Kisah Mandor Labuan Babak Belur Dihajar Belasan Orang Tak Dikenal Hingga Ditetapkan Jadi Tersangka
Nardi yang merupakan sopir toko bahan bangunan bernama Toko Hasil, dan saat itu mengantarkan sejumlah material granit
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Kisah Mandor Babak Belur Dihajar Belasan Orang Tak Dikenal Hingga Ditetapkan Jadi Tersangka
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Seorang mandor di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Hironimus Jandu alias Iron (40) mengalami penganiayaan berat dari belasan orang tak dikenal.
Kejadian naas itu menimpanya pada Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 19.00 Wita di rumah kontrakannya di Lapangan Wae Kesambi, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo Kabupaten Mabar.
Kepada awak media di Mapolres Mabar, Senin (20/7/2020), warga Desa Lolang, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai itu dianiaya hingga babak belur oleh LH alias Nardi bersama belasan rekannya.
"Kejadian itu malam hari, ada mobil L300 (pikap) parkir di depan rumah kontrakan saya, yang saksikan adalah anak saya juga, saya dipukul hingga berdarah," katanya.
Dijelaskannya, kendaraan yang terparkir membawa belasan orang termasuk LH alias Nardi.
Selanjutnya, terdapat 4 orang yang turun dan menanyakan keberadaan dirinya kepada anak laki-laki Hironimus.
"Turun 4 orang tanya saya di mana, katanya ke anak laki-laki saya yang masih kecil bilang, ade Om Iron om iron di mana, saya ada di belakang rumah, karena saya dipanggil, saya ke depan, lalu saya ketemu mereka," ujarnya.
Setelah menemui orang yang tidak dikenalnya, seorang pelaku langsung menariknya keluar dari dalam rumah dan ia pun dikeroyok secara membabi buta hingga bersimbah darah.
"Kurang lebih ada 13 orang yang pukul saya," katanya.
Anak perempuan Iron bernama Dayanti Karolina Laum (17),yang juga berada di lokasi kejadian mencoba melerai agar ayahnya tidak lagi dianiaya, namun ternyata Dayanti pun turut menjadi amukan para pelaku.
"Saya dipukul hingga terkapar. Anak perempuan saya juga dipukul hingga terkapar," ungkapnya.
Beruntung saat itu, terdapat seorang anggota TNI yang melintas di lokasi kejadian dan membantu dirinya dengan melerai pengeroyokan tersebut.
"Beruntung ada aparat TNI yang menyelamatkan," katanya.
Diakuinya, ia tidak melakukan perlawanan dan hanya pasrah saat dianiaya karena kalah jumlah. Ia mengalami luka di bagian wajah dan sakit di sekujur tubuhnya.