Puasa Arafah
Benarkah Puasa Arafah sebagai Puasa Sunnah Istimewa? Apa Kelebihannya? Simak Penjelasan UAH
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain berikut ini
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Hari Raya Idul Adha 1441 H tinggal dua hari lagi. Jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020.
Pada jelang hari raya Idul Adha ini, ada puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah. Hari ini Puasa Tarwiyah, dan terakhir Puasa Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari Kamis (30/7/2020).
Bagi Anda yang akan melaksanakannya bisa menyimak bacaan niat Puasa Arafah:
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
• Ustadz Adi Hidayat Tanggapi Berkurban dengan Cara Berhutang, Boleh Atau Tidak?
• Tips Memilih Hewan Kurban yang Benar, Sehat dan Memenuhi Syarat di Idul Adha 2020
• Jadwal Acara TV Hari ini Rabu 29 Juli 2020, Trans TV, Trans 7, RCTI, GTV, Indosiar, NET TV, TVRI
Keutamaan Puasa Arafah Menjelang Idul Adha
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
- Bertambah harta.
- Dijamin kehidupan rumah tangganya.
- Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
• Gaji 13 Cair Agustus, Bolehkah Kurban Hutang Dibayar saat Gaji 13 Cair? Ustadz Adi Hidayat Jawab Ini
- Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
- Dimudahkan kematiannya.
- Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
- Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
- Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang spesial.
Kemuliaan Puasa Arafah, Ustadz Adi Hidayat menyatakan, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kemuliaan Puasa Arafah, kata Beliau, akan berpotensi mengampuni dosa-dosa di tahun lalu dan setahun yang akan datang.
"Maka orang yang menunaikan Puasa Arafah itu oleh Allah diberikan bimbingan untuk terjaga dari perbuatan dosa setahun yang akan datang. Itulah yang diterjemahkan dalam redaksi, diampuni dosa setahun sebelum dan setahun mendatang," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Namun, lanjut Ustadz Adi Hidayat, cara memahami setahun mendatang itu bukanlah otomatis langsung diampuni, sehingga bebas mau mencuri, mau korupsi, tidak begitu memahaminya. Itu menjukkan bahwa Puasa Arafahnya tidak berhasil.
Lebih lanjut Ustadz Adi Hidayat mengatakan, hadis Nabi Muhammad SAW tentang Puasa Arafah menegaskan, bahwa Puasa Arafah dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti waktunya, waktu orang wukuf yakni pada 9 Dzulhijjah.
Selengkapnya bisa disimkan di video berikut:
• Jelang Idul Adha, Ini Doa dan Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban, Lengkap dengan Syaratnya
Sejarah Puasa Arafah
Umat Islam pada Kamis (30/7/2020) besok, atau tepat pada 9 Dzulhijah dianjurkan melaksanakan Puasa Arafah.
Puasa Arafah merupakan puasa yang disunahkan oleh Rasulullah SAW.
Belum banyak orang yang tahu kisah bermulanya Puasa Arafah, sebelum melaksanakan Puasa Arafah ada baiknya mengetahui kisah yang melatarbelakanginya seperti dikutip POS-KUPANG.COM dari tribunjabar.id dengan judul Ini Kisah Bermulanya Puasa Arafah, Merunut Pada Kisah Nabi Ibrahim.
Sejarah singkatnya, Puasa Arafah ini merupakan puasa yang dilaksanakan karena terdapat asal-usul kisah sejarah dibaliknya.
Sofwan Amini, Staf Syariah Kemenag Kota Bandung menjelaskan, kisah Puasa Arafah bermula dari sejarah Nabi Ibrahim AS.
"Nama Puasa Arafah bermula dari kisah Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT bermimpi menyembelih Ismail," ujar Sofwan kepada Tribun Jabar.
FOLLOW, LIKE & SHARE:
Pada zaman Nabi Ibrahim AS, tepat pada 8 Dzulhijjah beliau mendapati mimpi yang sangat mengejutkan.
Mimpi itu memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail AS.
Di hari 8 Dzulhijjah tersebut, Nabi Ibrahim benar-benar bimbang setelah mendapati mimpi itu, dan keesokan harinya, barulah tiba sebuah jawaban yang dapat meyakinkan Nabi Ibrahim bahwa mimpi ini memang berasal dari Allah SWT.
Tepat pada 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS kembali bermimpi dan kali ini memang benar-benar jelas bahwa perintah ini datang langsung dari Allah.
Demikian berdasarkan hari atau 9 Dzulhijjah tersebut dinamai Puasa Arafah, yang memiliki arti 'mengetahui'.
Dan keesokan harinya atau pada 10 Dzulhijjah, barulah penyembelihan tersebut pun dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS. Namun atas kehendak Allah SWT, pengorbanan Nabi Ismail AS pun digantikan dengan hewan Kurban. ( POS-KUPANG.COM/bet)
FOLLOW:
SUBSCRIBE: