Idul Adha 2020
Panduan Sholat Idul Adha, Antisipasi Penularan Covid-19, Serta Tata Cara Shalat Idul Adha Lengkap
Panduan Sholat Idul Adha Antisipasi Penularan Covid-19, Serta Tata Cara Shalat Idul Adha Lengkap
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Besok, Jumat 31 Juli 2020 ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, telah mengumumkannya melalui Menteri Agama, Fachrul Razi.
"Dinyatakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijah 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi melalui siaran langsung Kemenag RI, Selasa malam.
Oleh karena Idul Adha tahun ini bakal digelar pada situasi pandemi Covid-19, kata Fachrul Razi, maka ia mengimbau umat Islam agar patuh dan taat pada protokol kesehatan ketika melaksanakan shalat Idul Adha.
• RAHASIA 9 DZULHIJJAH, Tak Banyak yang Tahu Rahasia Puasa Arafah, Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Ini
• Kata Menteri Agama, Fachrul Razi, Sholat Idul Adha Bisa Di Luar Rumah, Asal Patuhi Protokol Covid-19

Berikut bunyi petikan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan shalat:
Shalat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan/masjid/ruangan dengan syarat sebagai berikut:
1. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;
2. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;
3. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
4. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;
5. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk.
Jika ditemukan jamaah dengan suhu lebih dari 37,5 derajat celsius (dua kali pemeriksaan dengan jarak lima menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;
• Download MP3 Takbiran Hari Raya Idul Adha 2020, Kumpulan Takbiran Suara Merdu, Nonstop Takbiran MP3
6. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;
7. Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;
8. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit;
9. Penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan shalat Idul Adha yang meliputi:
- Jemaah dalam kondisi sehat;
- Membawa sajadah/alas shalat masing-masing;
- Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;
- Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
- Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;
- Menjaga jarak antarjemaah minimal satu meter;
- Mengimbau untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.
Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap
Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1441 H jatuh pada hari Jumat (31/7/2020).
Sebelum melaksanakan sholat Idul Adha 2020, umat muslim disunahkan untuk mandi terlebih dahulu.
Mandi sebelum sholat Idul Adha memiliki banyak manfaat dan bernilai ibadah yang berpahala.
Mandi juga berkhasiat untuk membersihkan diri kita dari kotoran dan bau.
Sehingga kita senantiasa bersih saat menjalankan ibadah Sholat Idul Adha.
Ada beberapa bagian tentang mandi yang dianjurkan dalam hukum, mulai dari mandi wajib hingga mandi keramas sunnah.

• Benarkah Puasa Arafah sebagai Puasa Sunnah Istimewa? Apa Kelebihannya? Simak Penjelasan UAH
Ketika memiliki hadats besar, maka wajib hukumnya untuk melakukan keramas.
Ada beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW, beberapa diantaranya yaitu mandi sebelum salat Jumat, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum hari raya idul fitri dan/atau hari raya idul adha dan masih banyak lagi.
Dari ‘Ali bin Abi Thalib, “Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata:
“Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al Baihaqi 3/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ 1/177).
Dari hadits di atas sudah sangat jelas, bahwa mandi sebelum melaksanakan salat raya adalah sunnah atau dianjurkan oleh Rasulullah, baik itu hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha
Berikut bacaan doa / niatnya secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya :
• Jelang Idul Adha, Ini Doa dan Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban, Lengkap dengan Syaratnya
Niat Mandi Hari Raya idul Adha :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi ‘iiedil adhaa sunnatan lillaahi ta’alaa
Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala”
Sebelum berangkat sholat Idul Adha juga dianjurkan memakai wangi-wangian, khususnya bagi pria.
Ini bertujuan untuk memperoleh keutamaan di hari raya.
Selain itu, memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci juga menjadi salah satu sunnah sebelum berangkan shalat Idul Adha.
Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id.
Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik.
Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti:
أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)
* Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah.
Setelah sholat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah.
Berikut tata cara sholat idul adha 2020 / 1441 H :
1. Membaca Niat
2. Takbiratul ihram
Setelah takbiratul ihram dilanjut membaca doa iftitah.
3. Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali
Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Bisa juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar".
4. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Bangkit dari sujud dan bertakbir
11. Takbir zawa-id sebanyak lima kali.
Bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.
Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
11. Ruku’ dengan tuma’ninah
12. I’tidal dengan tuma’ninah
13. Sujud dengan tuma’ninah
14. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
15. Sujud kedua dengan tuma’ninah
16. Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
17. Salam
Setelah salam, disarankan untuk tidak langsung pulang.
Dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu hingga selesai. ( POS-KUPANG.COM/bet)