Korban Perkosaan di Tangerang
Hasil Autopsi Korban Perkosaan Bergilir,Putri 16 Tahun Meninggal Akibat Luka Memar Mulut Rahim,INFO
Tim Disaster Victims Identification (DVI) telah mengeluarkan hasil lab forensik jenazah OR (16) remaja putri yang menjadi korban rudapaksa secara berg
POS KUPANG.COM-- - Tim Disaster Victims Identification (DVI) telah mengeluarkan hasil lab forensik jenazah OR (16) remaja putri yang menjadi korban rudapaksa secara bergilir oleh delapan pemuda asal Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Pagedangan, AKP Efri mengatakan OR meninggal akibat luka memar akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh delapan pemuda tersebut.
"Karena memar di mulut rahim, dapat menimbulkan infeksi hebat, itu yang menyebabkan korban meninggal," kata Efri saat dikonfirmasi, Tangsel, Senin (6/7/2020).
Efri menjelaskan terkait dugaan awal meninggalnya OR karena mengkonsusmsi pil eximer pun dibantahnya.
Sebab, hasil otopsi pada bagian jenazah tidak membuktikan adanya kandungan pil eximer di dalam tubuh korban.
"Hasil otopsi, tidak ditemukan eximer di dalam tubuh, karena mungkin sudah lama. Intinya di dalam tubuh tidak ditemukan lagi. Penyebab kematian karena eksimer, bisa kita bantah karena tidak ada zat eksimer di tubuhnya. Ini sudah final," jelasnya.
Kapolsek Pagedangan, AKP Efri saat memberikan pemaparan rekontruksi kasus rudapaksa ditemui di Mapolsek Pagedangan. (Warta Kota/Rizki Amania)
Rekonstruksi 24 Adegan
Mendalami kasus rudapaksa terhadap satu remaja putri berinsial OR (16) asal Serpong Utara pihak Kepolisian telah melakukan rekonstruksi ulang perkara.
Rekonstruksi tersebut menguak setiap adegan, mulai dari pertemuan hingga aksi bejat delapan pemuda yang merudapaksa seorang gadis di kawasan Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polsek Pagedangan, Ipda Margana.
Dipaparkannya, pihaknya telah menggelar reka adegan kasus tersebut beberapa waktu lalu.
Reka adegan dilakukan oleh enam pelaku yang telah diamankan sebelumnya.
"Sudah (rekonstruksi) ada 24 adegan," kata Margana saat dikonfirmasi, Tangsel, Senin (22/6/2020).
Margana menjelaskan dalam reka ulang peristiwa itu digelar di lingkup Mapolsek Pagedangan pada Senin, 22 Juni 2020 pagi.
Sebab, pihaknya lebih mengutamakan keamanan dalam reka adegan dari kasus rudapaksa secara bergilir itu.
"Pertimbangan faktor keamanan. Kita kan dengan tersangka yang jumlahmya banyak begitu kan resiko ya. Takutnya kabur melarikan diri alasan keamananlah yang jelas. Makannya kita buat di kantor," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, delapan pemuda nekat merudapaksa seorang remaja putri berinisial OR (16) di kawasan Desa Cihuni, Kabupaten Tangerang pada pertengahan bulan April 2020 lalu.
Sadisnya, sebelum melangsungkan aksi tersebut para pelaku tega mencekoki korban dengan pil excimer sebelum di rudapaksa secara bergilir.
• Pilkada Serentak Kembali Bisa Ditunda Kata MendagriJika, Ini Alasannya, Simak INFO
Enam orang pelaku berhasil ditangkap.
Sedangkan satu pelaku sudah ditangkap di rumah kerabatnya di kawasan Sumedang, Jawa Barat pada hari ini, Senin (22/6/2020).
Sedangkan, satu tersangka lain masih dalam pengejaran pihaknya dan telah dimasukan sebagai daftar pencarian orang (DPO). (m23)
• Terima Hadiah Panci, Uang Nasabah Bank BRI Rp 50 Juta Mendadak Hilang. Susanti Langsung Lemas, Info
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hasil Autopsi Korban Rudapaksa Secara Bergilir di Serpong Utara, Korban Meninggal Akibat Luka Memar, https://wartakota.tribunnews.com/2020/07/06/hasil-autopsi-korban-rudapaksa-secara-bergilir-di-serpong-utara-korban-meninggal-akibat-luka-memar?page=all.
Penulis: Rizki Amana
Editor: Dwi Rizki
