Harta Jack Ma Terkikis Rp 22 Triliun dalam Sehari, Ini Penyebabnya
Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit, tak hanya bagi Indonesia tetapi juga untuk negara-negara lain di dunia.
POS KUPANG.COM---- Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit, tak hanya bagi Indonesia tetapi juga untuk negara-negara lain di dunia.
Bagaimana tidak, harapan adanya perbaikan ekonomi di tahun ini pascakesepakatan perdagangan fase satu antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menghentikan sementara perang dagang antara kedua negara seolah tenggelam.
Justru kemudian muncul berbagai ketidakpastian baru akibat munculnya wabah virus corona atau yang dikenal dengan coronavirus disease 2019 (Covid-19).
• Biaya Sewa Mahal Persija Jakarta Hengkang dari Kandang SUGBK, Simak INFO
Virus corona atau corona virus disease 2019 (Covid-19) benar-benar telah membuat perekonomian kontraksi.
Juga berpengaruh kepada kekayaan sejumlah orang kaya dunia.
Salah satunya yang menimpa Jack Ma.
Harta kekayaan pendiri Alibaba Jack Ma lenyap sekira 1,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 22 triliun (kurs Rp 14.726 per dollar AS) dalam sehari.
Ini disebabkan merosotnya harga saham Alibaba.
Dilansir dari Forbes, Senin (25/5/2020), harga saham Alibaba merosot di bursa saham New York akhir pekan lalu.
Akhirnya, kekayaan Ma pun terkikis.
Saham Alibaba anjlok 5,9 persen menjadi 199,7 dollar AS setelah Alibaba melaporkan laba bersih merosot 89 persen pada periode tiga bulan pertama hingga 31 Maret 2020.
Laba bersih Alibaba tercatat sebesar 447 juta dollar AS.
"Penurunan (laba bersih) utamanya disebabkan karena kerugian bersih pada pendapatan investasi, umumnya merefleksikan penurunan harga saham kami, dibandingkan kenaikan (harga saham) pada kuartal yang sama tahun 2019," kata pihak Alibaba.
Harga saham di bursa global terdampak terkait karena virus corona. Pendapatan Alibaba selama pandemi virus corona tercatat naik 22 persen menjadi 16,1 miliar dollar AS.
Kekayaan Ma tercatat sebesar 41,3 miliar dollar AS.

Saat ini ia tercatat sebagai orang terkaya ke-22 di dunia dan orang terkaya kedua di China setelah CEO Tencent Ma Huateng.
Ma mundur dari jabatan pimpinan Alibaba untuk fokus pada kegiatan amal.
Ia juga meninggalkan jabatan dewan pimpinan SoftBank Group pada 25 Juni 2020. SoftBank adalah salah satu investor awal Alibaba. Saat ini, SoftBank memiliki sekira seperempat dari total saham Alibaba.
Sumbang masker ke Indonesia
Di tengah kelangkaan masker, pada Februari lalu, miliarder China sekaligus pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma membantu Indonesia, dalam menangani penyebaran virus corona atau Covid-19.
Salah satu eksportir masker yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. BUMN ini memproduksi dan mengekspor masker lewat anak perusahaannya, PT Rajawali Nusino.
Dalam memproduksi masker, RNI menggandeng PT Maesindo yang memiliki pabrik di Yogyakarta. Kapasitas produksi masker mencapai 10 juta pieces. Beberapa waktu lalu, RNI juga sempat mengekspor 3 juta lembar masker ke China untuk membantu penanggulangan corona.
Di tengah kontroversi itu, melalui Alibaba Foundation dan Jack Ma Foundation, miliader Jack Ma justru mengirimkan dua juta masker dan puluhan ribu alat kesehatan ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Melalui keterangan resminya pada Jumat (20/03/2020), bantuan ini sebagai dukungan Jack Ma kepada Indonesia dan negara di Asia Tenggara agar dapat menangani penyebaran Covid-19.
“Kami akan terus bekerja sama dan mendukung negara-negara tetangga kami di Asia untuk bersama-sama menghadapi Covid-19,” ucap Jack Ma.
Untuk Indonesia sendiri, bantuan yang dikirimkan berupa dua juta masker dan puluhan ribu alat kesehatan seperti test kit, baju pelindung dan pelindung wajah.
“Bersama dengan Alibaba Foundation, kami akan mengirimkan dua juta masker, 150 ribu test kit, 20 ribu baju pelindung, dan 20 ribu pelindung wajah ke Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Selanjutnya, akan diikuti dengan bantuan untuk negara-negara Asia lainnya. Go Asia!,” tambahnya.
Sebelumnya, Jack Ma juga dikabarkan menyummbang dua juta masker kesehatan, untuk didistribusikan ke seluruh Eropa yang terdampak wabah virus corona.
Sumbang Eropa dan Amerika
Sebelumnya, Jack Ma juga mendonasikan 500 ribu alat tes virus corona dan satu juta masker pelindung wajah untuk Amerika Serikat.
Selain itu, ia juga sebelumnya sudah menyumbang lebih dari 2 juta masker untuk negara-negara Eropa.
Pada pengiriman pertama, Jack Ma mengirim obat-obatan dan alat tes kesehatan serta 500 ribu masker ke Italia.
Namun gara-gara keganasan virus corona, pasokan ini terhambat sampai di Italia dan tiba lewat bandara Liege Belgia pada Jumat lalu.
"Pandemik yang kita hadapi hari ini tak bisa diselesaikan hanya oleh satu negara saja," kata Jack Ma dalam akun Twitternya.
"Kita tidak bisa mengalahkan virus ini kecuali kita menghilangkan batasan sumber daya dan berbagi pengetahuan dan pelajaran yang kami peroleh dengan susah payah," kata Jack Ma.
Menurut laporan Reuters, 500.000 masker pertama dari donasi Jack Ma telah tiba di Bandara Liege, Belgia, pada Jumat (13/3).
Nantinya, paket ini bakal diteruskan untuk Italia, salah satu negara Eropa yang paling terpukul oleh wabah virus corona dalam beberapa bulan terakhir.
Paket bantuan berikutnya akan dikirimkan dalam beberapa hari ke depan.
Bandara Liege bakal menjadi hub yang menghubungkan bantuan masker dari Jack Ma ke negara-negara Eropa lainnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekayaan Jack Ma Lenyap Rp 22 Triliun, Mengapa?"
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Harta Jack Ma Terkikis Rp 22 Triliun dalam Sehari, Ini Penyebabnya, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/25/harta-jack-ma-terkikis-rp-22-triliun-dalam-sehari-ini-penyebabnya?page=all.
Editor: Feryanto Hadi