Maria Geong Sebut PDIP Tidak Main-main Dukung Perempuan di Pilkada Mabar
drh Maria Geong Ph.D mengatakan, PDIP tidak main-main dalam mendukung perempuan dalam konstelasi politik elektoral di daerah itu
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Bakal Calon ( Bacalon) Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), drh Maria Geong Ph.D mengatakan, PDIP tidak main-main dalam mendukung perempuan dalam konstelasi politik elektoral di daerah itu, Rabu (15/7/2020).
"PDIP tidak sedang main-main, ini serius, kami punya Ketua Umum perempuan, Ketua DPR RI perempuan, Ketua DPRD provinsi NTT juga perempuan. Dari situ saja kita lihat keseriusan PDIP untuk membackup perempuan dan membuktikan keseriusan untuk back up perempuan," katanya saat ditemui di Labuan Bajo pada Rabu malam.
• Pilkada Sabu Raijua - Takem Radja Pono Yakin Lolos Vertual
Maria yang saat ini menjabat sebagai wakil bupati Mabar ini mengandeng Silverius Sukur, SP sebagai wakilnya dan memperkenalkan diri sebagai paket Misi.
Diakuinya, komunikasi politik konsisten dilakukan sejak awal dirinya maju sebagai bakal calon bupati Mabar.
Pihaknya pun mendaftar di semua partai yang membuka pintu pendaftaran sebagai calon bupati. Sedikitnya 6 parpol yang dilamar olehnya.
• Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih 9 Kabupaten, KPU NTT Kerahkan Ribuan Petugas
Saat ditanya apakah akan mendapatkan SK dari partai PDIP sebagai partai pengusung, Maria mengaku hak menjawab pertanyaan tersebut ada di DPP PDIP.
"Yang pasti kami tidak akan omong jika belum ada SK. Bukan hak saya untuk bicara karena etika partai, nanti DPP yang akan menyampaikan. Tentu akan ada deklarasi dan penyampaian ke publik. Yang pasti saya dari PDIP," tegasnya.
Menurutnya, sejak awal terjun dalam dunia politik dan memenangkan pemilu sebagai wakil bupati, ia selalu berjuang dengan militan dan loyal.
"Optimisme sangat tinggi, sehingga saya bilang jangan hanya di mulut, tapi buktikan. Karena saya harus optimis jika tidak saya tidak akan dipercaya," katanya.
"Terlebih saya sudah 4.5 tahun menjadi wakil bupati, jadi sayang jika saya lewatkan. Sejak awal terjun dalam politik, saya tidak mau setengah-setengah. Dan saya kira partai tidak sedang bermain dalam memperjuangkan kandidatnya," jelasnya.
Jika mendapatkan mandat dari partai politik, pihaknya akan total bekerja demi mendapatkan kepercayaan dari rakyat untuk menjadi bupati.
Terlebih, lanjut Maria, ia merupakan tokoh perempuan satu-satunya yang akan mengambil bagian dalam pemilu.
"Saya harus berjuang keras karena saya sendiri yang perempuan, dan saya harus meyakinkan perempuan bahwa ini saatnya perempuan. Karena kalau bukan sekarang, butuh 20 atau 30 tahun lagi, berarti harus sekarang," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)