Kisah Tenaga Kesehatan Aimere Menembus Medan Ekstrem Jangkau Desa Terpencil di Ngada

Kabupaten Ngada merupakan satu diantara beberapa daerah di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT)

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Dok. Puskesmas Aimere
Suasana pelayanan kesehatan di Desa Heawea Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, Sabtu (18/7/2020). 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Kabupaten Ngada merupakan satu diantara beberapa daerah di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT).

Daerah ini memiliki daerah terpencil yang sangat sulit dijangkau karena akses jalan yang masih susah, jauh dari kata 'merdeka'.

Daerah yang dikategorikan terpencil itu adalah Desa Heawea. Desa Heawea merupakan desa sangat terpencil di kabupaten Ngada yang merupakan wilayah administrasi Kecamatan Aimere.

Bupati Belu, Willybrodus Lay Ajak Masyarakat Jadi Sahabat Rumah Pangan Kita

Desa ini terletak pada ketinggian kurang lebih seribu meter dari permukaan laut dengan hawa dingin dan sering berkabut.

Menjangkau Desa Heawea dari Aimere menggunakan kendaraan bermotor hanya 30 menit saja, selanjutnya berjalan kaki.

Ratusan Babi di Ende Mati Marianus Tegaskan Belum Dipastikan Penyebabnya ASF

Berjalan kaki memakan waktu kurang lebih selama tiga jam perjalanan, menembus hutan dan jalanan sempit serta tanjakan yang ekstrem.

Sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Aimere mengunjungi Desa Heawea, Sabtu (18/7/2020).

Para petugas Kesehatan Puskesmas Aimere rela berjalan kaki selama tiga jam menembusi hutan dan semak belukar serta jalanan sempit dengan tanjakan yang ekstrem.

Demi masyarakat Desa Heawea yang sangat membutuhkan perhatian dibidang kesehatan.

Perjalanan yang sangat menguras tenaga serta penuh kehati-hatian, tidak menyurutkan semangat para petugas medis yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, petugas labor dan sanitarian menjangkau tempat ini.

Bagi siapa saja yang baru pertama kali menjajaki Desa Heawea harus dipandu agar tidak jatuh kedalam jurang yang selalu terlihat sepanjang perjalan menuruni tebing curam menuju sungai.

Selain itu saat mendaki tebing terjal menuju dataran savana menuju Desa Heawea harus hati-hati karena medan memang benar-benar sulit diakses.

Dengan berbekal semangat dalam melayani masyarakat, para petugas kesehatan perlahan-lahan bergerak menuju Desa Heawea sembari menikmati hamparan padang savana yang membentang luas dengan perbukitan serta teluk Aimere yang terlihat dari kejauhan.

Dokter Puskesmas Aimere,
Maria Fransiska mengaku dirinya baru pertama kali melakukan perjalanan ke Desa Heawea.

Dokter Maria mengaku inilah perjalan dengan berjalan kaki yang paling ekstrem yang pernah dirinya lakoni.

Meskipun sulit, ia tetap optimis dapat mencapai Desa Heawea demi melayani masyarakat di daerah terpencil.

Ia mengatakan pemandangan alam yang indah sepanjang perjalan merupakan obat pelipur lara dibalik rasa cape dan kelelahan.

Sambutan masyarakat Desa Heawea dengan senyuman yang tulus dan penuh kekeluargaan membuat siapa saja yang datang berkunjung ke Desa Heawea akan melupakan ekstremnya perjalanan selama tiga jam dengan berjalan kaki dari Aimere.

Ia mengatakan setelah tiba pihaknya langsung melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sudah menunggu.

Sementara itu Kepala Desa Heawea, Fransiskus K.L.Day menyatakan keadaan tersebut memang sudah terjadi dari dulu.

Setiap yang datang ke Heawae memiliki cerita sendiri tentang riwayat perjalanan hingga sampai ke Desa Heawea.

Fransiskus menyampaikan terima kasih kepada semua tenaga kesehatan dari Puskesmas Aimere yang telah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat Desa Heawea. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved