Virus Corona

Saat Lockdown Virus Corona, Warga Melbourne Australia Masih Doyan ke Panti Pijat

Wabah virus corona atau Covid-19 telah melumpuhkan hampir semua aktivitas manusia sampai manusia pun tidak bisa tahan lagi untuk terus berada di rumah

Editor: Agustinus Sape
(ABC News: Simon Winter)
Polisi mulai melakukan penerapan aturan pembatasan sosial di seputar Melbourne Australia saat wilayah ini memasuki lockdown untuk kedua kalinya. 

Namun dia menekankan perlunya jumlah kasus baru untuk terus diturunkan.

"Satu dari 100 kasus atau lebih, mengalami kematian," katanya.

"Jadi, bila ada 238 kasus setiap hari, akan ada dua hingga tiga kematian dalam waktu seminggu atau lebih."

Warga Victoria diminta mematuhi anjuran pemerintah termasuk mengenakan masker jika keluar rumah dan sulit menjaga jarak dengan orang lain.
Warga Victoria diminta mematuhi anjuran pemerintah termasuk mengenakan masker jika keluar rumah dan sulit menjaga jarak dengan orang lain. (ABC News: Simon Winter)

Lonjakan kasus COVID-19 di Victoria dalam beberapa hari terakhir telah memicu perdebatan di masyarakat mengenai perlunya mengubah strategi pembatasan sosial dari penutupan total atau eliminasi.

Ditanya apakah Victoria harus melakukan perubahan itu, Profesor Sutton berkata: "Saya lebih suka eliminasi namun kini bukan saatnya membicarakan hal itu".

Premier Daniel Andrews secara terpisah mengatakan belum ada rencana untuk menerapkan pembatasan sosial tahap keempat. Namun dia tidak mengesampingkannya pilihan itu jika kasus terus meningkat.

"Berapa lama berlakunya pembatasan saat ini dan kemungkinan pembatasan lebih ketat lagi, semuanya tergantung pada warga Victoria sendiri," kata Andrews.

Dia juga tidak mengesampingkan penerapan berbagai tahap pembatasan sosial untuk sejumlah wilayah di Melbourne.

Penularan terkait JBS Abattoir dan panti jompo meningkat

Saat ini ada 105 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat COVID-19, 26 di antaranya dalam perawatan intensif.

Dari tambahan kasus baru hari ini, 29 diketahui asalnya, sedangkan 209 masih diselidiki.

Profesor Sutton mengatakan gelombang kasus terbaru lebih sulit dikelola daripada gelombang pertama yang umumnya terkait dengan pendatang dari luar negeri sehingga lebih mudah dilacak.

"Gelombang penularan saat ini lebih rumit, sehingga tidak akan mudah menurunkan jumlahnya," katanya.

Ia menjelaskan sekarang ada 21 kasus yang terkait dengan rumah potong hewan 'JBS Abattoir' di daerah Brooklyn.

Sebanyak sembilan kasus lainnya terkait dengan panti jompo 'Embracia Moonee Valley', serta dua kasus terkait dengan panti jompo 'St Basil' di Fawkner.

Lima kasus terkait dengan 'Steel Mains', sebuah pabrik baja di daerah Somerton, dan empat kasus berasal dari Peralatan Limbah di daerah Ardeer.

Andrews mengatakan antara 300 dan 400 orang dari sektor swasta bisa direkrut untuk bekerja bersama tim kesehatan masyarakat.

"Kami sudah mempekerjakan staf dari industri travel yang kehilangan pekerjaan," katanya.

Artikel ini diproduksi ABC News Indonesia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved