Surat Anak-Anak NTT Kepada Gubernur NTT Pada Hari Anak Nasional, Simak Isinya

Selamat siang untuk kita semua, selamat sejahtera dan selamat merayakan Hari Anak Nasional "Anak Terlindungi Indonesia Maju".

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Foto bersama Ketua BKOW, DRA. Kristofora B. Bantang dengan anak-anak TK usai kegiatan pembagian bantuan, Kamis (23/07/2020). 

Namun sebaliknya, oknum guru yang saya hadapi berbeda. Yaitu guru yang otoriter, pembuli dan penjajak. Hal ini mengakibatkan saya, takut untuk bermimpi, saya juga kurang percaya diri juga ingin rasanya tidak bersekolah lagi.

Bapak Gubernur yang saya hormati. Apakah saya harus dan pantas mendapatkan semua ini?, pantas kah saya menutup semua mimpi?.

Bapak Gubernur yang saya banggakan. Seperti yang kita tahu, negara ini adalah negara hukum. Setiap ada yang melanggar hukum, maka mereka harus dihukum seadil-adilnya sesuai penggaran yang dibuat.

Jelas oknum dari lembaga sekolah, yang saya paparkan di atas adalah orang yang melanggar hukum.

Bapak Gubernur yang saya muliakan. Saya dengan teman-teman adalah generasi penerus bangsa, yang akan memegang tongkat kejayaan indonesia yang akan datang.

Saya adalah anak bangsa yang mempunyai segudang mimpi demi keluhuran bangsa indonesia yang kita cintai ini.

Saya anak bangsa yang ingin meraih ilmu, sesuai dengan hak yang pantas diterima.

Saya anak bangsa yang sangat merindukan pendidikan yang adil nan bijaksana.

Saya anak bangsa yang pantas dilindungi oleh semua, termasuk pemerintah.

Bapak Gubernur yang saya banggakan. Pendidikan adalah suatu hak yang pantas diterima anak sesuai dengan undang-undang berlaku.

Pendidikan itu selayaknya di dapatkan oleh anak dari sekolah yang tulus mendidik dan mengarahkan siswanya demi meraih sebuah kesuksesan.

Harapan besar dari lubuk hati saya, seorang korban kekerasan verbal untuk Bapak Gubernur dan pemerintah propinsi NTT agar intesifkan instansi perlindungan anak, supaya menekan grafik kekerasan terhadap anak. Selain itu supaya instansi terkait mampu menjadi garda terdepan dalam melakukan pencegahan dini terjadap berbagai jenis tindakan kekerasan.

Bapak Gubernur yang saya kagumi. Saya juga sungguh prihati dengan situasi sekarang. Yaitu dimana, media tempat belajar kami kurang memadai untuk menghapus angka kurangnya minta baca atau literasi di propinsi kita ini.

Dimana ketika kami ingin membaca, tetapi media tempat itu tidak ada, ini membuat kami menurunkan niat. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui pelajaran, pelatihan atau penelitian.

Pendidikan sering terjadi dibawa orang lain. Tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved