News

Dua Bidan Puskesmas Pasir Panjang Positif Corona, Adi Talli Menilai Gugus Tugas Teledor, Mengapa?

Adrianus Talli yang juga warga Kelurahan Pasir Panjang sangat menyayangkan pemerintah, terutama Satgas Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Kota Kupang.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Benny Dasman
Pos Kupang/Hermina Pello
Adrianus Talli 

Sebelumnya diberitakan, dua bidan Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Keduanya menjalani dua kali swab test.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg Retnowati membenarkan bahwa dua pasien itu bagian dari 81 tenaga kesehatan Puskesmas Pasir Panjang yang sebelumnya menjalani swab test.

Upaya itu dilakukan setelah sebelumnya seorang dokter Puskesmas Pasir Panjang terkonfirmasi positif corona setelah melakukan perjalanan dari Denpasar, Bali.

"Hasil swab rata-rata semuanya negatif hingga dilakukan lagi swab test namun nakes tetap dalam masa inkubasi atau isolasi mandiri. Ini dua alternatif waktu isolasi di Hotel Nelayan, isolasi benar atau tidak jangan sampai jalan-jalan. Yang lain negatif dua kali, ya aman isolasi mandiri di rumah," kata Retnowati ketika dikonfirmasi via telepon, Senin (20/7).

Dikhawatirkan Transmisi Lokal
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menceritakan kronologis positifnya tenaga medis di Puskesmas Pasir Panjang. Saat dihubungi, Selasa (21/7), dia menceritakan, kasus pertama berawal dari dokter Puskesmas Pasir Panjang dan yang berkontak dengannya pada (24/6).

Kemudian pada (26/6), doker tersebut melakukan perjalanan ke Denpasar-Bali melalui Surabaya.

Dan pada (3/7) akhirnya dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan di Denpasar- Bali. Kasus terkonfirmasi positif langsung dievakuasi dari Bandara El Tari ke rumah sakit dan tidak berkontak dengan siapapun.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan kota Kupang menyikapi dengan melakukan swab seluruh pegawai puskesmas pada (4/7).

Hasilnya pada (10/7) semuanya negatif, namun mereka semua tetap melakukan isolasi dan diambil lagi swab kedua pada (13/7). Kemudian Sabtu (18/7), 60 persen dari total yang diswab, semuanya negatif.

Retnowati, mengatakan, karena melihat dari 24 Juni hingga 18 Juli posisinya sudah 22 hari, masa inkubasinya seharusnya negatif.

"Kami Dinas Kesehatan melakukan tracing, ada dua positif. Satu isolasi di rumah mungkin transmisi baru. Satunya lagi masih ditracing, kemungkinan mereka melakukan perjalanan saat isolasi. Sehingga kami melakukan persiapan untuk membuka puskesmas. Karena posisi sudah 22 hari," tuturnya.

Apabila di puskesmas bila mematuhi protokol kesehatan, katanya, dengan rajin mencuci tangan, memakai hand sanitizer, masker dan physical distancing maka tidak perlu panik. Namun, ujarnya, ikhawatirkan mungkin ada transmisi lokasi yang terjadi setelah masa inkubasi.

"Apalagi dengan penatalaksanaan yang baru berdasarkan surat keputusan menteri kesehatan, cukup swab satu kali kalau tiga hari tidak ada gejala maka akan dinyatakan bebas Covid-19," ujarnya. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved