Rocky Gerung
Rocky Gerung Tuntut Copot Menteri Nadiem Dicopot, Ada Apa?
Dua lembaga dari perusahaan raksasa di Indonesia, yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation masuk POP Kemendikbud
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Pengamat politik yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung menilai ada ketidakbecusan dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Buntutnya, Rocky Gerung meminta agar Menteri Nadiem Makarim mundur dari jabatannya sebagai Mendikbud.
Tuntutan agar Menteri Nadiem Makarim mundur ini terkait dengan Program Organisasi Penggerak atau POP Kemendikbud yang menjadi sorotan dari berbagai pihak. Menyusul mundurnya organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan NU dari proses seleksi POP Kemendikbud.
• Komentar Menohok Rocky Gerung untuk Gibran yang Maju Pilkada Solo, Bandingkan Rezim Soeharto
Seperti diketahui, dua lembaga dari perusahaan raksasa di Indonesia, yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation masuk dalam kategori yang mendapatkan dana hibah hingga Rp 20 miliar per tahun dari POP Kemendikbud.
Menurut Rocky Gerung, adalah tidak etis dua yayasan ini menerima anggaran negara.
"Dua yayasan foundation ini tidak mempunyai hak etis dan hak historis untuk menerima anggaran negara. Apalagi dua yayasan ini korporasi. Semestinya anggarannya dari korporasi," katanya seperti yang dikutip POS-KUPANG.COM dari tayangan channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (27/7/2020).
"Bukan prosedurnya yang salah, tapi menyalahi filosofi," tegasnya.
Mundurnya Muhammadiyah dan NU dari POP Kemendikbud ini membuka tabir apa yang terjadi di Kemendikud sesungguhnya. Program POP Kemendikbud yang nilainya besar, sekitar Rp 600 miliar menjadi bancaan, karena ada dua lembaga CSR dari pengusaha besar yang ternyata mendapat bantuan.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai, bahwa Muhammadiyan dan NU merupakan influeser pendidikan di Indonesia.
"Saya kira Menteri Pendidikan tahu bahwa influenser pendidikan kita adalah Muhammadiyah dan NU. Ini terjadi sejak jauh sebelum Indonesia merdeka," katanya.

Muhammadiyah dan NU melalui sistem pendidikan informal seperti pesantren dan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah telah berperan besar mencerdaskan bangsa Indonesia.
Pendiri Setara Institut Rocky Gerung dengan tegas meminta Nadiem Makarim sebaiknya mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI.
“Inilah akibat jika menteri tak paham atau memalingkan mukanya dari sejarah,” ucap pria kelahiran Manado 61 tahun silam ini.
Dalam tayangan tersebut juga disinggung latar belakang salah satu Dirjen di Kemendikbud yang ternyata memiliki keterkaitan dengan dua lembaga dari perusahaan raksasa di Indonesia itu.
• Respons Kemendikbud Atas Keputusan Muhammadiyah-NU Mundur dari Program Organisasi Penggerak
Perlu diketahui, POP Kemendikbud adalah program yang melibatkan entitas atau lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di Indonesia.