti keaamanan di dalam tubuh jika diminum.
"Karena pola kerja herbal yang kita buat itu beda. Setelah kita minum dengan aturan yang kita anjurkan, kemudian terbentuk antibody dalam tubuh, kemudian akan menjadi piranti keamanan tubuh kita sendiri, pabila ada virus corona masuk ke dalam tubuh, maka akan dimakan bakteri di dalam tubuh."
Hadi mengemukakan, pihaknya sudah melakukan penelitian tentang antibody Covid-19 ini jauh sebelum virus tersebut masuk ke Indonesia.
"Riset kami sudah sejak 2000. Kita sudah lama sekali mempelajari irus ini dan kita kembangkan terus menerus. Dan setelah virus ini meledak di Wuhan awal 2019, kita bisa mengidentifikasi jenis dan genetik covid-19 itu dan kita cocokkan dengan herbal yang kita punya. Kemudian kita urai bahan untuk melawan covid-19 ternyata itu sangat efektif. Dan semua bahan bakunya ada di Indonesia."
Protokol kesehatan penting, tapi bukan jaminan
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Anji menanyakan tentang penerapan protokol kesehatan.
Misalnya, imbauan untuk selalu menggunakan masker maupun hand sanitizer.
Hadi Pranoto menerangkan, protokol kesehatan memang penting untuk dijalankan.
Meski demikian, setiap orang, walaupun sudah menerapkan protokol kesehatan, bukan berarti orang tersebut akan terhindar dari virus corona.
Bahaya corona akan selalu mengancam, kata dia, sebab virus penyebaran virus itu melalui berbagai cara, paling umum adalah melalui udara.
"Penggunan masker dan hand sanitizer hanya mengurangi tapi tidak bisa mencegah. Virus Covid-19 ini lebih kecil dari nano partikel.
Karena semasa kita masih bisa menghirup oksigen, virus itu masih bisa masuk ke dalam tubuh. virus Covd-19 akan hidup melalui udara, melalui oksigen. Makanya dia gampang sekali menular melalui keringat, sentuhan badan ataupun yang lainnya.
Makanya, virus Covid-19 tidak bisa kita abaikan. Sedangkan protokol kesehatan itu untuk mengurangi saja."
Anji kemudian menanyakan soal fenomena rapid test dan swab test yang saat ini marak dilakukan di berbagai tempat.
Hadi Pranoto memastikan, apa yang dia sampaikan bukanlah untuk kepentingan tertentu, apalagi soal bisnis.
Ia hanya ingin, herbal antibody covid-19 hadir sebagai salah satu solusi atas kasus covid-19 yang berdampak luas bagi banyak aspek bangsa.
"Harusnya kita bersama duduk memikirkan mencari solusi. masyarakat yang sudah susah jangan dibuat susah lagi. Kalau bisa swab gratis. Ini sampai Rp2juta.
Ini bukan karena bisnis. Ini bentuk panggilan, emergency kemanusiaan bagi kami sebagai tim ahli riset antibody Covid-19 untuk memberikan kepastian kehidupan untuk masyarakat kita di Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Anji Manji dalam akun Instagramnya, menyebut bahwa sudah banyak orang yang bertanya kepadanya bagaimana cara mendapatkan herbal hasil riset Prof Hadi.
"Sudah banyak banget yang menghubungi saya melalui DM maupun tim, meminta obat ini. Sabar ya, dalam waktu seminggu ini saya akan berikan info di mana bisa mendapatkannya," tulis Anji.
"Di video ini saya tidak mau mengeluarkan pernyataan, karena isunya sensitif sekali tentang obat. Saya menjadi interviewer. Saya juga nanti akan mencoba membuktikan obatnya.
Untuk beberapa pertanyaan lain tentangnya, saya akan segera tanyakan. Dalam waktu dekat saya akan ngobrol lagi dengan Prof. Hadi Pranoto," tandas Anji Manji.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sebut Biaya Tes Covid-19 Terlalu Mahal, Prof Hadi Pranoto: Harusnya Bisa Rp10 Ribu atau Gratis, https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/02/sebut-biaya-tes-covid-19-terlalu-mahal-prof-hadi-pranoto-harusnya-bisa-rp10-ribu-atau-gratis?page=all
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Pakar Angkat Bicara", https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/02/095206823/klaim-obat-covid-19-hadi-pranoto-pakar-angkat-bicara?page=all